LMS Vol 24 Chapter 1 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 24 Chapter 1
Pemberontakan Doom Knight


Weed log in kembali dan muncul di benteng Immortal Legion. Sampai quest tersebut selesai, maka dia akan terus dibangkitkan kembali di area tersebut. Undead kelas tinggi level 300 sampai 400 berjalan-jalan dengan santai ditempat yang berbahaya ini! Dua naga berdiri di dinding menara sementara yang satunya terbang di udara.

"Pasukan Elf mengerahkan perlawanan yang kuat."

"Asalkan kita memiliki Barkhan, maka aku bisa dengan cepat menghabisi mereka... tetapi itu akan sulit untuk menangani serangan balik dari para Fairy."

"Aku takut pada para Dwarf."

Fairy Queen Teneidon yang memasuki pertempuran adalah sebuah topik menarik diantara para undead. Di taman dari benteng berpasir tersebut, ada ribuan undead elit dan beberapa dari mereka sedang bercakapcakap.
Weed duduk didekat sebuah pohon.

"Pertama-tama, aku harus memeriksa pasukan militer."

Karena dia akan bertarung sebagai seorang undead, dia membutuhkan waktu untuk melihat seberapa berbahaya yang bisa mereka lakukan. Dia berlevel 398, tetapi levelnya menurun satu dan sekarang 397. "Aku kehilangan apa...."

Weed sangat ingat japtem yang hilang dari dia dihari sebelumnya. Dia tidaklah asing dengan nama dan nilai tepatnya dari masing-masing item tersebut. Itu karena itu adalah keterampilan paling mendasar dalam dunia bisnis.

"Roti gandum dan bawang hijau, sebuah helm, cincin, dan geraham Skeleton."

Weed merasa dirugikan karena item-item yang bisa digunakan dalam banyak cara sekarang telah menghilang.

Dia tak akan bisa untuk menutupi item-item yang hilang kecuali dia membunuh banyak orang ditempat ini. Setelah menyesali item-item yang hilang selama beberapa saat, dia memeriksa skill-skill miliknya.

Skill Sculpting Level 8 tahap Advanced kembali ke 0%, sementara skill-skill yang lain telah menurun sebesar 4-13%.

Karena dia adalah undead, biaya pinalti kematiannya secara tak adil lebih tinggi daripada yang lainnya.

"Menyebabkan kerusakan sampai setingkat ini, aku tak akan pernah melupakannya bahkan setelah aku berusia 70 tahun."

Dia tak akan pernah melupakan dendamnya terhadap musuh bebuyutannya, Guild Hermes! Ditempatkan di benteng yang besar tersebut adalah beberapa undead Knight terkenal.

‘Banyak dari undead-undead bernama ini yang telah muncul di sejarah Benua Versailles.’

Immortal Legion penuh dengan undead terbaik. Weed adalah seorang Death Knight, tetapi karena dia berlevel tinggi, dia bisa mengerjakan sebuah quest untuk mendapatkan promosi menjadi seorang undead berperingkat yang lebih tinggi.

Weed pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, memata-matai sekeliling.
Kemudian seorang pelayan hantu mendekati dia.

"Barkhan menunggumu."

Dia sekarang bisa bertemu Barkhan untuk meng-upgrade undeadnya. Jadi sekarang, Weed pergi bersama dengan si pelayan hantu. Immortal Legion telah memperluas wilayah mereka. Weed adalah seorang undead sekarang, tetapi dia tak akan bisa mendekati tempat ini jika dia adalah mahluk hidup.

‘Ini akan cukup sulit.’

Si pelayan hantu memandu Weed ke ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah dari benteng tersebut memiliki banyak peti kemas yang tidak terbuka yang berisikan alkohol tersimpan didalamnya.

‘Wine dan brandy terbaik.’

Hanya dengan mencium aromanya, Weed bisa membayangkan seberapa mahal harga dari semua minuman itu. Minuman keras yang dibuat dengan baik bisa dengan mudah dijual dan bernilai banyak gold.

‘Karena itu ditempatkan disini, dia pasti tidak tau rasa dari alkohol.’

Tindakan tertentu harus diambil untuk mempertahankan alkohol kelas tinggi untuk periode waktu yang lama. Benteng tua sudah terbiasa terkenal akan alkoholnya, tetapi sekarang itu telah menjadi properti dari Mana Lich Barkhan.

Alkohol sangat sensitif dengan lingkungannya, jadi meminumnya ketika itu sudah sempurna akan memberikan dampak yang besar. Jika kau adalah seorang undead, maka alkohol tak akan ada gunanya, dan bahkan para bajak laut hantu di lautan hanya berpura-pura meminum alkohol, tetapi sebenarnya kuantitasnya sama sekali tidak berkurang. Selain itu, karena Barkhan tinggal disini, maka tak ada undead biasa yang akan datang kesini untuk minum.

‘Itu adalah uang yang sangat banyak.’

Weed terus mengarahkan mata serakahnya pada gudang penyimpanan wine saat dia berjalan melewati dua pintu besar ketempat Barkhan berada. Udara dingin memancar dari seluruh ruangan tersebut. Air yang mengalir dibawah tanah dan disalurkan melalui bebatuan yang menghitam, itu memainkan sebuah peran dalam altar tersebut. Barkhan duduk seperti seorang raja di kursi berwarna-warni. Kursi itu dibuat dari material kualitas tertinggi, tetapi kursi itu telah mengumpulkan banyak debu diatasnya, juga ada sebuah mahkota berlian dikepalanya dan seekor elang bertengger di staf miliknya. Tempat dimana dia tertikam oleh pedang suci masih berdenyut dengan kekuatan suci.

"Death Knight, mendekatlah."

Suara Barkhan menggema diseluruh ruangan!

"Tuanku...."

Weed berjalan maju dengan sopan dan berlutut dihadapan Barkhan. Immortal Legion telah menyerang pasukan Morata dengan sebuah bombardir undead yang membuat dia ingin membunuh dia. Namun itu harus menunggu sampai saatnya tiba.

Saat Barkhan berdiri dan mulai berjalan, Weed melihat-lihat berbagai hal didalam ruangan tersebut. Ada buku-buku sejarah di Benua Versailles yang menggambarkan sedikit tentang benteng tersebut. Itu ada di Provinsi Utara dan secara historis ada dipeta. Namun, sekarang benteng tersebut berada dalam keadaan rusak parah dan hampir runtuh, tetapi para undead tidak terlalu tertarik dalam hal itu, itu sebabnya mereka mendudukinya.

Namun, melihat ruangan dan aula tersebut serta bagaimana mereka terhubungkan pada tangga bisa digunakan sebagai sebuah referensi untuk mengidentifikasi strukturnya. Berkat pekerjaan dan pengetahuannya dalam memahat, dia sekarang bisa memahami struktur bangunan.

"Aku berterimakasih tuan, untuk kehormatan menemuimu secara langsung, sedangkan apa yang aku lakukan adalah mengerjakan seperti yang kau perintahkan."

Karena Weed dianggap seorang Death Knight yang berkedudukan lebih rendah, dia tidak ragu-ragu untuk menjilat Barkhan.

"Kudengar kau mengurus monster-monster menjengkelkan itu."

"Apa lagi yang akan aku lakukan? Semua itu untuk Lord."

"Immortal Legion membutuhkan lebih banyak undead yang memiliki kemampuan dan bakat sepertimu, tetapi tubuhmu sebagai seorang Death Knight tak memadai, jadi aku memberimu sebuah tubuh baru."

Barkhan merapalkan sebuah mantra. Weed bisa merasakan sesuatu yang kuat pada dadanya dan menghambat paru-parunya, tetapi dia tetap diam.

"Kau telah kembali dari dunia mahluk hidup. Dunia yang gelap, hitam dan rusak ini. Hukum bahwa kegelapan tak akan pernah menghilang, jadi mari kita ukir hal itu pada semua orang. Undead Rise!"

Asap hitam keluar dari tubuh Weed dan setelah beberapa saat fitur-fitur fisiknya berubah dan menjadi lebih berotot. Kakinya menjadi lebih panjang dan lengannya semakin kekar. Dia 40cm lebih tinggi dan memiliki fisik besar dari seorang Barbarian.


  • Barkhan telah menggunakan mantra Undead Summoning untuk mengubahmu menjadi seorang Doom Knight.
  • Mantra Undead Summoning telah meningkatkan semua mantra tempur sebesar 15%.
  • Kamu sekarang bisa memakai armor tulang dengan Defense yang luar biasa.
  • Semua skill Tempur tingkat Advanced telah meningkat sebesar setidaknya dua level.
  • Musuh yang terserang oleh black magic akan mengalami siksaan dalam dan tak akan berhenti menjerit.
  • Status telah berubah menjadi Doom Knight.
  • Sekarang dibawah komando Barkhan secara langsung.
  • Kamu sekarang memiliki komando atas banyak undead.

Undead kelas tempur tertinggi adalah Doom Knight. Satu-satunya undead yang lebih kuat adalah Abyss Knight, kelahiran keputusasaan. Mereka mampu memburu monster-monster absolut yang dikenal sebagai naga. Setidaknya, itu menurut legenda dari Barkhan. Namun, Abyss Knight bukanlah undead yang bisa dipanggil oleh seorang Necromancer, tetapi mereka harus dilahirkan dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Mereka hanya ada di sebuah legenda pada Benua Versailles. "Pertahankan benteng. Bertarunglah melawan serangan balik Elf."


The Elven Killer Blades Army

Para Wood Elf dan Fairy Queen telah meluncurkan serangan kejutan pada Immortal Legion.

Panah-panah yang diresapi dengan energi roh bisa sepenuhnya menghancurkan undead.

Cegah penyusupan para Elf dan tunjukkan pada mereka rasa takut dari undead.

Karena status laporan tersebut, Barkhan telah menyediakan undead sebanyak dua kali lipat daripada yang biasanya.

Tingkat Kesulitan: A

Persyaratan Quest: 
  • Hanya untuk Undead

Barkhan memberi dia sebuah quest!

Sekarang dia memiliki komando langsung, jadi dia memiliki undead dalam jumlah yang lebih besar dan kualitasnya juga meningkat. Dia sekarang bisa membawa dan mengkomando pasukan dari Immortal Legion untuk berpartisipasi dalam perang. Ini bukan keakraban dengan para Skeleton Soldier dan Ghost saja, tetapi sebagai seorang Death Knight, dia telah menunjukkan kinerja yang hebat dan hal itu membantu dia mendapatkan pijakan lebih banyak.


‘Aku harus mengurus militer disini.’

Weed berpikir tentang membunuh Barkhan bukannya menghabisi nyawa Fairy Queen. Membunuh para Elf dan Dwarf tak akan membantu dalam melawan Barkhan. Lebih tepatnya dia berpikir tentang pemberontakan terhadap Immortal Legion. Weed memutuskan untuk memburu Barkhan dan pasukannya.

"Aku tak punya peluang diluar."

Entah Barkhan telah mendapatkan kembali kekuatannya atau tidak, hal itu tidak mengubah fakta bahwa dia akan menyerang Morata. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya menyingkirkan Barkhan, sekarang dia berada dalam posisi berkuasa untuk menerima bantuan dari Immortal Legion! Itu akan sangat sulit untuk mengalahkan Immortal Legion diluar benteng ini. Tetapi itu akan mustahil untuk memburu Barkhan kecuali dia mengurus para undead. Weed akan membutuhkan untuk menjadi seorang Abyss Knight jika dia ingin menghabisi Barkhan, sehingga dia harus menyingkirkan permusuhan undead Barkhan.

"Morata tak bisa mengirimkan pasukan..."

Barkhan adalah penguasa pasukan undead dan selalu bisa meningkatkan jumlah mereka. Barkhan hanya akan bersuka cita jika pasukan manusia yang rapuh datang untuk menyerang. Itulah sebabnya dia juga tidak membawa patung-patung hidup.

"Akan mudah jika aku menyajikan makanan di sebuah restoran mewah, dengan daging yang dibumbui, kepiting, tiram, salad, dan sup pada dia!"

Resiko mendapati semua pasukannya di kendalikan oleh Barkhan dan membaur kedalam pasukan undead sangatlah besar. Ini bahkan akan lebih berbahaya bagi para patung hidup untuk melawan pasukan undead milik Barkhan.

"Maka untuk memburu Barkhan...."

Weed keluar setelah dia berubah menjadi seorang undead berperingkat lebih tinggi. Dia berjalan-jalan di benteng tersebut untuk bertemu para undead yang lain.

"Gelgelgel. Kami menantikan Doom Knight yang diciptakan oleh Barkhan."

"Tak ada yang bisa menghentikan kita sekarang. Bahkan para Elf pun taka akan bisa."

"Keulkeul. Sudah lama sekali sejak manusia muncul."

Pengawas dan penjaga telah ditempatkan untuk mengawasi apakah ada pasukan yang mendekat. 24 jam sehari, para undead berdiri mengawasi. Dia bisa mengambil keuntungan dari benteng yang sangat tua tersebut. Jika itu bukan seorang penjaga manusia, maka Weed bisa menemukan sebuah celah.

"Itu memungkinkan untuk menggunakan suatu penerobosan senyap kemudian serangan kejutan."

Itu tak akan terlalu sulit untuk menyelinap masuk setiap kali mereka mengganti penjaga. Akan ada suatu peluang untuk menyerang dari dungeon ketika Barkhan tengah sibuk dengan para Elf, Barbarian, Dwarf, dan Fairy.

Barkhan telah menugaskan dia pada misi memimpin Immortal Legion, jadi sekarang dia bisa meninggalkan benteng untuk berburu secara diam-diam. Benteng tersebut dipenuhi dengan undead dan untuk mengalahkan Immortal Legion, dia harus menghabisi Barkhan.

"Akan diperlukan setidaknya 100 level lebih tinggi untuk membunuh dia." Itu akan mustahil untuk rencana Weed.

Kemudian dia mendengar obrolan dari Guild Traveler of the Wilderness.

Sabrina: Satu lantai lagi dan kemudian saatnya untuk bossnya.

Edwin: Dungeon tersembunyi ini benar-benar sulit. Ngomong-ngomong, itu sudah hampir selesai.

Pin: Aku ingin selesai beristirahat.

Herman: Kuharap aku bisa menemukan beberapa logam yang bagus disini....

Weed telah bergabung dengan Guild Traveler of the Wilderness yang tidak biasa yang menikmati perburuan monster. Guild Traveler of the Wilderness tersebut kecil dan eksentrik, namun mereka semua memiliki level yang tinggi. Mereka adalah suatu kombinasi besar dari berbagai profesi yang memburu monster bersama-sama.

‘Perburuan monster boss....’

Mereka berada dalam suatu party yang sangat berpengaruh pada sebuah perburuan berskala besar. Dia tak akan bisa mendapatkan bantuan dari mereka karena mereka sedang berburu. Weed mengirim whisper pada Pale terlebih dahulu.

— Pale-nim, apa kau mau berburu?
— Tentu saja, dimana kau?

Jawabannya datang dengan cukup cepat. Mereka khawatir tentang Weed karena Guild Hermes telah membunuh dia. Weed memikirkan balas dendam dalam skala besar, jadi dia harus tenang dan memperhatikan teman-temannya.

— Aku berada ditempat dimana Immortal Legion berada.
— Kami akan kesana. Monster mana yang ingin kau buru?
— Barkhan.....
— Apa? Maka monster itu... maksudmu Lich Barkhan?

Pale telah mendengar tentang Immortal Legion yang dipimpin oleh Barkhan yang abadi. Morata telah bertarung melawan gelombang serangan undead yang pertama dan kedua.

Monster Legendaris!

Mereka berada dalam level yang sepenuhnya berbeda dibandingkan monster boss dungeon yang biasanya mereka lawan.

— Apakah Barkhan adalah monster yang bisa diburu manusia?
— Itulah yang akan kita coba sekarang.
— Tunggu sebentar. Para Geomchi-nim ada disini juga.

Setelah beberapa saat, sebuah whisper datang dari Geomchi3.

— Yo Weed, kudengar kau mau memburu Barkhan ya?
— Ya. Aku akan memburu dia.
— Itu aneh bahwa kau tidak menghubungi kami lebih awal.

Geomchi3 binggung kenapa Weed tidak meminta dia terlebih dahulu.

— Apa kita akan pergi sekarang?
— Masih terlalu berbahaya sekarang ini.
— Bahayanya tak mungkin seburuk itu. Apa ada banyak monster disana?
— Ada banyak monster kuat. Juga ada tiga naga.
— Naga? Aku tak boleh melewatkan itu.
— Bagaimana dengan para sahyung yang lain?
— Tunggu, aku tanya dulu.

Geomchi3 meminta Geomchi5 untuk menanyai ke-500 Geomchi yang lain apakah mereka setuju. "Aku tak akan melewatkan kesempatan memburu Barkhan."

"......."

"Normalnya itu berbahaya. Jika sesuatu berjalan tak semestinya maka kau akan mati. Kemudian tak akan ada yang tersisa darimu selain tulang-berulang. Apa kau mau mati dan menjadi seorang undead? Disana juga ada tiga ekor naga."

"........"

"Kau tau Immortal Legion? Ada banyak undead kuat yang akan kau lawan."

Tubuh para Geomchi sudah gatal akan pertempuran.

— Jadi bagaimana kami berangkat?
— Aku tak akan bisa membawa kalian sendirian. Aku akan memberitahukan lokasinya melalui Pale-nim.
— Oke.

Pale memiliki penglihatan yang bagus, jadi dia bisa menunjukkan pada mereka jalannya. Itu tak sebagus seorang Adventurer yang bisa melihat bintang-bintang untuk menavigasi, tetapi dia berpengalaman membaca peta dan dengan mudah menemukan dimana Immortal Legion berada.

‘Para sahyung datang kesini.’

Para Geomchi sudah pasti bisa menerobos kedalam benteng hanya untuk bertarung dengan para undead.

Meskipun Immortal Legion sangat kuat, jika pertempurannya terjadi di wilayah yang sempit bukannya di dataran yang luas, maka dia bisa sangat diuntungkan. Para sahyung itu akan datang kemanapun untuk bertarung bersama Weed!

"Aku ingin para Priest dan Paladin...."

Hanya memiliki Irene sebagai Priestess tidaklah cukup. Sayangnya Guild Traveler of the Wilderness saat ini sedang dalam perburuan monster, dan dia tidak mau menyertakan siapapun diluar Morata. Weed mengirim whisper pada Mapan.

— Aku akan mencoba memburu Barkhan, apakah ada Priest atau Paladin yang bisa membantu?

Dia menanyai Mapan karena dia berada di Alun-Alun Morata dan berkenalan dengan baik dengan banyak orang dalam jajaran bisnisnya.

— Berapa banyak Priest dan Paladin yang kau butuhkan?
— Semakin banyak semakin bagus.
— Aku akan menghubungimu setelah aku mencari tau.

* * *


Mapan berada di alun-alun dan menanyai para Priest yang akrab dengannya apakah mereka mau memburu Barkhan bersama Weed.

"Ya tentu."

"Dimana dan kapan kau berangkat?"

Para player dari Benua Tengah telah datang karena Weed dan ingin pergi mengerjakan quest dan berburu.

‘Memburu Barkhan kau bilang? Dia pasti memiliki suatu macam rencana.’
‘Barkhan akan membunuhmu.’
‘Itu hanya karena kau berpikir tentang Weed. Kita hanya akan bertanggung jawab atas penyembuhan.’

Rencana Weed untuk memburu Barkhan mulai menyebar.

"Karena kau adalah seorang Priest senior dari Order of Freya, bisakah aku ikut juga?"

"Nuna, yang menentukan bukanlah aku."

"Jadi jam 6 pagi di kebun anggur didekat pohon besar."

"Pergi saja kalau begitu."

Mapan menghubungi para player Priest yang dekat dengannya.

— Hyung, Weed-nim akan memburu Barkhan.....
— Kalau begitu aku mau ikut tanpa syarat. Weed dari Morata adalah God of War. Bagaimana bisa aku tak mengambil kesempatan ini?
— Jika kau memutuskan untuk ikut, maka berkumpullah di kebun anggur dipagi hari. Kami akan berangkat jam 6.
— Aku akan datang satu jam sebelum kau datang.

Para Priest yang dia panggil memandang ini sebagai sebuah peluang yang sangat unik dan dia hanya memilih orang-orang terbaik.

— Apa kau tau bahwa Weed-nim akan memburu Barkhan?
— Benarkah?
— Kami berusaha merekrut para Priest dan Paladin.
— Profesiku adalah seorang Paladin. Bahkan jika itu berbahaya, bisakah aku ikut?
— Ya. Ikutlah.

Para Paladin mulai menyebarkan berita tersebut.

— Weed-nim akan pergi memburu Undead dan Barkhan.
— Aku akan bersiap-siap.

Dia hanya memanggil orang-orang yang dia kenal, tetapi kurang dari satu jam, lebih dari 200 orang mengetahuinya. Berita tersebut menyebar sampai ke Geng Grass Porridge. Kelompok terbesar kedua yang berkuasa di Morata! Sekarang anggotanya lebih dari 800 ribu player.

Meskipun mayoritas dari mereka adalah para pemula, juga ada para player berlevel tinggi didalamnya yang berburu dan berpetualang di wilayah utara.

"Weed akan berburu dan dia sedang merekrut Priest dan Paladin."

"Mungkinkah orang-orang dengan level skill setingkat kita akan berguna?"

Keesokan harinya di Morata, didepan kebun anggur adalah party Pale dan para Geomchi, bersama dengan kerumunan besar yang terdiri dari 330 Priest dan 223 Paladin. Karena Weed begitu berpengaruh, sehingga kata perburuan Barkhan menyebar dengan sangat cepat.

"Mapan-nim, apa yang akan kita lakukan dengan orang sebanyak ini?"

"Aku gak tau. Aku hanya memanggil 14 orang..."

Para Priest dan Paladin senior dari Morata telah berkumpul untuk memburu Barkhan. Mereka dengan penuh kegelisahan ingin pergi berburu bersama Weed. Pale hanya bisa mendesah.

"Itu akan membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengeluarkan orang-orang ini dan itu akan tampak buruk. Kami tak mau menjadi seperti Guild Hermes."

"Ayo pergi!"

Para Geomchi, Paladin, dan Priest dari Morata menunggangi sapi saat mereka pergi. Tujuan mereka adalah benteng Immortal Legion.

* * *


Weed berkeliaran di benteng tersebut, melihat-lihat sekeliling.

"Ada banyak perbaikan yang berlangsung!"

Ditempat-tempat dengan banyak monster, benteng tersebut memiliki tembok yang tinggi dan tebal. Namun ada tempat-tempat yang batu-batunya hilang dimana orang bisa bersembunyi didalamnya. Undead yang tak terhitung jumlahnya berkumpul untuk memperbaiki tembok tersebut.

"Para Elf akan menyerang...."

Para undead lebih lemah saat siang hari. Para Elf akan muncul dan menyerang layaknya badai. Pasukan dari Immortal Legion dikerahkan, tetapi mereka tak bisa mengimbangi pergerakan para Elf. Jika kau terus mengejar para Elf maka para Dwarf dan Barbarian akan menyergap dan membantai para undead!

Namun, dengan dark magic milik Barkhan, mereka akan dibangkitkan lagi dan kembali kedalam pertempuran.

"Aku akan benci untuk bertarung dengan para Elf."

Weed menganggap para Elf adalah lawan yang tangguh. Meskipun mereka tidak berlevel tinggi, itu akan sulit untuk mengejar seorang Elf diatas kuda. Mereka menembakkan panah-panah dari busur mereka seperti seorang Ghost dan mereka sulit untuk diburu karena mereka melompat dari cabang pohon ke cabang pohon. Para undead jauh lebih menyenangkan untuk dilawan meskipun mereka sulit.

Para Elf dan Fairy sangat erat dengan alam sehingga sangat sulit untuk menyerang mereka.

"Ada target yang lebih baik untuk dilawan daripada melawan para Elf."

Dalam pandangannya, ada lokasi target lain yang lebih dekat dan dengan item dan exp yang lebih baik. "Para Wizard, Ranger, Knight, dan Paladin kan? Saatnya untuk membalas dendam."

* * *
Masih tak pasti, tetapi sekarang sedikit lebih jelas daripada yang sebelumnya.
Jeanne, Otem, Helen, Gruzed, dan 30 orang lainya mengeluh karena mereka telah memutuskan untuk tidak bergabung dengan Guild Hermes.

"Enyahlah dari lembah ini. Perburuan dilarang!"

Mereka tak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan saat para Mage dan Ranger bersiap menyerang. Kemudian serangan dimulai dan membunuh mereka semua. Mereka tidak mau bergabung dengan Guild Hermes dan sekarang mereka merasakan rasa sakit dengan tubuh mereka.

Mereka telah berusaha merekrut pada Necromancer, tetapi itu hampir tidak ideal bagi mereka.

Totalnya ada 34 Necromancer yang dibunuh oleh Guild Hermes. Sebelum mereka sampai, para Necromancer telah bertarung dan meningkatkan level dan skill mereka di lembah tersebut.

"Sialan, dasar para bajingan bangsat."

Otem mengeluarkan keluhan. Para Necromancer lain merasakan hal yang sama.

"Bagaimana bisa mereka melakukan ini pada kita?"

Mereka awalnya menerima sebuah quest untuk Immortal Legion dan mereka berpikir itu adalah peluang bagus untuk meningkatkan skill mereka. Guild Hermes telah mencoba membuat mereka bergabung setelah Weed mengungkapkan siapa dirinya.

"Tak ada gunanya bergabung dengan Guild Hermes karena mereka bahkan tak akan memperlakukan kita sebagai anggota yang sebenarnya."

Meskipun mereka bergabung dengan guild itu, situasinya tak akan berubah. Meskipun mereka berada di area tertentu, mereka akan mencegah mereka dari berburu. Seluruh Benua Tengah bisa dianggap milik Guild Hermes. Itulah yang ditakutkan para Necromancer pada saat ini. Helen sudah muak dan berkata.

"Aku lebih suka bahwa kita mati ketika bertarung."

Mereka bahkan tidak membunuh apapun dan mereka geram atas fakta bahwa mereka menjatuhkan item-item karena kematian. Mereka melihat sekeliling pada para player di lembah itu.

"Tetapi apa yang kau katakan? Kau mau pergi melawan mereka?"

"Bertarung?"

"Aku mau menunjukkan sesuatu pada mereka yang akan membuat mereka gemetar dalam ketakutan."

Mereka ingin menunjukkan bahwa kekuatan Necromancer lebih unggul, tetapi mereka tidak bisa. Itu seperti mencoba menghancurkan sebuah batu dengan telur, dimana mereka adalah telurnya dan Guild Hermes adalah batunya. Mereka sudah siap untuk bertarung melawan para undead dan tak ada alasan kenapa mereka tidak memperhatikan pergerakan mereka. Kelemahan besar dari para Necromancer adalah bahwa itu membutuhkan waktu untuk memanggil undead. Mereka membutuhkan mayat dalam jumlah yang besar dan mereka harus banyak berburu. Meskipun mereka menyerang Guild Hermes, itu tak akan terasa dan kematian mereka akan sia-sia. Daripada menyebabkan damage yang signifikan, mereka kemungkinan bahkan tidak peduli tentang hal itu.

Marey hanya tertawa dan berkata.

"Tunggu saja dan kami akan baik-baik saja."

Mereka bertanya penuh harap karena dia cukup terkenal.

"Apa kau punya suatu misi?"

"Aku akan terus mencari berita bagus."

Banyak player menderita sejumlah situasi yang berbeda. Tak akan ada orang yang akan mengalahkan Weed dalam penipuan. Sebuah pemikiran tidak toleran yang tidak tertandingi!

Dia jelas-jelas tidak mempelajari hal-hal semacam perdamaian, pemaafan atau tolenrasi dari sekolah. Weed adalah seseorang yang tak akan pernah lupa, tak peduli seberapa lama dia harus menunggu dan selalu mengembalikan agresinya beberapa kali lipat.