LMS Vol 23 Chapter 5 - Bahasa Indonesia
Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 23 Chapter 5
Lembah Death Knight
Lembah Death Knight
Weed memburu lebih dari 45 monster Barit.
Meluncur menuruni lereng lembah diatas kuda hantu miliknya, setiap tebasan menghasilkan pukulan pembunuh secara tepat pada para Barit!
"Siapa Death Knight itu?"
"Gak tau. Memilih menjadi seorang petarung daripada Undead Summoner dan masih berhasil sampai sejauh ini. Apakah ada yang tau orang itu?"
"Kupikir aku telah melihat dia di Kapua. Ada seorang Ghost Knight yang membuat monster menggigil hanya dengan menatap dia. Mungkinkah itu dia?"
"Oh! Ghost Knight yang itu."
Para Necromancer menatap tindakan Weed dari ujung lembah, mengagumi pergerakannya.
Pedang berputar-putar secara bebas ditangannya saat dia menebas setiap Barit yang ada dijalurnya. Diatas seekor kuda, serbuan Knight adalah salah satu skill yang paling berguna yang tersedia. Skill tersebut meningkatkan serangan beberapa kali lipat berkat tambahan kecepatan dan berat.
Namun, menyerang dengan sebuah pedang atau skill sembari menunggangi kuda dengan kecepatan penuh sangatlah sulit. Dan ini bukanlah medan yang datar, tetapi lembah dengan permukaan yang tidak rata. Seseorang membutuhkan keseimbangan sempurna antara menunggang kuda sembrono dan mengukur jarak serangan pada musuh. Ini sangat sulit bahkan bagi para player yang memilih untuk menjadi Knight dan menghabiskan ribuan jam berlatih menunggang kuda.
"Bagaimana dia bisa bertarung dengan segitu baiknya?"
"Ini seperti dia memiliki mata di belakang kepalanya. Itu tidak masuk akal."
"Kombinasi skill dan dinamika miliknya, kata-kata tidak bisa menjelaskannya. aku benar-benar ingin tau tentang siapa orang tersebut."
Kuda-kuda tidaklah selalu membantu. Bahkan jika seranganmu berhasil, hal itu menciptakan sebuah reaksi. Jika reaksi tersebut tak bisa ditahan, ada kemungkinan jatuh dari kuda. Jika sedang memakai armor berat ketika terlempar dari kuda, dampaknya menyebabkan status kebingungan atau kelumpuhan, sehingga hal itu bisa menjadi sangat berbahaya. Untuk bertarung seperti itu sambil berada diatas kuda... para Necromancer sangat kagum. Itu tampak seolah-olah mereka sedang menonton seekor binatang buas.
Barit adalah monster yang sulit. Mereka sebesar beruang, monster-monster agresif ini hidup dalam kawanan dan level mereka bahkan melebihi 350. Dengan insting mereka yang sangat baik, kemampuan tempur mereka luar biasa membuat mereka sulit untuk diburu. Karena alasan inilah kebanyakan party berburu menghindari menghadapi kelompok Barit secara langsung.
Tapi Weed, dia menyerbu para Barit tanpa rasa takut ataupun keragu-raguan. Di medan perang yang penuh dengan undead dan Barit, dia bertarung dengan gerakan yang paling optimal. Tentu saja para Barit ini sangatlah berbahaya dan sering menimbulkan damage serius tapi Barkhan berada disuatu tempat dekat dari sini. Karena itulah efek dari Death Aura menjadi lebih kuat yang mana memungkinkan dia untuk bertarung secara terus-menerus karena Death Aura terus meregenerasi HP miliknya.
Setelah mempertahankan lembah untuk yang ketiga kalinya, para Necromancer akhirnya bisa istirahat dengan datangnya fajar karena jumlah monster yang muncul menurun.
Saat Weed menaiki lembah sambil menunggangi kudanya, Otem berbicara padanya.
"Hei, permisi."
"Ya?"
Weed menjawab dengan wajah masih tertutup oleh helm, hal ini diluar sopan santun karena wajahnya hanyalah tengkorak.
Bukan hanya dia, sebagian besar player Necromancer menyembunyikan tubuh mereka dengan jubah. Hal itu menghasilkan suatu pemandangan yang cukup aneh.
"Tidak banyak orang memilih kelas yang berkaitan dengan tempur... kau sangat gesit. Apakah kau suka bertarung dengan cara seperti itu?"
"........"
Weed tidak terbiasa dengan pujian.
‘Apakah dia mengatakan bahwa aku bertarung dengan baik? Aku seharusnya tidak boleh terlalu mencolok, hal itu akan mempengaruhi berapa banyak item yang bisa aku ambil.’
Dalam hati nuraninya, dia hanya mengambil item-item dari monster yang dia kalahkan sendiri. Tapi sejujurnya, dia membunuh banyak monster yang sudah hampir mati.
Dilembah itu dengan keadaan yang kacau dan penuh kegilaan, menyerang Barit satu per satu dengan HP penuh adalah suatu hal yang mustahil. Jadi melawan para Barit yang terganggu oleh undead lain, mantra kutukan dan Corpse Explosion yang beterbangan sangatlah membantu.
Dia tidak tau persisnya Necromancer yang memutuskan untuk membantu dia, tetapi menghitung penggunaan Mana, sekitar ada dua orang.
Ketika dia menyerbu para Barit, mereka seringkali mengeluarkan Bone Shield atau Bone Wall untuk memblokir serangan yang datang. Sejujurnya kebanyakan Barit yang dia kalahkan sudah hampir mati. Sebagai imbalannya ada banyak Barit lain yang ditinggalkan dalam keadaan terkena stun dibelakang dia yang tidak bisa dia habisi. Meski demikian dia secara terus-menerus mencari bos Barit untuk dibunuh.
Karena dia bertarung dilembah, itu berbeda dari desa Kapua dimana itu mustahil untuk tidak menonjol. "Aku mengamati semuanya."
".........."
"Kau tampaknya cukup kuat. Bukankah akan lebih mudah jika menggabungkan kekuatan di lembah ini?"
Otem menyarankan untuk bekerjasama dan bertarung bersama-sama.
Harien, salah satu dari beberapa player wanita juga berkata.
"Itu benar. Kau harus bergabung dengan kami tidak akan ada kerugian apapun. Kami bisa menggunakan beberapa bantuan dan tampaknya kau membutuhkan beberapa panggilan juga disana."
Tampaknya karena Weed adalah kelas tempur bukannya seorang summoner, mereka tidak menganggap dia sebagai bagian dari persaingan, karena ekspresi mereka yang tidak memiliki rasa cemburu ataupun kemarahan.
Di lembah ini bekerja sama dengan orang lain adalah kunci untuk berhasil menyelesaikan quest, dan juga para Necromancer perlu mencari mayat secara terus-menerus untuk membangkitkan undead tingkat pertama. Biasanya para Necromancer berusaha sebaik mungkin untuk merekrut tentara level berapapun, bahkan seorang tentara bayaran yang berlevel rendah dengan harga tinggi. Meski begitu karena Necromancer memiliki reputasi buruk, pada umumnya sulit untuk merekrut tentara bayaran. Mereka melakukan ini karena jika seseorang bisa bertarung di garis depan untuk mereka, itu adalah bantuan yang sangat besar bagi mereka. Hal itu sama juga untuk Weed, dengan monster berkerumun diseluruh lembah, itu sulit untuk memblokir dari segala penjuru.
Meskipun itu disebut lembah, dalam hal ukuran, lebarnya hanya memungkinkan tujuh kereta untuk lewat secara bersamaan. Dan jika dia bertarung sendirian, bahkan setelah bertempur selama 24 jam non-stop, itu tidak akan cukup. Dengan monster-monster juga melemparkan panah dan batu padanya, itu terlalu banyak untuk ditangani sendirian.
"Demi kepentingan terbaik mempertahankan lembah ini, kupikir itu akan lebih baik untuk saling membantu satu sama lain. Kau tidak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya, jadi kenapa tidak bekerja sama saja?" Bahkan Jeanne juga mengatakannya, jadi Weed tidak bisa menolak tawaran itu.
"Baiklah."
Mengerahkan Undead yang setara, itu adalah persetujuannya bahwa Weed akan bertarung secara bebas seperti sebelumnya.
Sejak awal para Necromancer memang tidak cocok untuk party dan metode ini memungkinkan penggunaan taktik terbaik mengingat fitur geografis lembah tersebut.
* * *
Zabrin tiba di desa Kapua dilengkapi dengan item-item dari Guild Hermes.
"Mereka memiliki item banyak sekali."
Di penyimpanan Guild Hermes, ada banyak sekali item-item langka dan terkutuk.
Zabrin berada pada keadaan dimana item-item terkutuk menjadi sangat berguna, sehingga dia memilih yang paling efektif.
Sebuah cincin yang mengurangi Luck sebesar 140 tetapi melindungi penggunanya terhadap Specter, armor yang menyebar bau busuk yang amis dalam tubuh, kalung yang menciptakan Mana dan Strength dengan mengorbankan HP dan gigi tiruan untuk Skeleton!
Sayang sekali bahwa dia tak bisa mengambil semua yang dia inginkan, tetapi bagi para undead, item-item ini benar-benar menakjubkan.
Zabrin berhasil menggandakan kekuatan sihir miliknya yang lemah.
Bahkan tongkat dia pegang adalah item khusus untuk Necromancer! Tongkat itu membuat para undead yang dipanggil menjadi kasar dan cepat sementara memperpendek umur mereka, tapi disini dimana terdapat mayat yang berlimpah, itu bukanlah masalah.
‘Sekarang akan sedikit lebih mudah.’
Bergabung dengan Guild Hermes merupakan pilihan yang benar-benar bagus.
Berpihak pada sebuah guild yang memiliki kekuatan menakutkan, kekuasaan dan otoritas datang secara alami.
Bahkan setelah dia dipromosikan menjadi Ghost, Zabrin tidak berhenti berpartisipasi dalam quest menggunakan undead.
Ada begitu banyak item yang bisa dia dapatkan jika dia bisa memenuhi syarat untuk itu.
* * *
Geomchi287 jatuh ke tanah.
"Aku kalah lagi."
Pertandingan yang dimulai dengan Geomchi505 berlanjut dengan pola praktisi dengan peringkat yang lebih tinggi untuk berpartisipasi tapi mereka terus kalah.
Skill Sword-cloning milik Sword Master Ash!
Setelah skill itu diaktifkan, tubuh si player digandakan hingga 40 kali.
Sulit untuk membedakan yang mana tubuh yang asli dari tubuh-tubuh palsu itu, karena para klon memiliki Mana dan memiliki kekuatan sekitar 15% dari tubuh yang asli. Itu adalah sebuah skill fantastis yang memberi alasan bagi player untuk memahami skill milik sang Sword Master.
Setiap kali Ash menang, dia berbicara.
"Untuk menguasai skill milikku, kau memerlukan ilmu pedang tertinggi. kau telah memenuhi syarat. aku akan mengajarkan skill Sword-cloning milikku padamu."
Itu adalah sebuah tawaran yang luar biasa. Meskipun mereka tidak bisa mengalahkan Ash, mereka bertahan lama saat melawan dia. Dengan respon tempur, naluri dan skill senjata milik mereka, mereka memenuhi syarat untuk mempelajari skill Sword-cloning.
Para Geomchi juga menghormati orang yang kuat.
"Jika kau akan mengajari aku, aku akan mempelajarinya."
Tak ada alasan untuk menolak seseorang yang bersedia untuk mengajar skill yang kuat!
Kamu telah mempelajari skill Sword-cloning
Mereka tidak harus bertarung secara serius tetapi para Geomchi ingin pertarungan yang adil.
Bertarung dengan semua kekuatan dan skill mereka memakan waktu yang banyak.
Geomchi5 bertarung dengan Ash secara seimbang.
Setelah beberapa saat menyerang klon yang memiliki HP rendah, dia menyarangkan serangan langsung pada Ash. Meskipun dia berhasil menebas Ash dengan pedangnya, Defense dan HP yang luar biasa milik Ash hanya mengalami goresan kecil. Namun, Geomchi5 bukanlah orang idiot yang hanya dipuji atas kekuatannya. Sebelum dia menjadi seorang instruktur dia menghabiskan sepanjang masa remajanya untuk bertarung. Ketika dia mencapai usia dua puluhan, pertarungannya menjadi pertempuran antara hidup atau mati sehingga dia tau bagaimana caranya bertarung dengan baik.
‘Lukai yang asli untuk melemahkan klon.’
CLAAAAANG!
Pedang Geomchi5 berbenturan dengan pedang Ash dan terus meluncur ke bawah.
Disaat pedang-pedang itu saling berbenturan dan bersilangan, dia memutar pergelangan tangannya dalam hitungan detik dan menghancurkan pedang milik Ash.
Bahkan daya tahan sebuah pedang legendaris tak akan bertahan ketika pedang tebal menghantamnya. Dalam kehidupan nyata, itu akan baik-baik saja asalkan pedang itu tidak benar-benar hancur, tetapi ini adalah Royal Road.
- Kamu menurunkan daya tahan pedang milik Ash sebesar 4%
- Serangan Ash berkurang sebesar 11%
Dan kemudian dia menekankan serangan tersebut!
- Kamu telah menimbulkan serangan kritikal.
- Kamu telah menebas dada Ash.
- Kamu telah menebas lutut Ash menembus armornya.
Dengan tumpulnya pedang milik Ash, klonnya melemah.
Geomchi5 membuktikan bahwa skill Sword-cloning bukanlah sebuah skill yang terkuat.
"Kau benar-benar merupakan seorang pendekar yang menakjubkan. aku ingin mengingat namamu."
"Aku dikenal sebagai Geomchi5."
Kamu telah menunjukkan keunggulan dalam duelmu melawan Sword Master Ash.
— Melalui pertandingan ini, kamu mempelajari skill Swordman, Sword-cloning
- Dengan suatu duel yang luar biasa, itu akan cukup untuk dicatat dalam sejarah pendekar pedang, semua statistik tempur meningkat sebesar 6 poin
- Fame meningkat sebesar 5.800
- Penguasaan dalam Weapon Mastery telah meningkat.
— Melalui pertandingan ini, kamu mempelajari skill Swordman, Sword-cloning
Geomchi4 mendaratkan serangan kritikal enam kali berturut-turut.
Geomchi3 meninggalkan lubang pada armor milik Ash.
Mereka memilih metode yang berbeda untuk mengurangi HP milik Ash sehingga mereka bisa mengurus para klon lebih cepat. Mereka semua mengakui Ash setelah pertarungan mereka.
"Orang itu benar-benar kuat. Tidak peduli berapa kali aku memukulnya, tidak ada tanda yang membekas."
"Ya hyungnim. Staminanya tak ada habisnya."
"Bahkan tanpa skill miliknya, itu akan sulit untuk menang melawan dia satu lawan satu. Kecuali kau naik level 200 kali lagi."
Ash selalu berhasil untuk menyesuaikan kekuatannya dan melawan mereka pada tingkat yang sama. Jika dia tidak melakukannya, mereka bahkan tidak akan bisa bersilangan pedang dengan Ash.
"Tetapi aku tidak berpikir itu akan mustahil untuk mengalahkan dia."
Geomchi487 berbicara setelah melawan Ash.
Pedang dan armornya sudah compang-camping. Ini sudah mencapai titik dimana Swordman harus bertarung dengan tangan kosongnya. Jika semua Geomchi menyerbu Ash pada saat yang sama, tidak ada yang bisa menjanjikan Sword Master Ash bisa bertahan hidup.
Ketika berburu monster berlevel tinggi dengan sebuah guild atau party, sudah jelas jumlahnya lebih banyak dari musuh musuh. Segala macam blessing dan dukungan belakang dari para Cleric adalah hal yang wajib.
Tapi para Geomchi ini bertarung satu lawan satu secara adil dan puas dengan hal itu karena lawan mereka adalah seorang pendekar pedang.
"Yah, kita mendapatkan saat-saat yang menyenangkan. Ngomong-ngomong, kupikir sudah cukup istirahatnya. Ayo kita kembali berenang." para Geomchi melompat ke laut untuk memulai berenang menyeberang ke Benua Utara.
Mereka menerima perpisahan yang bersemangat.
Mereka benar-benar menjadi cukup dekat hingga menangkap dan makan ikan bersama-sama.
"Selamat tinggal. Pergunakan skillku dengan baik."
"Kami tidak akan menggunakan pedang kami pada mereka lebih lemah dari kami." Tetapi mereka tidak mengungkapkan apa yang ada didalam pikiran mereka.
‘Aku harus mengalahkan orang ini suatu hari nanti... Tapi aku tidak tau dimana ini.’
‘Lain kali aku pasti akan membunuhmu dengan pedangku.’
* * *
Isi dari quest terus berubah sedikit demi sedikit tetapi tujuan utamanya selalu tetap sama, untuk mempertahankan lembah.
‘Markas pusat Immortal Legion terletak dibelakang sini.’
Dengan mendapatkan informasi dari quest-quest tersebut, Weed bisa memperkirakan keberadaannya. Karena bala bantuan kadang-kadang datang dari markas pusat Immortal Legion mereka. Weed selalu bertarung sebagai seorang petarung garis depan sejak dia adalah seorang Skeleton. Itulah sebabnya dia tidak memiliki harapan yang tinggi pada para undead.
Tetapi saat pertempuran berlanjut, dia diberi bawahan.
"Silahkan berikan perintahmu, tuan!"
Setiap kali dia membuat sebuah pencapaian, para Death Kight, Dullahan dan Skeleton terdekat mengucap bersumpah kesetiaan mereka pada Weed. Dengan setiap keberhasilan quest, dia memperoleh entah itu promosi peringkat atau mendapatkan seorang Death Knight.
"Hmm!"
Weed tak memiliki keterikatan pada para undead bawahannya. Tidak peduli berapa banyak kau mengurus mereka, hal itu akan berakhir setelah mereka mati.
"Ini adalah dunia persaingan."
Dengan demikian, sifat sejati Weed telah keluar.
"Bertarunglah di garis depan. Jangan mundur. Bertarung sampai kau menghancurkan mereka. Bunuh mereka semua!"
"Baik, tuan!"
"Kami akan mengikuti perintah tuan."
"Kami akan melaksanakan perintah dari komandan pasukan kegelapan."
Dengan para undead bawahan ada didepannya, Weed membunuh monster disebelah kiri dan kanan.
"Serang, serang, serang!"
Taktik yang sering dia gunakan tak terlihat disini. Dia hanya terus melanjutkan pertempuran. Keganasan dari pertempuran antara monster dan undead, tak akan ada lagi peluang perburuan sebagus ini.
Lagipula, para undead ini bisa dihidupkan kembali oleh para player Necromancer dan ada Immortal Legion didekatnya, sehingga benar-benar tidak perlu menahan mereka.
Yang dia lakukan adalah memerintahkan mereka untuk bertarung dengan sengit, tetapi sesuatu tiba-tiba terjadi bahwa bahkan tidak Weed duga.
Karena seorang Death Knight memerintahkan serangan agresif pada musuh, Leadership milik si Knight diaktifkan.
- Item yang kamu simpan, Arpenian's Imperial Seal diaktifkan
- Dengan Authority of the Emperor, maksimum loyalitas dan moral para undead meningkat sebesar 25% • Dengan mendukung moral para undead, serangan mereka meningkat sebesar 17%
- Perintahmu untuk menyerang telah dikirim kepada Immortal Legion.
Dengan Arpenian's Imperial Seal, yang merupakan segel kerajaan dari Kaisar Arpen (Geihar Von Arpen), para undead bertarung melawan para monster dengan kemampuan serangan yang menakjubkan. Dibandingkan dengan ketika Weed sebagai seorang Sculptor, kemampuan mengkomando ini tidak aktif secara penuh. Tetapi sekarang dia adalah seorang Death Knight, tipe dari kelas Knight, kemampuan mengkomando miliknya meningkat 100% disertai aktivasi efeknya.
"Tuan, aku menawarkan kesetiaanku padamu."
"Semuanya, serang dengan mengikuti perintah komandan kita!"
Semakin banyak Dullahan dan Death Knight mengucap sumpah kesetiaan mereka pada Weed.
Dengan pasukan undead itu, pada perintah Weed, berhasil menaklukan para monster dengan kekuatan yang mengerikan. Para undead hanya bisa menunjukkan potensi penuh mereka saat menyerang.
Leadership meningkat 1 poin
Jarang sekali, statistik Leadership milik Weed meningkat saat dia bertarung bersama bawahannya. Tak diragukan lagi bahwa para undead yang dipanggil oleh para Necromancer dan bala bantuan dari Immortal Legion menghasilkan pasukan yang besar. Tetapi dibawah komando Weed, seluruh pasukan undead menjadi sebuah kekuatan yang benar-benar baru.
Mereka begitu setia pada Weed hingga mereka mengerjakan perintahnya dengan segera.
"Para Death Knight, mundur."
"Mundur tuanku!"
Weed menginstruksikan untuk mundur.
Begitu para Death Knight mundur, pemimpin Barit yang terluka parah mengayunkan cambuknya secara gila-gilaan.
"Kau miliku!"
Weed memuaskan kepentingan dan keinginan egoisnya! Sama seperti statistik lain, seorang Sculptor memiliki keunikan dari Charisma, Leadership dan Fighting Spirit yang tinggi. Meskipun Arpenian's Imperial Seal masih aktif, dia tidak repot-repot untuk menumpuk efeknya dengan mengeluarkan Daemon Sword of Kolderim atau Horn of Teuresec.
Sejauh ini, Weed mengumpulkan hampir setiap item drop yang bagus dalam perburuan dan quest ini. Dia hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia menempatkan semua item bernilai tinggi ini pada pelelangan!
Tapi untuk saat ini, dia memutuskan untuk menunggu.
‘Aku tidak akan menyia-nyiakan para undead ini!’
Kekuatan meningkat secara proporsional pada equipment. Weed bahkan tidak perlu menggunakan skill Lion's Roar, para undead yang tidak memiliki kecerdasan ini mengikuti perintahnya dengan setia. Mereka melakukan apapun yang Weed katakan pada mereka dan memberikan kesetiaan mereka bahkan setelah para monster lenyap.
Sebelum Weed datang ke lembah ini, tak ada satupun quest yang berhasil diselesaikan. Ketika monstermonster ini menerobos garis pertahanan dan memasuki markas pusat Immortal Legion, questnya gagal dan Fame serta reputasi menurun.
Ketika mereka mengemis dalam pikiran mereka, meminta sekutu yang kuat, Death Knight Weed tiba.
Mereka tidak memiliki harapan pada dia, sehingga mereka kagum pada kemampuan bertarung milik Weed. Ketika mereka memiliki waktu luang untuk mengumpulkan Mana dengan bermeditasi setelah mereka menyelesaikan tugas mereka untuk memanggil lebih banyak undead, memperkuat garis pertahanan dengan tulang atau menggunakan mantra Death Plant, mereka semua menyaksikan tindakan Weed.
Setiap kali Weed memberi perintah, para undead merespons secepat mungkin. Dia secara mati-matian melawan monster-monster ini bersama para undead bawahannya!
Dia benar-benar seorang raja dari para undead! Atau mungkin bisa dikatakan ksatrianya para ksatria?
Ksatria berkuda! Kelas yang memiliki karakteristik Defence, serangan, loyalitas dan kehormatan yang kuat.
Itu menakjubkan untuk melihat dia memimpin pertempuran seperti itu, meskipun undead memiliki kecerdasan yang sangat rendah.
"GULP!"
"Wow luar biasa."
"Bagaimana dia bisa sekuat itu? Apakah dia awalnya seorang Death Knight?"
"Jika dia mengkomando manusia bukannya undead... tak diragukan lagi bahwa dia akan bisa mengendalikan puluhan ribu tentara. Jika seseorang seperti dia memulai suatu peperangan, itu akan menjadi suatu pemandangan yang menakjubkan untuk disaksikan."
Para undead mendengarkan Necromancer dengan cukup baik. Bahkan jika Leadership atau Charisma mereka rendah, para undead yang dipanggil harus mendengarkan mereka. Tapi tetap saja, mereka tidak mengerti instruksi yang rumit seperti formasi pertempuran. Sebaliknya, Weed bahkan bertarung sembari mempertimbangkan kebodohan dari para undead.
Suatu kekuatan gabungan dari Death Knight, Skeleton Archer dan Skeleton Mage. Menggunakan mereka sesuai dengan kekuatan mereka masing-masing dan membawa mereka jauh ke dalam barisan musuh, dia akan menggunakan mereka tanpa ragu-ragu sebagai korban untuk menembak mantra dan panah pada kekuatan penuh. Mengejar para Barit yang mundur dan menanamkan rasa takut pada mereka. Fokus dalam serangan, memancing musuh dan menghancurkan apapun dihadapan mereka... Semuanya berlangsung sangat cepat.
Setelah mengalami banyak pertempuran berskala besar, taktik yang biasa dia gunakan melebur kedalam serangannya.
"Dia benar-benar menakjubkan."
"Dengan seseorang seperti itu, seberapa jauh quest yang bisa dia kerjakan?"
Para Necromancer setengah cemburu setengah penasaran pada saat yang sama.
Tak ada yang tau kapan quest Immortal Legion berakhir. Satu-satunya hal yang diketahui adalah bahwa dengan berhasilnya lebih banyak quest, peringkat Undead-nya menjadi lebih tinggi. Kalau diperhatikan lagi, mereka secara bertahap diberi quest yang lebih penting. Seberapa jauh hal itu akan berlangsung?
Ada begitu banyak skill pemanggilan undead dan skill-skill yang terkait dengan undead yang para player Necromancer ini belum bisa kuasai.
Necromancer dianggap dosa dan karena seluruh serikat menolak mereka, satu-satunya sihir yang bisa dipelajari adalah sihir-sihir yang tercatat dalam buku-buku tua.
Tetapi berada di Immortal Legion, bergantung pada prestasi, mereka menerima hadiah dari Balkan yang kadang-kadang berisikan mantra-mantra yang berkaitan dengan undead. Bagaimanapun juga, hanya Barkhan Demorph yang menguasai setiap mantra yang berkaitan dengan undead.
Para player ingin bertemu Lich legendaris itu.
Oleh karena itu, sembari terdapat kompetisi besar diantara para Necromancer, Weed si Death Knight lah yang mencapai prestasi terbesar.
"Aku perlahan-lahan mulai benci orang ini..."
Gruzed menembakkan mantra dekat dengan tempat dimana Weed sedang bertarung di lembah itu.
"Corpse Explosion!"
Corpse Explosion pada jarak dekat bisa menimbulkan damage beberapa kali dari jumlah HP si mayat.
Menembakkan mantra tersebut secara sengaja dan melihat seberapa kuatnya Weed, dia yakin mantra itu tidak akan membunuhnya.
‘Rasakan ini.’
Sebuah mantra ditembakkan secara sengaja pada Weed untuk menimbulkan damage besar pada dia. Tetapi seolah-olah Weed sudah mengetahuinya, dia bersembunyi diantara para Barit dan menghindari semua damage dari ledakan tersebut.
Kehebatan dari Weed yang berburu dengan berani bahkan dengan adanya mayat-mayat yang meledak! Weed menyadari metode berburu diantara para player Necromancer.
Untuk menutupi kurangnya jumlah orang, undead harus dipanggil tanpa henti untuk menggantikan jumlah dari meningkatnya jumlah mayat. Tapi dengan mayat menumpuk disekelilingnya dan tidak dibangkitkan sebagai undead lagi, dia sangat waspada dan ketika mantra itu diaktifkan, dia segera bersembunyi diantara para monster.
Itu adalah sebuah peristiwa yang jelas bagi Weed, yang tidak diterima beberapa saat yang lalu karena keunggulannya.
* * *
Rise of Death Knight's Leadership (bangkitnya kepemimpinan Death Knight)
Melalui pertempuran kamu harus membangkitkan:
Melalui pertempuran kamu harus membangkitkan:
- 30 Elite Skeleton Archer
- 5 Big Dullahan
- 15 Royal Death Knight pengawal
Dengan menyelesaikan misi ini, kamu akan mendapatkan kepercayaan yang lebih dalam dari Immortal Legion.
Hadiah:
Hadiah:
- Loyalitas Undead
- Kualifikasi untuk peringkat berikutnya dalam hirarki Immortal Legion
- Hanya untuk Death Knight
"Pengasuhan yang tak pernah berakhir!"
Karena tidak memiliki batas waktu, Weed tidak peduli tentang para undead.
"Bertarung, bukan, serang, serang!"
Setelah memberikan perintah, dia secara aktif menyerang para Barit dengan skuadron Death Knight dan Dullahan.
Undead disekelilingnya gugur, tetapi dia tidak merasakan apa-apa untuk mereka.
‘Lagian mereka selalu bisa dibangkitkan lagi.’
Setelah para player Necromancer memanggil kembali para undead yang tewas, mereka bisa dihidupkan kembali.
Jika hal itu terjadi, mereka bukan lagi bawahan Weed, tetapi dia tidak merasa simpati sedikitpun untuk mereka.
Siapa yang memikirkan hal itu ketika tempat ini memang sudah penuh dengan undead?
"Aku ingin mengikuti perintah darimu komandan."
"Aku mendengar tentang reputasimu dan datang dari Undead Army. Aku, Death Knight Tedra, ingin bertarung bersamamu."
Dia menerima setiap undead yang datang.
Seorang Skeleton Archer telah dipromosikan sebagai pasukan elit.
Skill tambahan, 'Piercing Arrow', 'Poison Arrow', 'High-flying Arrow' telah ditambahkan. Agility milik Skeleton telah meningkat sebesar 15%.
Skill tambahan, 'Piercing Arrow', 'Poison Arrow', 'High-flying Arrow' telah ditambahkan. Agility milik Skeleton telah meningkat sebesar 15%.
Dengan setiap pertempuran, para undead bawahan Weed dipromosikan menjadi elit dan dia menyelesaikan quest tersebut.
"Sekarang aku mengerti perintah komandan."
"Aku kehilangan kendali karena amukan saat bertarung, tetapi aku akan memprioritaskan perintah komandan mulai sekarang."
Wisdom dan Intelligence milik Death Knight meningkat sebesar 2%
- Bidang pandang milik Dullahan diperluas
Pasukan milik Weed terdiri dari 142 Skeleton Archer, 57 Elite Skeleton Archer, 11 Dullahan, 29 Big Dullahan, 9 Death Knight dan 24 Elite Death Knight pengawal.
Mengingat peningkatan yang disebabkan oleh mantra blessing undead dan Death Aura milik Barkhan, itu adalah sebuah pasukan signifikan yang harus diperhitungkan.
Hal itu sama juga di lembah tersebut, seiring berlalunya waktu, semakin banyak player yang muncul dan jumlah undead yang dipanggil meningkat.
Barit memang sulit dihadapi tetapi saat jumlah pasukan Necromancer meningkat, tingkat perburuan mereka menjadi sangat cepat. Kecuali bagi para player yang baru saja berubah menjadi Necromancer di Benua Versailles, setiap Necromancer lama telah berkumpul disini.
*Ding!*
Ekspedisi Furgol Undead
Para Witch dalam Undead Army semakin terganggu oleh invasi Furgol.
Pergilah menuju habitat Furgol, quest ini hanya akan berakhir setelah mereka semua tewas dan berubah menjadi undead.
Namun, menurut informasi yang diperoleh para Witch ini, prajurit Furgol menyadari perilaku yang mencurigakan dari Undead dan akan tiba seminggu kemudian.
Tingkat Kesulitan: A
Hadiah:
- Entah itu mantra sihir dari para Witch atau promosi ke peringkat berikutnya
- Hanya untuk undead
Sebuah quest party untuk player dilembah itu!
Weed dan para player lain bertanya-tanya seberapa jauh quest berantai dari Immortal Legion ini akan berlanjut.
‘Akankah itu mengarah pada hadiah yang luar biasa?’
‘Mungkin aku bisa mempelajari mantra pemanggilan undead terlarang atau dark magic dari Barkhan secara langsung....’
‘Akan bagus jika aku bisa mendapatkan Undead unik dari Immortal Legion!’
Para Necromancer menginginkan mantra pemanggil undead tingkat tinggi atau undead unik yang bisa dipanggil kapan saja seperti Van Hawk.
"Karena tingkat kesulitan questnya begitu tinggi, aku menyarankan semua orang harus bekerjasama sekarang."
Para Necromancer yang berkumpul memilih Jeanne sebagai pemimpin dan kapten mereka untuk ekspedisi itu.
"Setelah memberiku tanggung jawab untuk quest yang sulit ini, aku akan berusaha sebaik mungkin."
"Dengan Jeanne-nim yang bertanggung jawab, aku merasa lega."
"Pertama-tama, kurasa kita semua harus memutuskan waktunya."
Mereka memutuskan untuk memulai quest tersebut sembilan hari kemudian, ketika sebagian besar Necromancer yang dapat terhubung. Mereka juga berbicara dengan sisa player yang ada di Kapua, membantu mereka sehingga banyak player yang bisa bergabung dengan mereka 9 hari kemudian.
Mereka tidak membuang-buang waktu dengan menunggu sampai waktu yang disetujui untuk quest tersebut. Jeanne, Otem, Harien, Goshu bersama dengan beberapa player pergi ke habitat Furgol untuk memata-matai.
Rencana mereka adalah menargetkan serbuan besar pada habitat Furgol menggunakan orang dan undead sebanyak mungkin! Itu tampaknya sederhana namun tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Weed mendengar tentang ini beberapa saat kemudian, tetapi dia tidak bisa menemukan kesalahan pada rencana tersebut.
‘Para player berlevel tinggi sangat paham bagaimana mengurus diri sendiri.’
Sampai saat itu, yang harus Weed lakukan adalah membuat dirinya sendiri sibuk dengan berburu. ‘Dengan begitu banyak yang pergi mengintai, bagianku menjadi lebih besar!’
* * *
Kurururararara!
Di pegunungan dan hutan yang cukup jauh dari Morata, tempat itu penuh monster.
Beberapa player dari Morata datang untuk berburu dalam sebuah party tetapi tidak ada yang berani untuk pergi lebih dalam. Para Adventurer berlevel tinggi menyerah karena mereka hanya tertarik pada eksplorasi dungeon yang menghasilkan harta, Fame dan exp.
Saat monster di pegunungan atau hutan berkembang biak, mereka datang ke desa, menghancurkan dan menurunkan ketertiban umum.
Tetapi suatu hari, monster-monster itu mengalami malapetaka. Beberapa patung hidup seperti Bingryong, Wyvern dan Phoenix mulai memburu mereka.
"Mereka sangat lezat."
Para monster dilahap kebiadapan.
"Mereka memberi banyak uang juga."
Tidak ada yang bisa menolak godaan uang.
"Kita harus bertahan hidup."
Mereka secara khusus mempedulikan tentang keselamatan mereka.
Ketika Kekaisaran Arpenian masih ada dimasa lalu, ada banyak patung hidup di seluruh benua. Seiring berlalunya waktu, mereka kehilangan asal-usul mereka, menjadi monster atau menetap sebagai ras baru dengan budaya baru. Beberapa tidak makmur dan menghilang secara bersamaan.
Dengan sejarah seperti itu di belakang mereka, para patung hidup ini mengerahkan segalanya ke dalam pertumbuhan mereka untuk menyelamatkan diri mereka.
"Gol Gol Gol Gol, aku datang!"
Menunggangi Yellowy, Geumini muncul ke tempat dimana Bingryong, Phoenix dan Wyvern berada.
"Geumini!"
Wah-3 mendekat pertama kali dan menyambutnya dengan mengusapkan wajahnya.
Wah-3 mengira dia hilang ingatan setelah dilahirkan kembali, tetapi Geumini memeluk para Wyvern penuh sukacita.
"Senang sekali berjumpa kalian lagi para Wyvern, Gol gol gol."
Faktanya, semua itu adalah suatu tindakan untuk menipu Weed bahwa dia kehilangan ingatannya. Sembari para patung hidup ini mengalami reuni yang menyentuh, mata tajam Wyvern menyadari perubahan dalam penampilan Geumini.
"Mata Geumini telah berubah."
Mata itu lebih besar dari sebelumnya. Bahkan memiliki kelopak mata ganda. Itu adalah hadiah spesial dari Weed karena mengorbankan tubuhnya untuk menyelamatkan dia.
* * *
"Ini bukanlah suatu quest yang mudah. Itu bukan sebuah habitat tapi sebuah kerajaan."
Mereka mengatakan itu adalah benteng yang dilindungi oleh Warrior, penjaga, Mage, Shaman dan maharaja Furgol juga.
Benteng itu dibangun diatas sebuah tebing. Mendakinya akan mustahil bagi para undead. Satu hal yang bagus tentang undead adalah bahwa selama ada mayat, jumlah mereka bisa menjadi tak terbatas. Namun, tidak hanya sulit untuk menghidupkan kembali para undead yang benar hancur yang jatuh dari tebing, mereka juga harus naik lagi dari awal. Itu adalah suatu quest dimana para Necromancer harus memulai penyerangan dan mengambil alih benteng!
"Untuk saat ini, itu mustahil, kita harus mencari metode lain." Jeanne dan para Necromancer sedang melakukan diskusi serius.
Pada saat seperti ini, Weed hanya menonton seperti biasa.
‘Lakukan secukupnya, dan ikuti saja apa yang orang lain lakukan!"
Jika dia menunjukkan kemampuan yang besar, dia akan ditugaskan pada peran melelahkan.
"Aku hanya beruntung."
"Aku memiliki beberapa kekuatan untuk mengendalikan undead. Tapi semua undead ini tidak memiliki kecerdasan sehingga siapapun bisa melakukannya."
"Aku? Bertarung di garis depan? Tidak terimakasih. Aku hanya mendukung disamping begitu banyak undead. Bahkan jika kemampuan berkuda dan serangan milikku terlihat kuat, itu tidak akan sebanding melawan kekuatan dari undead yang bersatu."
Meskipun mereka melihat dengan mata mereka sendiri, dengan tetap mengulangi komentar yang meremehkan dan kelemahannya sulit untuk mengakui dia serius.
Sejujurnya, para Necromancer ini berpikir Weed adalah seorang Death Knight hebat tetapi mereka berpikir dia bisa mencapai hal ini berkat undead yang mereka panggil.
Weed dengan cerdik menggunakan kerendahan hati untuk menghindari tugas yang sulit!
Perdebatan mereka berlanjut.
"Tidak bisakah kita meruntuh benteng itu dengan mantra?"
"Aku hanya mengembangkan mantra pemanggilan undead, Corpse Explosion dan mantra kutukan..."
"Apa ada orang disini yang memiliki mantra serangan atau dark magic level tinggi?"
"Aku tidak punya mantra yang cukup kuat yang bisa meruntuhkan benteng atau menghancurkan dinding..."
Necromancer bisa mempelajari dark magic. Tetapi saat mereka mempelajarinya, sihir itu disertai dengan banyak pinalti. Diantaranya adalah Infamy yang tinggi dan Faith mencapai nol.
Reputasi dan moralitas menjadi negatif, dan itu juga memungkinkan untuk kehilangan sebagian Wisdom dan Intelligence.
Proses menguasai dark magic sangatlah unik dibandingkan dengan sihir lainnya. Saat penguasaan dark magic meningkat dengan menggunakan binatang hidup sebagai persembahan, Infamy meningkat sementara statistik lainnya menurun saat level dark magic meningkat.
Necromancer sudah memiliki beberapa efek samping hanya dengan Undead Summoning. Jarang sekali menemukan seorang player Necromancer dengan dark magic.
"Aku mempelajari dark magic sampai ke level 2..."
"Itu tidak akan banyak membantu dalam pertempuran skala besar. Apakah tidak ada orang yang memiliki dark magic lebih kuat?"
Dari 43 Necromancer, hanya 12 yang memiliki dark magic.
Sebuah dark magic sederhana cukup bagus untuk memperkuat pemanggilan undead mereka sehingga mereka mempelajarinya. Tapi hanya ada dua player diantara mereka yang bisa menggunakannya secara langsung dalam pertempuran dan menimbulkan damage.
"Kurasa kita tidak punya pilihan selain membawa semua undead kita dan bertempur."
"Jika seseorang mencapai sana dan memancing mereka, mungkin para Furgol ini akan membuka pintu gerbang dan keluar."
"Itu akan membuat segalanya menjadi lebih mudah... Pertama-tama, mari kita tetapkan waktunya dan ketika sebagian besar Necromancer berkumpul, maka kita semua akan pergi."
Tanpa adanya peran yang ditetapkan, Weed hanya berdiri diam dan menonton. Dia bisa meningkatkan skill Blacksmith miliknya dengan menciptakan senjata perang, tetapi itu tak akan banyak berguna pada poin ini.
Dia bisa mengumpulkan semua material yang diperlukan disekitar sini untuk membuat senjata perang, tetapi masalahnya terletak pada siapa yang bisa mengoperasikan senjata tersebut.
Terlalu sedikit Necromancer yang ada disini dan itu tak seperti mereka bisa mengerahkan undead mereka untuk menangani senjata perang.
Skeleton memiliki kecerdasan yang rendah dan mereka hanya bergerak berdasarkan naluri mereka. Mereka sepenuhnya tak berguna diluar pertempuran.
Dullahan, kepala mereka saja tidak berada pada tempatnya. Mereka bergerak sambil memegang kepala mereka di tengan mereka, jadi bagi mereka, mustahil untuk membidik.
Death Knight, dengan kecerdasan mereka yang relatif tinggi akan berguna, tetapi mereka sudah cukup sibuk memimpin para undead lain dalam pertempuran. Diatas semua itu, setelah senjata perang dibuat, ada sebuah masalah dalam logistik. Kelemahan kritis Necromancer adalah bahwa mereka tak memiliki perisai sihir yang layak, jadi senjata perang ini sangat rentan terhadap tembakan mantra musuh.
Senjata perang sepenuhnya tak berguna jika tak ada orang yang mengoperasikannya atau melindunginya.
Umumnya, peperangan adalah suatu pertempuran dimana pihak penyerang memiliki keuntungan sebesar tiga kali lipat.