LMS Vol 24 Chapter 5 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 24 Chapter 5
Turn Undead


Persiapan pertempuran Weed berakhir ketika semua orang telah kenyang karena masakannya.

"Kita harus..."

Setelah siap, para Paladin dan Priest menunggu pidato Weed.

"Dia akan membuat pidato yang sangat panjang. aku akan melakukannya jika itu adalah aku."

"Ya, dan itu juga akan disiarkan ulang. Bagaimanapun juga, Weed sangatlah terkenal."

Banyak stasiun penyiaran termasuk KMC Media yang menyiarkan secara langsung. Hari ini, tidak hanya di Benua Versailles, banyak orang akan menonton perburuan Barkhan melalui banyak stasiun penyiaran.

Itu akan menjadi suatu kebohongan untuk mengatakan mereka tidak tegang dan senang pada kesempatan tersebut. Para Paladin merasakan getaran hebat berada dibawah komando Weed dan bertarung melawan Immortal Legion milik Barkhan. Sebelum pertempuran, adalah suatu keharusan untuk mengingatkan diri mereka sendiri dari pembenaran dan kelayakan dari apa yang mereka coba lakukan dengan mendengarkan pidato komandan mereka.

Weed berdeham dan melanjutkan.

"Kita harus memburu Barkhan dan mengambil setiap harta yang dia miliki."

"....."

"....."

Target yang tepat dengan hati nurani yang jelas!

Dan dengan kesederhanaan yang tak mengabaikan kekacauan perhatian penonton. "Kalau begitu mari kita semua berusaha sebaik mungkin."

"....."

Bagi Weed waktu terlalu berharga untuk disia-siakan pada pidato.

‘Kami hanya harus membunuh mereka semua.’

Seperti rencana yang sudah diatur, satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah bertarung dengan keren.

Jadi sebuah tim penyerang besar termasuk Paladin, Priest dan para Geomchi dikerahkan segera setelahnya. Rekan-rekan Pale dan para Necromancer termasuk Marey bergerak bersama mereka.

Marey, sebagai seorang Bard, menulis dan menyanyikan sebuah lagu yang mengagumkan saat dia menyaksikan pertempuran Weed melawan Barkhan. Para Necromancer juga memutuskan untuk bertarung bersama Weed. Tak sedikit mantra dan item yang bisa mereka terima dibawah komando Barkhan tetapi Infamy dan Strength of the Dead milik mereka akan meningkat.

Bagi para Necromancer, Barkhan adalah blessing dan kutukan disaat yang bersamaan, Dan dengan persekutuan mereka terhadap Immortal Legion, sulit untuk memasuki desa atau kastil sehingga mereka memutuskan untuk memperjuangkan kebebasan mereka.



* * *



Moral para Paladin tak terukur tingginya. Kemampuan serangan dan pertahanan mereka berada di titik maksimum mereka ketika mereka melawan undead.

‘Bersama Weed-nim, aku bisa bertarung dalam pertempuran yang mendebarkan.’

‘Bahkan jika aku mati, aku tak akan menyesal sedikitpun.’

Karena mereka disiarkan secara langsung, kehendak mereka membara untuk pertempuran tersebut.

Menuju ke markas pasukan Immortal Legion di Benteng Vargo!

Hati mereka gemetaran dan berdebar penuh kegembiraan, mereka bergerak dibawah langit gelap dengan hujan lebat.

"Kalian harus masuk saluran pembuangan ini."

Tetapi tempat yang Weed tuju adalah saluran pembuanngan yang sempit dan kotor!

SPLASH SPLASH!

Para Paladin, Priest dan para Geomchi berjalan menyusuri saluran pembuangan yang Weed katakan pada mereka sebelumnya. Party Pale dan Mapan si Merchant juga bersama mereka. Mereka melewati jalur dari saluran pembuangan yang rumit dan sampai diatas tanah, Weed si Doom Knight menunggu mereka. Karena Weed adalah sekutu dari Immortal Legion dia hanya berjalan melewati gerbang yang terbuka yang dijaga oleh undead. Mereka tak bisa cemburu pada jubah dan armor miliknya yang sedikit basah.

"Ini adalah dapur yang terletak dibagian luar dari Benteng Vargo. Ini adalah tempat yang aman karena undead tidak makan."

Saat para Priest memasuki benteng itu, rasanya seperti tubuh mereka menggigil karena ketegangan.

Pale bertanya,

"Tempat Barkhan berada, apakah ada didekat sini?"

"Dari bagian dalam benteng kita harus pergi ke bawah tanah."

Mereka menyusup ke bagian luar benteng dengan mudah, tetapi jalan yang selanjutnya akan sulit. Itu adalah hal yang mustahil untuk mencapai Barkhan tanpa disadari oleh undead yang begitu banyak.

"Aku akan masuk duluan. Ikuti setelah beberapa saat."

Weed memimpin di depan, mencari dan memperhatikan undead. Itu adalah yang terbaik ketika tidak ada undead didekatnya dan dia sering melaporkan informasi dari pengintaiannya.

"Ada tujuh undead. Tidak ada undead lain disekitarnya. Kita harus menyerang mereka dengan cepat dan terus maju."

"Holy Might!" "Recovery!"

Ketika mereka harus berburu, mereka menghabisi musuh menggunakan mantra suci dari para Priest.

Sihir penyembuhan, mantra blessing dan Turn Undead milik para Priest sangat kritis terhadap para undead.

"Gak ada waktu untuk istirahat untuk meregenerasi Mana. Undead berkeliaran dibenteng Vargo dengan bebas sehingga kita harus terus bergerak ke tempat dimana Barkhan berada."

Weed terus bergerak tanpa menunda-nunda waktu. Karena dia memahami jalan yang tepat yang mengarah ke Barkhan, mereka bisa bergerak dengan cepat meskipun mereka harus berhenti untuk membunuh undead. Mereka bergerak dalam ketakutan karena jika mereka ditemukan oleh undead, pasukan undead yang sangat besar akan mengejar mereka.

Weed menjanjikan pada mereka sebuah kesempatan untuk bertarung sesuka mereka, mereka juga ingin melawan Barkhan sehingga mereka mengikuti dia dalam diam. Ada banyak monster di luar benteng tetapi Weed menggunakan posisinya dalam Immortal Legion untuk setidaknya mengurangi penjaga.

Dia menjadikan para undead yang berkeliaran dijalur mereka sebagai bawahannya dan mengusir mereka dari benteng. Tetapi kebanyakan dari undead yang berjongkok dipojokan dengan tubuh mereka

dibungkukkan berlevel lebih dari 300 dan tiga Bone Dragon terbang berputar-putar diudara. Para Abyss Knight diatas kuda hantu mereka berkeliaran diantara interior dan eksterior benteng, sehingga bahkan Weed yang mengetahui keadaan undead saat ini, tak bisa benar-benar tenang.

"Keeak, manusia!"

Para Priest dan Paladin mengeluarkan mantra suci mereka dan menggunakannya dengan cepat tetapi kadang-kadang para undead mati sambil berteriak. Setiap kali hal itu terjadi, undead terdekat mendekat dan mereka harus mengulangi penaklukan dan pelarian mereka dengan cepat.

"Manusia! Manusia menyerang."

"Bunyikan lonceng dan beritahu semua orang."

"Ada pertarungan yang terjadi di suatu tempat."

"Aku mencium bau darah. Makhluk hidup menantang kita."

RING! RING! RING!

Disuatu tempat dari menara Benteng Vargo, suara lonceng yang keras berbunyi.

"Kita harus menganggap kita sudah ketahuan sekarang. Mulai sekarang, tak ada lagi pengintaian, dan berlarilah lurus ke bagian dalam benteng."

Mengikuti Weed, para Paladin dan para Geomchi berlari dibelakang dia. Bahkan para Priest yang memiliki fisik lemah memegang staf dan buku suci milik mereka ditangan mereka dan mulai berlari.

"Kita akan membunuh setiap undead yang menghadang jalan kita dan menerobos masuk."

Itu adalah pertempuran melawan waktu sekarang. Jika mereka dikepung oleh para undead dari seluruh Benteng Vargo, mereka hanya akan menghadapi kematian yang menyedihkan.

"Para sahyung harus maju sekarang. Kita perlu untuk menerobos secepat yang kita bisa. Ini mungkin berbahaya tetapi tolong."

"Jangan khawatir. Sebanyak itu masih mudah." para Geomchi menghancurkan setiap tentara undead yang menghadang yang mereka temui.

Serangan dan penerobosan tanpa ampun menggunakan tubuh mereka!

Kalau bukan karena mantra pembersihan dari para Priest, maka undead kembali menjadi mayat melalui serangan pedang atau serangan fisik normal. Namun karena sihir Dark Rule milik Barkhan, mereka akan bangkit kembali sebagai undead seiring waktu, tetapi mereka tidak berada dalam keadaan untuk mengambil tindakan.

Weed memimpin didepan dan berlari melewati lorong. Karena dia adalah seorang Doom Knight, dia tidak diserang oleh para undead.

"Penyusup!"

Weed berteriak dan menarik perhatian undead.

"Manusia mendekat dari lorong kanan."

Setiap undead berlari ke arah yang Weed katakan.

Weed mengerjakan tugasnya untuk membingungkan para undead selain mengintai dan memimpin jalan. Berlari lurus, semua orang selain para Priest yang berpencar dibelakang, mereka tiba di pintu gerbang menuju ke bagian dalam benteng.

"Kita harus lewat sini. Terlalu banyak undead yang ada dijalan lain."

Jalan yang Weed pilih terhubung dengan bagian dalam benteng melalui jembatan diatas parit. Dibawah jembatan itu, buaya undead menjilat daging mereka saat melihat manusia.

"Ayo."

Para Priest dan Paladin berlari melintasi jembatan.

Dibelakang eksterior benteng tempat mereka berlari, tentara undead berkumpul.

"Serang! Bunuh mereka semua!"

"Mereka memberontak terhadap tujuan Barkhan-nim. Mari kita buat mereka menjadi rekan kematian."

Para undead berlari dan mengejar mereka. Ada begitu banyak jenis undead dan gargoyle yang menyerang dari udara.

"Divine Shield!"

Priest mengeluarkan sihir pelindung mereka dan memblokir serangan.

"Cepat masuk kedalam benteng."

"Cepat, cepat."

Sejak mereka masuk Benteng Vargo, mereka terus menghadapi pertempuran tanpa memiliki waktu untuk mengumpulkan akal sehat mereka. Tidak hanya mereka harus mengurus para undead dengan cepat, mereka harus bergerak cepat. Para player memiliki pertanyaan tentang bagaimana Weed akan memimpin pertempuran tetapi sekarang mereka tau.

Menyiangi mereka, tertinggal dibelakang atau ketidaktaatan adalah kematian. Karena sulitnya pertempuran tersebut berada diluar imajinasi mereka, mereka harus mengerahkan banyak upaya untuk berusaha mengimbangi Weed.

Weed mendongak ke langit. Saat ini dia tidak bisa melihat ketiga Bone Dragon.

"Sungguh, aku memilih hari yang bagus."

Sejak beberapa hari lalu, Elf dan Barbarian tidak menyerang Benteng Vargo. Ada penampakan High Elf yang langka dihutan dekat Benteng Vargo, ada indikasi serangan besar yang lain bukannya penarikan mundur.

"Kita harus bertarung dalam pertempuran besar dengan para Elf."

"Jika kita meningkatkan prestasi besar, Barkhan-nim akan senang."

"Jika kita membunuh banyak Barbarian, apa menurutmu kita bisa diterima dalam Abyss Knight?"

"Melihat malam ini sangat tenang, mereka pasti datang untuk menyerang besok. Immortal Legion berencana untuk menyerang balik setelah bertahan dari Benteng Vargo. Kali ini, kita akan mengikuti para Elf ke hutan, itu adalah sebuah peluang untuk mendapatkan prestasi besar."

Melalui percakapan para undead, dia memprediksi hari kemungkinan serangan. Jika benteng Vargo dilihat dari jauh, disatu sisi ada manusia yang dibawa oleh Weed yang bertarung melalui jalur yang mengarah ke bagian dalam. Dan didekat dinding bentengnya, ada United Army dari Elf, Barbarian dan Dwarf melawan para undead.

* * *



Pale dan Maylon menembakkan panah tanpa jeda sedikitpun. Mereka memasuki bagian dalam benteng, menembak kening gargoyle dengan panah perak mereka. Mereka berdiri di pintu masuk dan melindungi para Priest dengan terus-menerus menembakkan anak panah mereka. Itu karena para Priest tak seperti para Geomchi dan Paladin yang memiliki tingkat pertahanan yang besar, Priest bisa mati dengan mudah.

Para Priest biasanya mendukung pertempuran dari belakang ditempat yang aman dan nyaman. Mereka bertanggung jawab atas penyembuhan dan blessing yang merupakan bagian inti dalam party quest sehingga mereka tak banyak bergerak.

"Huk. Huk!"

Breeman, seorang Priest terkenal dari Morata, segera duduk ditanah saat dia masuk kedalam bagian dalam benteng dan terengah-engah. Dia adalah Priest Breeman yang akan menerima pujian kemanapun dia pergi, tetapi bergabung dalam penyerbuan dibawah komando Weed, dia harus lari sekuat yang dia bisa secara sukarela. Dia berpikir bahwa dia akan mati ditangan para undead yang mengejar mereka jika dia tak stabil dan berlari pelan-pelan karena perut gemuknya.

Breeman akhirnya merasa lega setelah dia memasuki bagian dalam benteng.

"Weed-nim, apakah tempat ini aman?"

Weed hanya menunjuk ke arah lorong didepannya tanpa berkata apa-apa. Bagian dalam benteng penuh dengan monster yang jauh lebih kuat daripada monster yang berada diluar benteng!

Tiga Abyss Knight diatas kuda hantu mereka menyerbu kearah para manusia.

"Hati-hati!"

"Sebuah serangan."

Priest disiagakan satu per satu.

Para Geomchi sudah bersiap-siap untuk itu.

Naluri sebagai Martial Artist. Meskipun mereka tidak bisa merasakan berbagai bahaya seperti para

Adventurer atau Thief, aura dingin mengalir dan memperingatkan mereka ketika musuh yang kuat muncul.

"Sudah lama sejak menghadapi seseorang layak dilawan."

"Hati-hati. Jika kau lengah, kau akan mati dengan cepat."
 

Abyss Knight diduga berlevel diatas 430. Masing-masing dari mereka adalah undead berperingkat tinggi, yang masing-masing diberi nama, dan mereka diperkuat lebih jauh lagi oleh Death Aura milik Barkhan.

"Sword Cloning!"

Para Geomchi menggunakan skill pedang rahasia milik mereka. Karena Abyss Knight tampak kuat, mereka memutuskan untuk mengerahkan segala kemampuan mereka sejak awal. Masing-masing dari mereka, Geomchi19, Geomchi56, Geomchi101 dan Geomchi147 mengkloning tubuh mereka 10 kali.

"Barkhan-nim ingin persembahan yang hidup."

"Kau bisa digunakan sebagai korban."

Dalam hitungan detik, para Abyss Knight menyerbu klon milik para Geomchi dan menebas mereka. Setiap tebasan membuat klon menghilang. Tetapi para Geomchi tidak suka merenggut nyawa musuh secara perlahan-lahan dengan menggunakan klon mereka.

Itu hanyalah sebuah metode yang digunakan untuk menciptakan celah pada musuh mereka sehingga mereka bisa menyerang.

"Taa!" para Geomchi menyerang titik-titik lemah Abyss Knight yang terbuka ketika mereka menyerang.

"Kyaaah!"

Karena armor mereka dan kemampuan defensif Death Aura, para Abyss Knight tidak menerima damage besar dari serangan para Geomchi. Meskipun persendian mereka seperti punggung dan lutut terserang, mereka hanya menerima damage normal.

"Healing Hand."

"Warrior Healing."

"Sun God Blessings!"

Mantra suci dari para Priest dan Paladin menyerang para Abyss Knight sesaat kemudian. Itu adalah sihir penyembuhan dan blessing yang menimbulkan damage yang mengerikan pada para Undead. "Endless Brilliance."

"Vitality Regeneration."

Sementara para Abyss Knight melemah, para Geomchi menyerang mereka tanpa pandang bulu.

Hwaryeong menari didepan dua Abyss Knight yang baru datang.

Tarian booby booby miliknya!

Abyss Knight memiliki kebencian tertanam terhadap manusia dan menyerang secara langsung. Namun semakin dekat jangkauan tarian itu, semakin kuat pengaruhnya sehingga dia terus menari sambil menghindari serangan mereka. Bahkan bagi Hwaryeong itu adalah hal yang sulit tetapi dia masih berhasil. "Ini cukup bagus."

"Mereka layak dikalahkan."

Mereka yang berpartisipasi secara langsung dalam pertempuran tersebut sama sekali tidak menyangka para Knight itu memiliki pertahanan yang tinggi. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk meningkatkan penguasaan skill dan statistik yang berkaitan dengan serangan!

Ketika Abyss Knight mati, Weed pergi ke sudut.

"Sepertinya aku gak bisa terus menjadi seorang undead mulai dari sekarang dan seterusnya."

Benteng Vargo adalah tempat yang bahkan seorang Doom Knight tidak bisa berkeliaran dengan bebas. Bukan hanya mustahil untuk memberi perintah pada undead seperti yang ada diluar benteng, dia juga akan berada dibawah komando Barkhan. Jika Barkhan menyuruh Weed untuk menyerang, dia bisa kehilangan kendali atas tubuhnya dan melawan para Geomchi.

"Saatnya mengubah tubuhku lagi."

Weed mengeluarkan sebuah patung dari ranselnya.

"Aku harus kembali ke penampilan asliku."

Menggabungkan kepala, kaki, lengan dan tubuh yang sudah diukir, itu tampak mirip dengan wajah asli Weed tetapi sedikit berbeda. Patung memiliki hidung yang tinggi, dagu persegi, alis gelap dan simetri yang bagus. Tidak hanya itu tampan, itu sekitar 12cm lebih tinggi.

Secara teknis, itu bisa diklasifikasikan sebagai manusia yang sama meskipun itu adalah orang yang benar-benar berbeda. Dokter operasi plastik akan mengagumi perbaikannya yang sangat baik tersebut, dan jika dia pergi ke reuni alumni, tak seorangpun akan mengenalinya.

"Rasanya nyaman seperti aku melihat cermin setelah sekian lama. Sculptural Shapeshifting!"

Weed kembali dari tubuh undead menjadi manusia. Ada beberapa perbedaan fisik tetapi ketinggian mirip sehingga dia tidak punya masalah dalam beradaptasi. Dia mengenakan item-item yang dia gunakan untuk dipakai sebagai manusia dan Koldeurim's Daemon Sword dan akhirnya memegang 'Torch Left by a Sculptor'.

"Sedikit lebih nyaman sekarang."

Meskipun tubuhnya tidak diperkuat dalam pertempuran seperti ketika dia adalah seorang Doom Knight, dia bisa memakai equipment yang jauh lebih baik. Dan juga dia bisa menerima penyembuhan dan blessing dari para Priest sehingga tak ada sisi negatifnya.

Ketika Weed berdiri lagi didepan orang lain, Party Pale dan para Necromancer sudah berada didalam benteng.

"Hah?"

"Efek dari sebuah patung..."

Karena obor yang Weed pegang, kemampuan milik para player meningkat drastis dan Faith, Intelligence dan Wisdom mereka meningkat sebesar 10 poin secara permanen.

"Itu adalah patung yang dia buat sebelumnya."

"Patung dari Weed-nim bisa melakukan hal sebanyak ini? Seorang Sculptor adalah profesi yang benar-benar mengagumkan!"

Sembari mendapatkan rasa hormat dari para player, Weed mengatakan rencananya.

"Kita akan terus bergerak ke tempat dimana Barkhan berada. Monster di bagian dalam benteng akan terus berkumpul... Kalian harus menggunakan mantra suci secara terus-menerus disini."

Hanya dengan para Geomchi yang bertarung, korban dari para Abyss Knight akan besar. Dalam Benteng Vargo yang penuh dengan undead, mereka harus melakukan sebaik yang mereka bisa untuk menerobos.

"Undead akan datang dari segala sisi. Apa yang harus kita lakukan?" Salah satu Paladin bertanya.

Sekarang ini, mereka berada didalam penghalang yang tertutup sempurna yang diciptakan dengan mengkonsumsi semua Mana dari delapan Priest kelas Advanced. Mereka beristirahat sejenak di sebuah gang yang mengarah ke bagian dalam benteng, meskipun penghalang ini hanya bisa bertahan 3~4 menit. Monstermonster yang masuk dari benteng luar adalah sebuah masalah, tetapi monster-monster kuat yang menyerang didalam benteng juga merepotkan.

"Jika kita terus maju, ada sebuah tangga yang mengarah ke ruang bawah tanah. Barkhan berada dibawahnya. Setelah meninggalkan tangga, kita akan membentuk formasi defensif."

Pada satu-satunya tangga yang mengarah ke bawah tanah, mereka akan melawan undead di jalan sempit. Para Paladin dan Priest bisa beristirahat disana, setelah itu mereka akan meninggalkan beberapa pasukan pertahanan dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan Barkhan.

Itu rencana yang sangat sederhana dan mendasar, tetapi itu semua bergantung pada kedatangan pada tujuan akhir mereka dengan damage minimum. Mengetahui interior Benteng Vargo dengan sangat baik, Weed tidak kesulitan menemukan jalan dan bisa bertindak sebagai pemandu.

"Fiuh..."

Para player menarik napas dalam-dalam karena kecemasan. Mereka akan menghadapi Barkhan si monster legendaris. Jika mereka menang, itu akan melegakan, tetapi jika mereka tidak bisa menang dan mundur, mereka akan sepenuhnya dimusnahkan bahkan tanpa bisa keluar dari bagian dalam benteng.

Para Priest mengangguk.

"Ayo pergi."

"Kami datang sejauh ini jadi mungkin juga melihat akhirnya."

Setelah beristirahat untuk memulihkan Vitality mereka, mereka terus bergerak. Undead yang tak ada habisnya melompat pada mereka tetapi mantra suci dari para Paladin dan Priest meledakkan mereka. Roh-roh jahat mendekati mereka dari langit-langit, dinding dan lantai, dan kadang-kadang Abyss Knight muncul.

Weed maju terus dengan obor dan para Geomchi, party Pale, Priest, Paladin dan Necromancer mengikuti dibelakang.

"Undead terus datang, apa menurutmu kita bisa berhasil?"

"aku gak tau. Tetapi orang yang memimpin kita adalah Weed, jadi aku cukup yakin kita bisa berhasil."

"Tetapi yang pertama kali dikalahkan mungkin adalah kita...."

Mereka diliputi pesimisme dan gangguan.

Monster-monster bahkan keluar dari lukisan-lukisan tua, Benteng Vargo merupakan dungeon berbahaya dengan standart yang mustahil.

"Dindingnya!"

"Para Ghost keluar dari dinding. Hindari mereka."

"Perhatikan monster-monster di langit-langit!"

Terlepas dari fakta bahwa ada banyak Paladin dan Priest yang berkumpul, korban akibat penyergapan undead meningkat. Jika masih ada HP yang tersisa, mereka bisa diselamatkan dengan menggunakan banyak mantra penyembuhan tetapi undead dengan level yang sangat tinggi membunuh sekitar enam Geomchi dan Paladin dalam hitungan detik.

Sebagai prioritas utama, para Priest dilindungi dari setiap bahaya tetapi meskipun demikian, ada banyak korban diantara mereka. Ada situasi berbahaya dimana mereka diserang secara bersamaan dari belakang dan depan, tetapi akhirnya mereka bisa tiba di gudang wine yang merupakan tujuan mereka!

Jika mereka membuka pintunya, Barkhan telah menunggu.



* * *

"Ah! Sekarang pertempuran melawan Barkhan menunggu didepan mereka. Ini adalah saat kita nantinantikan."

"Ini adalah pertempuran dengan taruhan besar bagi Weed."

Adegan Weed membawa para player untuk menyerang Benteng Vargo disiarkan langsung dibanyak stasiun. Diberi peringatan terlebih dahulu sebelumnya, program-program reguler dibatalkan dan mereka menjadikannya sebuah program khusus.

Selain itu, banyak player yang menulis di papan pesan Royal Road, bahwa itu menjadi perayaan besar. Untuk mengekspresikannya dalam satu kalimat, yang sesuai adalah, "sebuah event yang gila dengan sukacita."

Tanggapan pemirsa berada di luar dugaan dari yang dimiliki berbagai stasiun penyiaran. Itu memungkinkan untuk mengatakan bahwa alasannya adalah karena petualangan Weed yang tidak pernah mengecewakan.

Tetapi ada alasan lain kenapa pemirsa seperti itu.



— Itu benar-benar nekat.
— Nyalinya berlebihan. Bagaimana bisa dia memesan 1 porsi sosis dan meminta daging?
— Orang diatas, itu adalah lelucon hambar. Weed-nim dikenal memakan porsi untuk 5 orang.
— Benteng Vargo! Bagaimana dia bisa pergi berburu ditempat seperti itu?

Weed sangat tak terduga.

Weed tanpa ragu-ragu melakukan hal-hal berbahaya yang tak akan pernah dilakukan player lain.

Perasaan ketegangan dan stres dilepaskan pada saat ini!

Banyak stasiun menyiarkan pada waktu yang sama tetapi bergantung pada disposisi dari pembawa acara, mereka semua mengatakan hal yang berbeda-beda.

"Ho Gung, menurut analisa ada kemungkinan besar bahwa perburuan itu akan gagal?"

"Itu benar. Kami telah benar-benar menganalisa kekuatan militer mereka yang diketahui dan adapun bagiku, aku tidak melihat peluang kemenangan."

"Meskipun ada para Priest dan Paladin, musuh alami dari undead?"

"Kau tidak bisa begitu saja menilai Barkhan dari pertimbanganmu. Apa alasannya kenapa para Necromancer yang paling ditakuti? Mereka terus-menerus menciptakan sekutu dari mayat. Tetapi kalau banyak orang yang masuk, itu hanya akan berakhir sebagai kerugian besar. Dalam situasi terburuk, semua orang akan menjadi undead."

"Jadi bagaimana mereka bisa mengalahkan Barkhan?"

"Aku akan lebih memilih untuk membawa kelompok kecil dengan level yang sangat tinggi. Saat ini tidak ada player yang berada di level untuk berburu Barkhan, sehingga kau harus melihatnya sebagai monster mustahil untuk diburu. Dan jujur saja, aku sangat khawatir tentang pertempuran macam apa yang akan terjadi."

Pemirsa berpaling dari stasiun penyiaran negatif semacam itu. Papan pesan pemirsa mereka cukup kosong.

"Mengingat itu adalah pertempuran Weed, aku yakin dia telah memikirkan banyak strategi dan karena itu akan bertarung dengan baik. Menonton dan mempelajari taktik yang Weed keluarkan satu per satu adalah sesuatu yang bisa kau nikmati. Tentu saja semua taktik itu mungkin tidak bekerja."

"Weed berada dalam situasi dimana dia mau tak mau harus memburu Barkhan karena Immortal Legion menyerang Morata sekarang. Jika dia gagal, keberadaan Morata akan berada dalam bahaya."

Siaran obyektif dan netral memiliki rating yang rendah juga.

"Terakhir kali aku memeriksa, mereka barusaja memasuki bagian dalam benteng dan sekarang mereka selangkah lagi dari Barkhan. Bukankah mereka teramat sangat cepat?"

"Biasanya, monster legendaris seperti ini memiliki banyak gelar. Senjata perang bergerak atau kaisar undead dan sebagainya. Tetapi sekarang monster itu tidak cukup sesuai dengan lawannya. Karena Weed adalah God of War bagaimanapun juga."

"Jadi alasan kenapa Weed disebut God of War sejak di Continent of Magic sedang dijelaskan sekarang?"

"Aku tidak perlu banyak bicara tentang hal itu. Kupikir kau bisa melihatnya di layar. Siapa lagi selain Weed yang mungkin bisa bertarung begitu efisien dan sistematis bersama orang-orang yang benar-benar asing?"

Stasiun yang memuji dan menyemangati Weed, rating mereka meledak!

Karena sedang disiarkan oleh banyak stasiun, ratingnya jauh lebih sensitif. Petugas siaran ketika mengatakan kata-kata perayaan tidak bisa menghindari menjadi orang-orang yang kritis.

Sejak mereka memulai program tentang Royal Road, para staf penyiaran belum melihat seorang player tunggal dengan popularitas seperti itu, terlepas dari jenis kelamin dan usia. Kebanyakan player hanya terkenal karena otoritas, kekuatan atau level mereka yang lebih tinggi daripada orang lain, tetapi tak satupun dari mereka bisa menyaingi Weed dalam hal popularitasnya.

Secara obyektif, Bad Ray dan bahkan para pemimpin dari guild manapun memiliki lebih banyak pengaruh dan kekuasaan daripada Weed. Terlepas dari semua itu, orang-orang bersorak untuk Weed karena dia membuat patung, menunjukkan berbagai jenis skill dan mengerjakan petualangan yang mendebarkan.

Petualangan yang semua orang impi-impikan, daripada pembentukan kekuatan korup.

Petualangan yang tak bisa mereka lakukan sendiri.

Tak seorangpun yang bisa membenci seorang Sculptor yang bermain di Benua Versailles yang luas sebagai panggung miliknya.

"Jika orang-orang menyukainya sampai sejauh ini..."

"Kurasa kita harus mempertimbangkan untuk membuat program yang menampilkan Weed?"

"Kupikir itu tak masalah untuk mengorientasikan informasi tentang patung-patung yang dibuat Weed atau tempat berburu yang dia sukai."

"Dia sudah disiarkan di TV beberapa kali dan dia selalu menarik rating yang tinggi."

Staf penyiaran hanya melihat bagaimana caranya menggunakan popularitas Weed. Tetapi menonton siaran baru-baru ini, semakin banyak diantara mereka yang berpihak pada Weed.

Mereka semua adalah para player juga yang bepergian di Benua Versailles.


* * *



"Aku akan membuka pintunya. Bersiap untuk pertempuran dan segera menyerang."

Begitu Weed membuka pintunya, mereka bisa melihat Barkhan Demorph duduk dikursi besar.




— Kamu jatuh ke dalam keadaan ketakutan.
  • Tubuhmu terkena stun secara sementara
  • Maksimum HP dan MP berkurang sebesar 20%
  • Strength berkurang sebesar 45%
  • Agility berkurang sebesar 23%
  • Wisdom berkurang sebesar 40%
  • Vitality berkurang sebesar 28% Kamu mengalami kesialan
— Kamu mengalami gangguan mental, jatuh ke dalam keadaan berhalusinasi. Kamu merasa pusing
  • Peluang kegagalan skill atau mantra meningkat
  • Kamu melihat penampakan
  • Vitality menurun dengan cepat


Sejujurnya, dia telah memperkirakan situasi tersebut dan tak memiliki keraguan dalam hatinya. Tetapi hanya melihat Barkhan saja sudah menyebabkan efek sebanyak ini!
 
Fighting Spirit, Perseverance dan Faith milik Weed sangatlah tinggi, tetapi efeknya masih luar biasa. Ketika dia datang sebagai seorang Doom Knight, dia berada dipihak yang sama sehingga dia baik-baik saja tetapi sekarang dia adalah musuh, dia harus menghadapi kekuatan yang besar dari Barkhan secara langsung.
 
"Arrgh!"
 
"Jangan lakukan ini. Jangan dekat-dekat aku!"
 
Para Priest bahkan mengalami damage fisik yang besar dan terancam oleh penampakan itu. Itu adalah monster legendaris yang menjatuhkan manusia ke dalam kekacauan dalam hitungan detik.
 
Para Geomchi hanya sedikit dirugikan.
 
Melalui banyak tantangan nekat, Perseverance dan Fighting Spirit mereka sangat tinggi dan karena kelas mereka adalah Martial Artist, mereka bertarung dengan musuh yang kuat dengan mengerahkan semua kekuatan mereka sampai titik darah penghabisan.
 

TARARARA!
 

Marey mengeluarkan alat musik miliknya dan memainkannya. Musik adalah suatu metode yang berguna untuk mengatasi rasa takut.


‘Biar aku tunjukkan kenapa aku disebut Bard terbaik di benua.’
Mereka sedang disiarkan secara langsung di banyak stasiun, jadi ini adalah sebuah peluang yang dia nantinantikan. Bagi para Bard, saat dimana Weed bernyanyi sebelum dimulainya pertempuran cukup mengagumkan hingga bisa menimbulkan kecemburuan.
 

Sebuah aula istana bukanlah apa-apa dibandingkan dengan panggung perburuan Barkhan.

Tempatkan dimana God of War berdiri. Tanah beku, legion...
Dia menyanyikan lagu yang dia susun dengan senang dengan suara yang tenang.

Dimulai dengan melodi yang tenang dan menenangkan.


Dan kemudian disekitar pertengahan, nyanyian Marey dikenal karena berubah secara eksplosif. Namun!


Terlalu kuat. Sang undead yang tampak tangguh!
Untuk lagunya sendiri, Weed berteriak dengan Lion's Roar.
Berusaha agar tidak kalah, Marey berusaha untuk menyesuaikan lagu sambil memainkan alat musik miliknya.


Langkah membuat sejarah......

Tampak cukup kuat hingga aku gemetar

Tetapi kau akan mati hari ini

Berapa harga item yang kau pakai JJJJAAAAP, TTTEEEMMM

Mengikuti hembusan angin.

Jubah mahal harganya

Berapa harga mahkota yang ada dikepalamu?

Bahkan tongkat kerangka milikmu adalah milikku

JJJJAAAAP, TTTEEEMMM
Itu jauh lebih kejam daripada seseorang merampas mike'nya ketika dia telah menyiapkan lagu terbaiknya di sebuah karaoke!

Lagu epik dan megah milik Marey terkubur oleh teriakan Weed yang tanpa nada dan tanpa ritme.

Lagu sederhana namun adiktif yang mudah diikuti!


Dengan mendengarkan musik, efek dari rasa takut dan halusinasi berkurang sebesar 58%.

Dengan putus asa dan susah payah, Marey memainkan alat musiknya setidaknya untuk melindungi martabatnya sebagai seorang Bard. Dia menjadikan nyanyian acak milik Weed indah dengan iringan alat musiknya.

‘Kapan dia akan mengakhirnya? Bagaimana dia akan menulis endingnya?’

Karena mereka tidak berkonsultasi terlebih dahulu, Marey mengikuti bersama alat musiknya dengan cemas.

Namun, lagu Weed tiba-tiba berakhir tanpa penutup yang tepat.

"Serang!"

Saat perintah Weed dikeluarkan, para Paladin berlari kearah Barkhan seperti yang mereka rencanakan. Diatas mereka, para Abyss Knight termasuk Immortal Legion terus mencoba untuk turun ke bawah. Apakah mereka gagal memburu Barkhan atau menghambat Immortal Legion turun, itu adalah situasi dimana mereka menghadapi pemusnahan.

Barkhan berdiri dari kursinya.

"Dasar para sampah. Kalian datang kesini untuk mengakhiri hidup kalian lebih awal. Aku tidak membutuhkan kepala kalian yang tak berharga. Aku akan membuat kalian semua menjadi undead tanpa kepala dan membuat kalian mematuhiku selamanya."


Necromancer's Declaration telah digunakan.

Para Paladin menyerbu tetapi mereka semua menuju kearah yang berbeda.

Mereka pikir mereka berlari kearah yang benar, tetapi mereka terjebak dalam bayangan Barkhan.

"Frost Wave!"

Saat Barkhan menjentikkan jarinya, gelombang pembeku muncul.

Meskipun para Paladin dilapisi dengan kekuatan suci terang, efek pembekuan memperlambat mereka dan membuat tubuh mereka kaku.

"Bunuh para manusia itu."

Dari tanah, lima puluh Doom Knight muncul. Mereka adalah para pengawal Barkhan.

"Ada undead disini juga."

"Kita harus mengurus mereka dengan cepat. Kita tak boleh memberi Barkhan waktu untuk mengeluarkan mantra yang lain!"

Untuk mendekat, para Paladin harus melawan para Doom Knight terlebih dahulu. Jika pertempuran berlanjut seperti ini, segera setelah ada mayat, keseimbangan pertempuran akan segera condong ke pihak Barkhan dan memberinya keuntungan. tetapi para Paladin tidak terkejut.

‘Weed memberitahu kami bahwa pertempuran semacam ini memiliki peluang terjadi yang tinggi.’

Dia mengatakan bahwa setelah para Paladin menyerbu, Barkhan akan memfokuskan serangannya pada mereka. Sebagai seorang Lich, kemampuan fisiknya tidak buruk, tetapi sebagai seorang Mage, jika para Paladin menutup jarak, Barkhan akan berada dalam posisi yang sangat sulit.

Seperti sebagaimana umumnya seorang Necromancer, Barkhan akan mengeluarkan beberapa kutukan kritis dan menciptakan undead menggunakan para Paladin sebagai korban.

Tetapi para Paladin adalah umpan.

Karena kemampuan pertahanan dan perlindungan tubuh mereka yang unik, mereka akan menerima damage yang relatif sedikit dari serangan sihir milik Barkhan. Jika mereka bertarung secara defensif, mereka bahkan bisa menahan serangan dari para Doom Knight untuk waktu yang sangat lama.

Serangan yang sebenarnya disiapkan oleh para Priest.

"Turn Undead!"

Para Priest mengeluarkan mantra penetral undead secara serempak.

Banyak bayangan dari Barkhan menghilang dan dampak yang besar menyebabkan Dark Aura terombangambing tak stabil.

"Kuaak!"

Meskipun dia adalah Barkhan sang monster legendaris, mustahil tidak menerima damage dari sebuah serangan yang sepenuhnya berlawanan dengan dirinya.

Tubuh Barkhan dan lingkungan sekelilingnya bersinar terang dengan kekuatan suci.

Romuna menggunakan sebuah mantra dengan cepat.

"Aliran kehidupan, tunjukkan padaku semuanya. View Life Force!"  


*Ding!*
 

Lich Barkhan Demoph

Sorcerer kegelapan. Seorang Warlock yang mengatasi keterbatasan manusia.

Membangkitkan undead, dia mencoba untuk menaklukkan benua.

Memiliki tubuh dari seorang Lich. Karena pedang suci tertancap didadanya, kegiatan fisik dan kekuatan magisnya dibatasi.

Sebagai monster legendaris dia adalah musuh publik dari semua kerajaan dan gereja.

HP: 87%

MP: 99%