LMS Vol 24 Chapter 2 - Bahasa Indonesia
Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 24 Chapter 2
Pertempuran Dengan Guild Hermes
Pertempuran Dengan Guild Hermes
Weed mengatur pasukan dari Immortal Legion. Para Skeleton yang dikumpulkan telah mendengar tentang reputasinya! Dengan gelar kejayaan dari Warrior Commander of the Immortal Legion, mengumpulkan prajurit adalah sebuah tugas yang mudah. Weed berkeliling benteng tersebut dan berbicara pada para undead.
"Ikutlah bersamaku."
"Baik."
Death Knight telah bergabung
"Ayo kita pergi bertarung."
"Aku mendengar bahwa Barkhan memiliki kepercayaan yang besar padamu, jadi aku akan memainkan bagian yang aktif dalam pertempuran."
Doom Knight telah bergabung
"Berhenti bermain-main dan ayo pergi bertarung."
"Aku sudah menunggu."
Balkan Undead Knight telah bergabung
Karena dia memiliki status sebagai bawahan langsung dari Barkhan, dia bisa dengan mudah merekrut para Knight. Dia mengumpulkan Death Knight dan Doom Knight sebanyak yang dia bisa. Itu adalah sebuah pasukan yang sangat kuat.
"Aku harus mengumpulkan pasukan sebanyak mungkin di tempat ini. Dengan begitu peluang keberhasilan semakin tinggi."
Dibawah komandonya, Weed memperbanyak jumlah pasukan undead yang dia miliki. Para Necromancer dan Doom Knight secara teratur memanggil lebih banyak undead. Dia sedang berpikir tentang mengganggu Guild Hermes menggunakan para undead. Dia harus mengkomando para undead untuk bertarung melawan Aliansi Elf dan Barbarian. Karena dia bertindak berlawanan dengan perintah tersebut, reputasi miliknya dalam Immortal Legion akan menurun dan kepercayaan mereka pada dia akan berkurang.
"Aku harus memburu Barkhan bagaimanapun juga....."
Dia tengah berpikir menghianati mereka nantinya. Weed mengatur sebuah kelompok yang terdiri lebih dari 700 Knight undead elit.
Selain dari pasukan utama, ada sebuah berbagai macam Spectre dan undead lain yang berperingkat rendah.
"Aku tidak berpikir mereka memiliki jumlah panah yang tak terbatas."
Para Spectre adalah yang terbaik untuk digunakan setelah Mana milik para Mage dan panah milik para Ranger habis. Selain sihir, untuk menghasilkan damage terhadap mereka, mereka perlu membeli banyak perak, yang mana merupakan sumber daya yang terbatas. Weed memiliki skill Blacksmith tahap
Intermediate, tetapi tidaklah mudah untuk menemukan player yang cukup dengan skill untuk mengerjakan material di Benua Versailles.
"Mereka tak akan pernah memahami tujuan sejati dari skill Blacksmith."
Bagi orang-orang yang memiliki akses mudah pada senjata, tak ada perlunya untuk repot-repot meningkatkan skill Blacksmith!
* * *
"Ayo!"
Weed membawa pasukan undead dan pergi untuk melawan para Knight, Mage, dan Ranger. Marey telah menduga bahwa Weed akan kembali untuk membalas dendam dan itu benar. Yang sebelumnya adalah sebuah pertempuran kecil, tetapi sekarang adalah sebuah perang yang sebenarnya. Karena Leadership telah diperkuat didalam Guild Hermes sampai beberapa tingkat, Polon dan anak buahnya telah mempersiapkan pertahanan di sisi tebing yang menguntungkan.
"Dia menyerbu dengan cara ini pada kita bersama para undead."
"Ada Death Knight, Doom Knight, dan yang lainnya. Ada sejumlah kekuatan yang luar biasa dalam pasukannya."
"Ada jumlah Knight yang besar daripada yang bisa aku hitung. Aku belum pernah melihat begitu banyak Knight dalam sebuah pasukan."
Guild Hermes memiliki banyak prospek yang berbeda pada situasinya. Weed telah datang lagi, tanpa kesabaran dan penuh kemarahan, yang mana artinya mereka bisa membunuh dia sekali lagi...
Memandang hal itu sebagai tak lebih dari sebuah permainan, para player dari Guild Hermes berpikir mereka berada dalam posisi yang menguntungkan.
"Meskipun para undead Knight datang, maka kita akan menghancurkan pasukan mereka dengan panah dan sihir."
"Mereka telah masuk kedalam jangkauan serangan kita!"
Para player membasahi mulut mereka yang kering dalam antisipasi datangnya para undead. Mereka akan menunjukkan kekuatan mereka dengan memenuhi langit dengan panah dan sihir. Sihir memiliki kekuatan yang besar dan serangan yang cukup luas akan menjadi sarana pembeda antara kemenangan dan kekalahan dalam pertempuran. Weed tau tentang seberapa merepotkannya hal itu karena banyak Doom Knight berperingkat tinggi yang gugup.
"Tembak!"
Setelah dalam jangkauan, para Ranger menarik busur mereka. Para Mage mengeluarkan sihir secara bersamaan. Panah perak dan bola api terbang di langit kearah kelompok undead. Weed telah mengkomando anak buahnya untuk menyerbu menembus bombardir serangan.
"Mundur."
Weed kemudian dengan cepat mundur bersama para undead. Karena sebagian besar kelompok itu terdiri dari para Knight dan Spectre, mobilitas mereka sangat kuat. Area tersebut porak-poranda karena sihir dan tanahnya penuh dengan panah perak, tetapi kebanyakan undead tidak mati karena mereka berada diluar jangkauan. Weed menghentikan para undead diluar jangkauan serangan yang kuat tersebut dan menunggu. Kemudian dia menyebarkan pasukan undead miliknya dan mulai bergerak kearah mereka lagi.
"Bersiap untuk menyerang lagi. Tembak!"
Para Ranger dan Mage harus membagi serangan mereka pada area yang lebih luas lagi sekarang.
"Para Ranger targetkan area tengah, para Mage harus fokus pada menyerang sisi kanan dan kiri."
Kekuatan terkonsentrasi dari pasukan bersenjata sangatlah kuat, tetapi sekarang damagenya harus disebarkan secara merata.
Kekuatan tembakan mereka mengerikan, jadi Weed akan mundur bersama para undead setiap kali waktunya tepat. Karena damagenya tersebar secara merata dan dengan kecepatan regenerasi milik undead, hanya sekitar 90 undead yang terluka.
"Uwaaaaa!"
"Jangan biarkan para undead mendekat!"
Moral dari para Ranger dan Mage meningkat. Jika musuh mendekat maka mereka akan menyebabkan damage yang lebih signifikan. Bahkan dengan mobilitas yang cepat dari para undead Knight, setelah mereka memasuki jangkauan serangan, mereka menjadi target serangan terfokus dan terhantam oleh beberapa serangan. Dengan cara ini, situasi yang serupa berulang sebanyak empat kali. Weed menggunakan serangan undead untuk mengkonsumsi semua panah perak milik para Ranger. Immortal Legion tak bergeming meskipun mereka diserang dengan perak dalam jumlah yang besar. Berkat Death Aura milik Barkhan, para undead memiliki resistensi yang tinggi pada serangan magis dan mempercepat regenerasi HP.
"Kita dapat banyak. Pastikan untuk mengumpulkan semua itu."
Weed menugaskan para Spectre untuk berkeliling dan mengambil panah perak sehingga dia bisa menjualnya. Dia akan mengganti japtem yang telah hilang darinya dengan perak itu.
"Lullululuu."
Dia bersenandung dengan nada senang karena perak tersebut.
"Jika pertempuran berlanjut dengan cara ini, maka kurasa aku akan bisa mendapatkan puluhan ribu gold." Tak masalah bagi dia jika para undead mati.
* * *
"Itu si Doom Knight pemula. Tanpa kita, para undead tak memiliki harapan untuk mencapai pencapaian yang besar."
Para naga melihat dia sebagai orang yang menggelikan. Mereka merasa hidup mereka jauh lebih berharga daripada orang lain. Polon dan Guild Hermes berada di bukit itu. Itu adalah sebuah lokasi yang sangat defensif dimana mereka memiliki mobilitas yang bagus. Tujuan mereka adalah untuk membunuh Weed. Jika itu tidak memungkinkan, maka tujuan mereka adalah untuk mengganggu tingkat keberhasilan Weed dalam quest miliknya sebanyak mungkin.
"Hari ini dia kembali bersama lebih banyak undead."
Karena mereka telah menghabiskan sebagian besar panah perak mereka pada hari pertama, sikap Polon dan para player dari Guild Hermes telah berubah.
"Gunakan panah. Serang mereka dengan sihir dan bantai para Knight itu!"
Hari ini mereka memutuskan untuk mengubah taktik mereka untuk menggunakan Mana mereka untuk sihir sambil menggunakan panah-panah yang diperkuat untuk menghentikan serbuan para Knight. Holy magic adalah musuh alami dari para Knight undead. Blessing, Proteksi, Sihir, Pemulihan. Keempat jenis holy magic tersebut mulai memburu para Knight undead. Mereka memiliki keyakinan pada kekuatan mereka untuk membunuh Weed dan menang.
"Serang!"
"Bantai mereka semua!"
Ini adalah bukti dari keberanian dari para Knight Kerajaan Haven! Para Knight menolak untuk menghentikan serbuan mereka bahkan setelah terserang 10 kali. Kekuatan dari kelompok magis yang mendukung para Knight tak bisa diabaikan. Mereka dikenal sebagai 10 Knight terbaik yang mereka miliki. Level mereka diatas 380 dan mereka sepenuhnya dilengkapi dengan item-item terbaik. Ketika menunggangi tunggangan, para Knight memiliki kekuatan sebesar dua kali lipat. Knight dikenal memiliki kecepatan dan kekuatan destruktif yang luar biasa untuk menghancurkan musuh mereka.
"Weed hanyalah satu orang saja dan dibandingkan dengan para undead yang lainnya, dia lambat. Serbu dan bantai mereka!"
"Uwaaaaaa!"
Serbuan para Knight sangat mengintimidasi bagi Weed. Namun, dia tidak akan membiarkan mereka mengejar dirinya sambil menunggangi kuda.
"Aku harus memenangkan pertempuran ini."
Weed memerintahkan para Doom Knight untuk menyerang para Knight Templar. Kekuatan dari para undead yang dia bawa bersamanya dari benteng itu cukup besar. Para Knight dari Benua Tengah dikenal lihai mengelak dari sihir dan panah sampai tingkat tertentu dan memenangkan setiap pertempuran. Namun, jumlah undead yang ada lebih dari 9.800 dan diantara mereka ada banyak Death Knight. Ketika pertempuran terjadi, mereka memiliki kekuatan yang lebih dari cukup untuk menimbulkan damage.
"Para Knight fokus pada menyerang dan membunuh hanya satu orang saja. Tujuannya adalah pada ujung terjauh dari para Knight mereka. Jangan pedulikan tentang musuh yang lain dan meluncur saja kearah tujuan itu."
"Baik, seperti yang kau perintahkan."
Weed mundur. Dia menggunakan kemampuannya untuk mengatur para undead sebaik yang dia bisa. Weed tidak berada dibelakang untuk membiarkan mereka menghujani sihir pada dirinya dan menyibukkan dirinya dengan mengkomando para undead yang runtuh dengan cepat. Telah ada 27 Knight yang terbunuh dalam pertempuran itu. Hal ini berkat Weed yang mengkomando para Knight dengan ketat melewati panah dan sihir. Karena karakteristik dari kelas Knight, sulit bagi mereka untuk membantu sekutu mereka yang telah jatuh selama penyerbuan. Selama pertarungan, dia telah meminimalisir damage yang diterima dan ledakanledakan magis menghasilkan sedikit damage pada undead saat sihir tersebut jatuh, karena para Death Knight terus maju.
"Keuntungannya baik-baik saja."
Dia memiliki banyak senjata dan armor yang dipakai oleh para Knight. Itu seperti dalam sebuah sekolah SD dimana guru memarahi anak kecil dan tidak mengadu!
"Para manusia itu telah membuat kita berada dibatas fisik kita. Mau tak mau aku berpikir apa yang akan dikatakan Barkhan yang terhormat ketika dia mengetahuinya. Jangan biarkan para manusia itu meninggalkan pertempuran ini. Bertarung."
Pada saat itu, dia menggunakan Lion's Roar untuk mengkomando semua undead yang telah dia kumpulkan dari benteng.
"Ini, para manusia ini harus dibinasakan."
"Aku bertarung untuk Barkhan."
Para Death Knight dan Doom Knight terus bangkit untuk bertarung.
Unit Polon membantai mereka lagi. Namun Weed mengalami beberapa kerugian. Dari kekalahan yang berkelanjutan, reputasinya dalam Immortal Legion telah menurun cukup besar.
"Kudengar bahwa unit undead kembali lagi."
"Kudengar bahwa ada seorang Doom Knight yang tidak kompeten. Dia cukup tak bisa diandalkan untuk menghadapi beberapa manusia. Dia pasti tak punya harga diri."
Weed tidak menangani pasukan undead secara hati-hati. Dia hanya datang kembali dan mengumpulkan lebih banyak undead. Tugas awal untuk memburu para Elf dan Dwarf akan bagus jika Barkhan atau para naga ikut juga.
Kegembiraan dari dikenal sebagai seekor Dragon Knight. Tak akan ada suatu entitas semacam itu di Benua Versailles. Memimpin pasukan undead, bersama seekor naga untuk menghanguskan desa-desa manusia akan menyenangkan dan agresif!
"Itu akan bagus jika kami tidak terlalu dekat dengan Morata...."
Sayangnya kota besar terdekat adalah Morata. Namun, semua itu akan menjadi tak berguna setelah dia menghianati Barkhan. Dia dengan tepat memanfaatkan para undead untuk tujuan ini. Setelah mereka mengerahkan para Knight, mereka tak lagi repot-repot untuk menembakkan perak atau sihir.
"Untungnya ada banyak perak. Para Skeleton yang aku panggil telah dihajar! Sungguh menyia-nyiakan Mana. Mereka tak berhasil membunuh satu atau dua Knight sebelum mereka tewas."
Karena mencoba menggagalkan quest miliknya, Weed membayar kembali ketakutan mereka seratus kali lipat!
Satu Silver Arrow, dua Silver Arrow, dia menggumpulkan panah-panah itu untuk membuat perak batangan. Weed tertawa saat perak tersebut terus menumpuk.
"Keulkeulkeul. Ini adalah tempat berburu yang terbaik."
Polon dan Guild Hermes tak bisa membunuh Weed.
"Kita tak boleh membuat kesalahan apapun ketika saatnya memburu dia... dia melarikan diri pada saat aku melihat dia."
"Kita harus memanfaatkan keuntungan dari serangan area milik para Ranger dan Mage. Untuk membunuh dia, kita harus bergerak kedalam formasi yang lain."
Weed hanya menonton para undead bertempur dari belakang dan kemudian kembali ke camp Immortal Legion. Satu-satunya tujuan Weed adalah mendapatkan lebih banyak Knight. Polon memimpin pasukan depan tetapi dia tak bisa menghentikan para undead yang mundur. Setiap kali mereka pergi dengan Knight yang lebih sedikit dan Weed hanya kembali bersama undead yang lebih banyak. Itu seperti memiliki makan siang yang lebih murah daripada makan siang milik teman-temanmu di prasekolah!
"Keulkeulkeulkeul."
Weed memprovokasi mereka dengan menunjukkan gerobak yang penuh dengan perak yang ditarik oleh para Skeleton. Dia secara sengaja memperlambat kecepatan dari para undead untuk mengumpulkan perak.
Kadang-kadang mereka akan menari atau berjalan mundur. Dibandingkan dengan seorang penjahat yang muncul di TV dan film, Weed jauh lebih buruk. Tetap saja mereka terus memperhatikan Weed di TV dan mendukung dia.
"Ini adalah suatu situasi yang buruk."
Saat pertempuran berlanjut, pasukan Polon mulai menerima damage. Para Knight semuanya adalah para player berlevel tinggi dan sangat berpengalaman tetapi masih saja ada damage. Karena ada lebih banyak NPC daripada player, jumlah mereka telah menurun cukup besar. Bahkan banyak dari Knight milik Polon yang berharga telah menghilang.
"Tugas kita adalah memburu dia sehingga serangan kejutan akan lebih baik."
Polon: Itu tak masuk akal untuk tetap berada disini. Weed tak akan membiarkan kita membunuh dia dalam situasi ini dan akan mundur jika kita mencobanya.
Polon membuka saluran komunikasi dengan para pemimpin Guild Hermes. Dia meminta bantuan segera dari divisi magis. Tanpa perintah, mereka tak diijinkan untuk membuat pergerakan.
Rafael: Menggendalikan areamu sangat penting. Mereka sudah merekrut para Necromancer dan ada banyak orang yang menonton pertempuran tersebut di TV. Bagaimana bisa kau tak mampu membunuh Weed? Jangan pindahkan unitmu sampai kau berhasil.
Polon: Kami berada di wilayah datar. Bahkan dengan sihir dan panah, kami hanya memiliki jangkauan sebanyak itu. Tak ada keuntungnya dari perintah ini. Kami tak memiliki pasukan yang cukup besar untuk itu.
Rafael: Aku memerintahkan kau untuk tinggal. Terus ganggu quest milik Weed.
Guild Hermes tak lagi perduli tentang menghentikan quest milik Weed. Itu sudah cukup bagi para pemimpin guild untuk menahan Weed ditempat itu.
* * *
Weed terus menyerang unit Guild Hermes milik Polon dengan para undead tanpa henti. Sementara itu party Pale dan para Geomchi telah tiba dari Morata untuk memburu Barkhan. Ketika mereka mendengar berita tentang pertempuran tiada akhir, mereka datang dengan menunggangi banteng mereka.
"Ahem, jadi kami disini sekarang."
Geomchi3 turun dari banteng miliknya dan menatap unit Ranger milik Polon.
"Masih belum selesai juga?"
"Sahyung, itu pasti bagian kita yang telah disisakan."
Polon telah menderita banyak damage karena dia hanya berfokus pada pertahanan. Mereka menggunakan sihir dan panah untuk menyerang para undead ketika mereka mendekat, tetapi mereka mengalami banyak damage dari para undead saat pertempuran berlangsung. Total 200 Knight mereka sekarang telah menurun menjadi 127.
Lebih dari seribu Mage dan Ranger, mereka hanya tinggal 130 saja. Sebaliknya, pasukan undead milik Weed tidak terluka parah, namun 73 dari unit milik Polon berada dalam kondisi buruk. Unit Knight yang sama dari Kerajaan Haven yang bisa menduduki sebuah kastil sekarang ini berada dalam keadaan semacam itu. Geomchi turun dari bantengnya dan mengeluarkan bahan-bahan makanan.
"Weed, aku kelaparan. Aku mau makan daging panggang."
Daging panggang yang lezat dan mudah dimakan. Para Geomchi telah membawa makanan dari Morata untuk makan. Itu tak masalah jika mereka ingin makan nasi di tengah-tengah pertempuran dengan Guild Hermes! Weed membuat beberapa bumbu cair untuk daging saat para Geomchi menyerahkan senjata dan armor mereka.
"Ini sedikit usang."
"Aku baru saja kembali dari lautan. Bisakah kau memperbaikinya?"
Para Geomchi melepaskan armor hitam milik mereka yang memiliki daya tahan kurang dari 20 poin yang tersisa.
"Gak akan terlalu sulit karena itu gak sepenuhnya rusak."
Weed memperbaiki equipment tersebut sampai daya tahan maksimum dan menempatkan batu asah ditanah.
"Halo. Kau tampak keren sebagai seorang Doom Knight."
"Lama tak jumpa, aku Belotte."
Pale dengan hati-hati bergerak disekitar camp Polon untuk memata-matai dan kembali.
"Ehem, para Ranger dari Guild Hermes... mereka gak akan semenantang itu. Ngomong-ngomong, Maylon ikut hari ini."
"Disaat seperti ini?"
"Coba kulihat apakah sudah saatnya."
Maylon sibuk setiap harinya jadi dia memutuskan untuk mengambil libur untuk pertempuran besar ini untuk pergi memburu Barkhan. Para Priest dan Paladin dari Morata memperhatikan saat Weed bercakap-cakap santai dengan teman-temannya, hingga mereka tampak kagum.
‘Disaat seperti ini....! Dihadapan pertempuran sebesar itu, bagaimana bisa mereka sesantai itu.’
‘Apa mereka tidak takut pada Guild Hermes?’
Weed sedang mengasah sejata saat para Paladin dan Priest mendekat untuk menyapa.
"Halo."
"Senang bertemu denganmu Weed."
Para Priest dan Paladin berlevel tinggi! Mereka tak bisa membaca ekspresi pada wajah Doom Knight milik Weed. Weed mulai memikirkan kemungkinannya bersama para Priest dan Paladin.
"Apa kau memiliki segala sesuatu yang kau butuhkan?"
"Ya?"
"Maukah kau membuat penawaran?"
Didalam ransel miliknya, segala macam japtem dan senjata-senjata karatan seperti gada yang bisa digunakan para Priest. Bagi Priest, itu memiliki banyak statistik suci yang akan membantu mereka dalam melawan para undead. Weed telah menggunakan undead untuk terus bertarung melawan unit Guild Hermes milik Polon secara teratur.
"Siapa mereka?"
"Rekan-rekan Weed?"
"Aku gak tau kenapa mereka datang kesini. Tentunya mereka tidak disini untuk membantu Weed menyerang kita kan?"
Dari laporan yang mereka miliki tentang Weed, dia kebanyakan bergerak sendirian dan hanya memiliki sedikit teman. Namun disana ada lebih dari 1000 Priest dan Paladin bersama para Geomchi yang telah tiba. Weed bukanlah tipe orang yang meminta bantuan dalam pertempuran pribadi. Tak mungkin Polon memiliki pemikiran bahwa Weed memanggil mereka dari Morata untuk memburu Barkhan.
"Aku dalam masalah."
Polon dan para player dari Guild Hermes tak bisa mempercayainya.
* * *
— Bintang bersinar yang dikenal sebagai Weed telah turun.
— Bukankah Guild Hermes adalah guild terkuat yang ada di Benua Versailles?
Dari waktu ke waktu, Weed muncul dihadapan unit milik Polon. Opini publik mulai berubah.
— Kemampuan sejati Weed.
— Guild Hermes akhirnya bertemu tandingan mereka.
— Kelompok Mage, Knight dan Ranger kebanggaan Polon akan tumbang dalam menghadapi undead.
— Apakah benar-benar ada batas pada skill kepemimpinan milik Weed?
Dalam berbagai cara, itu adalah suatu kekhawatiran yang mendesak. Jumlah player yang mendukung Weed sangatlah banyak.
Para penyiar dipaksa ke pihak Weed dalam setiap pertempuran. Hanya dengan melakukan itu rating mereka akan meningkat 2-3 kali lebih banyak daripada yang biasanya! Para penyiar tersenyum puas.
"Mereka hanya terus bertarung sepanjang hari."
"Segera selesaikan pengiklanan... orang-orang ingin kembali pada siarannya."
Lebih banyak orang mulai berharap bahwa para undead itu mengalahkan unit milik Polon. Setiap kali sebuah unit Guild Hermes tewas, maka pemirsa mendapatkan reaksi yang memanas.
Bala bantuan Weed telah tiba. Mereka memiliki jumlah Priest dan Paladin yang besar untuk penyembuhan dikombinasikan dengan blessing dan kemampuan-kemampuan yang lainnya yang penting untuk memperpanjang perang. Para pembawa acara dari stasiun-stasiun mengulas titik perubahan penting ini.
"Meskipun Guild Hermes berlevel tinggi, kita tak bisa mengabaikan fakta bahwa para Priest dan Paladin mengenakan equipment profesional."
"Equipment mereka tampak sedikit usang. Akankah hal ini menghasilkan perbedaan pada pertempuran tersebut?"
"Undead dan kekuatan suci akan saling bertentangan satu sama lain, jadi itu akan sulit bagi Weed. Mungkinkah itu adalah Guild Hermes yang memegang keuntungan?"
"Hasilnya akan terlihat dari pertempuran tersebut. Dari kedua belah pihak, Guild Hermes diduga akan menang."
"Para undead terdiri dari unit non-player jadi Weed tak akan mundur lagi."
Masing-masing stasiun memiliki sudut pandang yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa unit Polon berlevel lebih tinggi dan dengan demikian memiliki keuntungan.
* * *
Para Priest dan Paladin dari Morata melakukan sebuah rapat.
"Apa kita akan bertarung?"
"Kupikir kita hanya akan memburu Barkhan..."
Pamor dari Guild Hermes jauh lebih mengerikan daripada seekor monster legendaris. Itu akan menghasilkan pembalasan yang segera dan kemudian mereka akan masuk dalam masalah dengan Guild Hermes. Itu akan sulit bagi mereka untuk melawan sebuah guild dari kerajaan besar.
"Tetapi aku suka petualangan Weed. Lagian kita datang kesini untuk memburu Barkhan."
"Ya, kita harus bertarung bagaimanapun juga. Lagian aku juga tak pernah menyukai mereka."
Kebanyakan Paladin memulai di Benua Tengah sehingga mereka tau lebih baik daripada siapapun tentang kekuatan Guild Hermes. Tentu saja ketika mereka memutuskan untuk mengikuti Weed, mereka tak pernah menyangka mereka akan melawan Guild Hermes. Guild Hermes terkenal akan kekejamannya.
"Kita sudah ada disini, jadi Guild Hermes tak akan membiarkan kita begitu saja."
"Akan lebih baik bagi kita untuk berpartisipasi dalam pertempuran daripada sendirian. Kita harus bertarung bersama-sama."
Para Priest dan Paladin memutuskan untuk mengikuti Weed.
"Kita akan bertarung disini."
Para player telah membuat keputusan untuk bergabung dengan Weed. Dalam suasana yang menginspirasi tersebut layaknya yang ada di sebuah film, Weed menggelengkan kepalanya. "Itu akan sulit."
"Tak masalah. Kami paham seperti apa rasanya menjadi orang yang berada dalam posisi tak menguntungkan, terutama jika situasi itu dari Guild Hermes...."
"Mereka milikku."
"Apa?"
"Aku tidak akan menyerahkan eksekusi mereka. Kau datang terlambat jadi kau tak punya hak."
Weed meninggalkan para Priest dan Paladin dan kembali. Dia tanpa tau malu tak akan berbagi dengan mereka. Itu sama halnya tidak mengirim sebuah undangan pernikahan pada teman yang telah hilang kontak denganmu selama lebih dari 5 tahun. Para Geomchi diberi blessing oleh Irene dan menjauh dari para Priest dan Paladin. Para sukarelawan yang datang untuk membantu Weed tengah mengadakan rapat darurat.
Taleukin: Armor yang mereka pakai cukup mahal. Setidaknya level 200.
Mereka menganalisa Guild Hermes saat mereka menonton video. KMC Media serta stasiun lain memulai liputan langsung saat mereka mengetahui informasi tersebut dari para Merchant dan Blacksmith senjata dari Guild Hermes.
Polon: Abaikan saja kalau begitu. Level mereka sekitar 200 jadi resitensi sihir mereka lemah dan kita bisa menghabisi mereka dengan sihir.
Taleukin: Bukan itu yang aku maksud. Kau harus paham... mereka sudah pasti memakai perlengkapan berlevel lebih rendah. Namun, itu sangat usang.
Dibandingkan dengan armor bagus dari para Knight, para Geomchi tampak bukan tandingannya. Beberapa bagian sudah sangat usang atau rusak. Itu dipertanyakan seberapa lama mereka menggunakan armor itu.
Polon: Kalau begitu level 320?
Taleukin: Tampaknya armor itu memiliki persyaratan Strength dan Agility yang tinggi untuk level 320, tetapi pedang mereka tampak lebih bagus lagi. Setidaknya level 350.
Weed meningkatkan statistiknya melalui pemahatan, sedangkan para Geomchi meningkatkan statistik mereka melalui perburuan yang tak kenal takut dan pelatihan fisik. Selain untuk kasus-kasus khusus, statistik dari sebagian besar Geomchi sebanding dengan setidaknya level 350.
Polon: Level 350, tak disangka mereka bisa mendapatkan pasukan semacam ini.
Mereka hanya menilai para Geomchi dari penampilan mereka. Mereka bisa dengan mudah dipandang sebagai player berlevel tinggi. Itu tampak seolah-olah Weed akan mendapatkan bala bantuan lagi. Meskipun menghadapi unit Ranger dan Mage tidaklah mudah, tetapi sekarang keseimbangan kekuatannya telah meningkat.
Polon: Itu akan sangat sulit untuk terus berada disini. Tolong beri perintah baru dari guild.
Perintah Polon adalah untuk mengganggu quest milik Weed dengan menyerang dia. Namun mereka tak tau bahwa keamanan mereka akan membahayakan.
Rafael: Baiklah. Apa kau berpikir tentang bergerak?
Polon: Itulah yang aku pikirkan. Karena mereka memiliki pergerakan yang menyedihkan, aku berpikir tentang menggunakan sihir untuk mengalahkan mereka.
Rafael: Apa menurutmu kau bisa menang? Kami tak bisa mengirimkan pasukan lagi karena itu akan berarti bahwa Guild Hermes tengah mengalami pertempuran sulit.
Polon: Kelihatannya seperti itulah pertempurannya. Tetapi itu akan jadi keuntungan kita....
Polon percaya bahwa para Priest dan Paladin tak akan membantu Weed, jadi itu akan menjadi sebuah pertempuran yang mudah.
Polon: Mengupayakan untuk mendapatkan kerjasama para Necromancer dengan Guild Hermes. Jika mereka membantu, maka kami akan memiliki kekuatan yang signifikan. Mereka bisa membantu tanpa membuat para Priest membuang-buang Mana pada mereka.
Rafael: Unit Mage dan Ranger bersama undead.... Tidak buruk. Itu diijinkan.
Polon berpikir bahwa jika dia mengalahkan Weed, maka para Necromancer akan bergabung dengan Guild Hermes untuk menghindari permusuhan. Karena itulah niat Polon, Rafael menerima. Pertempuran akan disiarkan langsung pada setiap stasiun! Mereka bergegas menghubungi para Necromancer untuk datang.
Pertempuran tersebut telah cukup melambat tetapi hal itu karena para Geomchi sedang memanggang iga untuk dimakan. Banyak pemirsa dan player yang menantikan mulainya pertempuran tersebut.