LMS Vol 24 Chapter 8 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 24 Chapter 8
Tuan dari Benteng Vargo


Sebuah badai es yang ditopang kenangan yang kuat! Temperatur atmosfirnya menurun tajam. Para undead tak menyadari hal ini karena mereka tak bisa merasakan dingin, tetapi Weed dan para Geomchi bisa merasakan udara dingin meresap pada kulit mereka.

Satu atau dua butiran salju mulai keluar, namun segera setelahnya bongkahan es besar menghantam tanah. Puluhan ribu bongkahan es menyelimuti seluruh Benteng Vargo! Beberapa bongkahan es sebesar gunung es bisa terlihat. Angin puyuh dan hembusan angin yang ganas, menyapu benteng dan menandakan mulainya dari bencana alam.

Diantara para undead, para Skeleton dengan resistensi yang lemah adalah yang pertama membeku dan mulai mengeras. Bone Dragon yang terbang diudara tersapu oleh badai es. Terhantam oleh bongkahan-bongkahan es dalam badai es, naga itu tak bisa mengendalikan tubuh besarnya dan berputar-putar liar.

"Kyaaaaooooo!"

Lapisan es yang tebal menutupi Bone Dragon, naga yang tampak berusaha terbang lebih tinggi tiba-tiba menghantam benteng. Hal itu menimbulkan dampak yang luar biasa yang terasa seperti gempa bumi! Beberapa struktur bangunan benteng yang telah melemah dan nyaris gagal bertahan sampai sekarang, telah runtuh.

"Su-Sungguh rasa dingin yang mengerikan."

Weed yang menyaksikan seberapa cepat Benteng Vargo berubah menjadi daratan es, dia memiliki pemikiran baru tentang kekuatan destruktif dari bencana alam.

"Itu pasti terasa sangat sia-sia untuk membeku sampai mati ditengah-tengah pertempuran."

Tepat setelah dia mengaktifkan skill itu, Weed memakai jubah diatas armornya. Para Geomchi dan para Priestess juga memakai pakaian tebal dan menghindari kepingan-kepingan es dengan memasuki bangunan. Mereka bereaksi dengan cepat saat Weed memberitahu mereka dia memanggil badai es.

Melarikan diri dari badai dan menyaksikan adegan tersebut, para undead, dengan pakaian dan equipment yang menyedihkan hilang ketika tersapu badai es tersebut, tampak telanjang.

"Semuanya terus bersembunyi. Kalian jangan keluar sekarang ini."

"Jika HP seseorang menurun secara tiba-tiba dan kamu akan mati, beritahu aku. Aku masih punya beberapa selimut lagi."

Bahkan ditengah-tengah kekacauan ini, para Geomchi mengurus para Priestess. Durasi dari Great Disaster Nature Sculpting sangat lama. Dengan badai es masih melanda, Weed keluar dari tempat persembunyiannya di atap.

"Si..Situasi ini. Be..Benar-benar... Ttak! Tak boleh berakhir seperti ini. Huk, atau aku akan menderita... selama sisa... hidupku."

Bahkan kata-kata saja tidak bisa keluar dengan benar karena rasa dingin itu.

Weed berlari kearah menara pusat sambil menghindari kepingan-kepingan es dari badai ganas itu.



  • Kepingan es melesat melewati keningmu
  • Es berbentuk runcing mencoba menembus bahumu, tetapi Avoiding Art telah diterapkan
  • Sebuah kepingan es telah menancap pada punggungmu
  • Bongkahan es menyerempet lututmu.Kecepatan pergerakan menurun

Meskipun dengan Agility miliknya yang tinggi dan Avoiding Art, mustahil untuk sepenuhnya menghindari hujan kepingan es. Bagi Weed, berlari secepat mungkin sembari menghindari terhempas oleh angin adalah prioritas utama.

Kemudian whisper dari Geomchi3 datang.

— Apa kau punya rencana untuk menghabisi Bone Dragon?

Merendahkan kepalanya dan menghindari badai, Weed menjawab. Seperti yang dia takutkan, tubuhnya terhantam oleh angin dingin dan kepingan-kepingan es, membekukan tubuhnya.

— Ada satu cara. Tetapi pada tingkat ini, kupikir aku akan gagal.

Meskipun badai es berakhir, akan sulit untuk bertarung karena tubuhnya membeku. Jika hal ini terjadi, dia tak akan bisa maju lebih jauh dan harus bersembunyi lagi.

— Kau mencoba untuk ke menara itu kan?

— Ya. Itulah rencana awalnya, tetapi itu sulit sekarang.

— Ayo pergi.

Para Geomchi keluar dari tempat persembunyian mereka. Mengangkat perisai kayu mereka, mereka berlari kearah menara pusat.

Weed tak bisa bergerak cepat karena dia mengamati situasinya dan maju saat dia merasa bahwa jika dia berlari dengan segala kekuatannya, dia akan terhantam oleh kepingan es. Tetapi para Geomchi memegang perisai mereka dan berlari dengan kecepatan maksimum. Meskipun mereka terluka oleh kepingan-kepingan dan bongkahan es, mereka terus berlari! Mereka menyusul Weed dan melindungi dia dengan perisai mereka.

"Ayo, maju le..lebih cepat!"

Para Geomchi memegang perisai mereka dan saling berdekatan didalam badai es tersebut, melalui perlindungan tersebut, Weed menerima damage yang lebih sedikit. Dengan situasi ini, mereka berlari kearah menara pusat. HP para Geomchi menurun, beberapa dari mereka tubuhnya membeku dan tertinggal dibelakang dimana mereka mati, tetapi mereka memegang perisai mereka hingga akhir.

Itu seperti kiasan dari empat bersaudara menembus sebuah badai es yang tak pernah dilihat sebelumnya!

Berkat mereka, Weed bisa mendaki dinding benteng dan berhasil melompat masuk kedalam menara pusat.

Yang menunggu mereka di menara pusat adalah Bone Dragon yang terakhir. Naga itu berjuang melawan badai es, menggantung di sisi yang berlawanan hingga naga itu tidak melihat Weed memasuki menara.

Tiba-tiba pada saat itu sebuah jendela pesan muncul!



  • Kamu telah membeku

Bahkan dengan perlindungan dari para Geomchi, armor dan tubuh Weed dilapisi es yang tebal dan cidera yang dia terima juga parah. Meskipun HP miliknya di pulihkan oleh holy magic milik para Priestess, jika cideranya tidak sepenuhnya tersembuhkan, itu masih akan membekas dan mempengaruhi dia untuk waktu yang lama. Berkat Perseverance dan Endurance miliknya dia bisa bertahan begitu lama.

Diluar, pengaruh dari angin ganas yang menderu dan badai es telah memudar dan menghilang. Dengan segera para undead akan bergerak lagi dan Bone Dragon yang terkubur dalam es akan bangkit. Beberapa Geomchi yang telah mati juga akan menjadi undead dan menyerang rekan-rekan mereka.

Marey, yang datang bersama para Priestess sambil memainkan alat musiknya, melihat semua ini dan mulai berpikir.

"Kali ini, legenda akan berakhir dalam kegagalan."

Pemandangan dari Weed dan para Geomchi yang maju kearah menara pusat menghentak perasaannya. Dan mereka, bertempur setelah memasuki Benteng Vargo adalah suatu pemandangan yang menakjubkan. Kecuali itu adalah Weed dan rekan-rekannya, tak ada orang lain yang bisa melawan Immortal Legion dan Barkhan seperti ini.

Tetapi Royal Road adalah sebuah dunia dimana hanya hasilnya yang terpenting.

"Ini benar-benar disayangkan. Jika mereka membunuh Barkhan, itu akan menjadi sesuatu yang spectakuler."



* * *



"Ah....."

Tim di KMC Media yang menyiarkan secara langsung sedang dalam keadaan meratap.

"Akankah itu berakhir seperti ini?"

Pada penyiar yang lain, setelah badai es muncul, para reporter terdiam. Tak seorangpun bisa membayangkan mereka akan bertarung segitu malangnya.

Banyak waktu telah berlalu sejak para manusia memasuki Benteng Vargo, tetapi mereka tidak sadar seberapa lama waktu telah berjalan. Tetapi situasi Weed tidaklah semengenaskan yang mereka sangka.



"Torch Left by a Sculptor" yang dipegang ditangan kiri mentransfer aura hangat.
 
Keadaan membeku telah dihilangkan. Mana dipulihkan.


Karena badai es tersebut mereda, Weed menerima kekuatan dari patung itu. Dan dengan upaya para Geomchi untuk melindungi dia, dia sudah cukup pulih hingga dia bisa bergerak setelah beberapa saat.

"ROOOOOAAAAAAR!"

Raungan dari seekor Bone Dragon!

Dragon Fear bisa terdengar dari luar menara pusat. Para Geomchi harus mempertaruhkan nyawa mereka dalam pertarungan melawan Bone Dragon.

Dari Pale, dia menerima laporan situasi pertempuran melawan Barkhan.

— Situasinya semakin sulit saat kita berbicara. Aku tak yakin Mana Barkhan menurun. Bahkan jika kami menurunkan HP miliknya, HPnya pulih dalam jumlah yang banyak dengan segera... Tetapi kami masih bisa bertahan.

Sisi yang bertarung melawan Barkhan juga tidak dalam situasi yang bagus.

Bahkan setelah melewati badai es, dia tak punya waktu untuk memulihkan HP miliknya, namun dia masih menyeret kakinya yang tak bisa digerakkan menaiki tangga menara pusat.

"Bagaimana bisa manusia datang kesini..."

"Aku akan menghabisi nyawamu."

Bahkan disini para undead menjaga tempat ini. Biasanya para Vandal Knight akan menjaga pintu masuk, tetapi karena mereka semua dikerahkan dalam pertempuran, yang berjaga disini adalah para Doom Knight!

Weed mengayunkan pedangnya, dengan cekatan melewati mereka.



  •  Kamu telah mendaratkan serangan akurat
  • Kamu telah mendaratkan serangan kritikal
  • Kamu berhasil mengeluarkan serangan berantai

Dengan kecepatan ayunan yang luar biasa dari pedangnya yang tak bisa ditahan oleh si Doom Knight, dia melewati mereka dan naik keatas.

Lantai teratas dari menara pusat adalah sebuah area yang sangat luas. Melalui jendela yang dihancurkan oleh badai es, dia bisa melihat Bone Dragon menyerang para Geomchi. Setiap kali Bone Dragon bergerak, menara itu bergetar.

Dan disudut matanya, Weed bisa melihat sebuah guci amethyst!  Itu adalah Life Vessel yang mempertahankan HP milik Lich Barkhan.

"Akhirnya aku berhasil sampai kesini."

Hanya membutuhkan waktu yang sebentar, Weed memasuki menara pusat dan para Doom Knight berteriak saat mereka runtuh. Dan Bone Dragon, yang bertarung diluar, menekan kaki depannya dan terbang kearah menara pusat secara terburu-buru.

"Kau pikir aku akan mati ditempat seperti ini?"

Weed mengayunkan pedangnya pada guci tersebut.

Itu adalah saat-saat yang akan dicatat dalam sejarah Benua Versailles, moment yang disaksikan oleh pemirsa yang tak terhitung jumlahnya dengan perasaan takjub.

Bahkan kutipan-kutipan tak penting miliknya akan terukir dalam legenda.

"Aku tak akan pernah bisa mati selama aku harus melindungi mangkok nasiku!"

Pedangnya, yang berat dengan tangung jawabnya sebagai pemimpin, menghancurkan guci tersebut. Kemudian aura gelap keluar bergelombang dan menghilang.



* * *



Tiba-tiba, para undead mengalami penurunan dalam energi mereka dan kekuatan mereka melemah.

"A-Aku tak boleh menghilang seperti ini....."

"Arrrrrrrrrrrg!"

Para Ghost menghilang dibawah sinar matahari, para undead seperti Skeleton dan Ghoul runtuh ketanah dan menghilang dalam kilatan cahaya abu-abu. 

Sekitar setengah dari para undead yang ada di Benteng Vargo kembali ke tanah dan dari Immortal Legion yang menduduki wilayah tersebut, lebih dari 80% dari mereka menghilang.

Akibat dari hancurnya Life Vessel milik Barkhan menyebar ke segala penjuru.

"Mayat-mayat tidak berubah menjadi undead!"

"Kurasa para undead menjadi lebih lemah. Mereka langsung mati karena holy magic."

Dari tiga sihir terkuat milik Barkhan, pengaruh dari Dark Rule dan Death Aura menghilang. Undead yang sangat kuat kembali ke status rata-rata. Itu saja sudah sangat bagus, namun kemampuan mereka untuk melawan kekuatan suci telah lenyap.

"Kemana... Kemana kita harus pergi?"

"Aku merasakan energi kehidupan disebelah sana."

"Ayo, ayo coba kesana..."

Mayoritas undead yang pergi untuk menaklukkan Morata telah tumbang, sisanya yang berjumlah sedikit berhamburan. Tetapi perubahan terbesar terlihat pada Barkhan dan Bone Dragon. Mantra kutukan yang dikeluarkan oleh Barkhan hancur secara otomatis. Dan diatas semua itu, ketika Romuna melihat HP Barkhan tiba-tiba berkurang drastis.

"Barkhan menjadi lemah!"

"Ayo fokuskan kekuatan suci kita dan menyerang!"

Harapan para player sekali lagi membara.

Mana milik Barkhan yang berjumlah banyak telah menurun drastis. Sebagai seorang Lich, dia bisa menyerap HP dan MP, tetapi karena sumber Mana miliknya yang hampir tak terbatas telah habis, Barkhan tengah menderita.
Bahkan pelemahan dari Bone Dragon bisa dilihat dengan mata telanjang. Pergerakan sayap dan tubuhnya menjadi lamban dan kesulitan mengendalikan dirinya sendiri.

"Bantai mereka!"

"Aku akan memotong-motong setiap tulang-tulangmu."

Para Geomchi menyerbu si Bone Dragon. Dan melemparkan tombak-tombak kearah Bone Dragon yang satunya yang terjebak di menara pusat. Kemampuan mereka untuk menggunakan segala macam senjata karena Weaponry Mastery adalah sebuah keuntungan besar dalam situasi ini.

"Kyaaaaa......"

Si Bone Dragon meraung, tetapi efek Fear miliknya terlalu lemah. Karena para naga ini diciptakan oleh Barkhan sudah lama sekali, mereka mengkonsumsi banyak Strength dan Mana untuk mempertahankan bentuk mereka. "Bunuh dia!"

"Hancurkan dia!"

Para Geomchi nyaris tak memiliki HP yang tersisa, namun mereka melompat untuk melancarkan serangan terakhir.

Mantra-mantra suci milik para Priestess meledakkan tubuh Bone Dragon juga. Sekarang karena mereka tau bahwa Life Vessel milik Barkhan telah dihancurkan, mereka menggunakan Mana yang mereka kumpulkan dan mengeluarkan holy magic secara habis-habisan.

Masih ada undead yang tersisa di atap, tetapi jumlah mereka menurun drastis dan melemah.

Weed keluar dari menara pusat dan kembali ke jalan yang dia ambil. Dia menargetkan Bone Dragon yang telah tersapu oleh badai es dan terkubur dalam es.

"Mahluk ini keras kepala."

"Seberapa banyak sih HP miliknya."

Sudah ada 20 Geomchi yang ada disana, menyerang dengan pedang mereka. Si Bone Dragon berusaha menghancurkan lapisan es tersebut, tetapi tanpa Death Aura dan suplai Mana dari Barkhan, itu adalah hal yang mustahil.

"Mati saja sana!"

Weed bersama dengan para Geomchi menyerang Bone Dragon itu. Setiap kali naga itu menggeliat, banggunan dan menara dari Benteng Vargo hancur dan bangunan-bangunan itu runtuh dengan suara yang bergemuruh.

Beberapa undead bisa ditemukan seperti para Vandal Knight yang telah kehilangan kekuatan dalam jumlah yang cukup besar, tetapi dalam pandangan Weed hanya ada si Bone Dragon.

"Ayo buat keuntungan yang cukup besar."

Dan kemudian, akhirnya si Bone Dragon berubah menjadi cahaya abu-abu dan menghilang.
 

Bone Dragon Voturia di Benteng Vargo telah kembali ke peristirahatan abadinya
Dengan memainkan peran kecil dalam memburu Bone Dragon yang berafiliasi dengan Immortal Legion, semua statistik meningkat sebesar 1 poin

Weed tidak mendapatkan banyak exp dan Fame karena kebanyakan damage dihasilkan oleh para Geomchi. Meski demikian, dia mendapatkan peningkatan statistik. Dengan memenangkan penyerangan berskala besar dan sulit, para player yang berpartisipasi bisa menerima hadiah yang besar.

"Kita telah membunuh Bone Dragon disebelah sini!"


"Kita menang. Kita telah menghabisi semua Bone Dragon."

Sebuah teriakan datang dari arah menara pusat.

Lebih banyak Geomchi pergi kesana, tetapi mereka sedikit lebih lambat dalam memburunya karena Bone Dragon itu bergerak ke dasar menara pusat.

"Para undead di Benteng Vargo sama saja dengan sudah mati sekarang."

Banyak undead terbaring ditanah, tak mampu berdiri dan para Bone Dragon semuanya telah dibunuh. Dan bahkan Weed tidak tau berapa banyak Vandal Knight yang tersisa....

"Namun, jika pertempuran berlanjut dengan Pasukan Persatuan dibawah para Elf, para undead tak akan bisa bertahan bagaimanapun juga."

Bisa dikatakan bahwa Immortal Legion yang berkumpul di Benteng Vargo telah dikalahkan sekarang.

Weed mengabaikan para undead yang lumpuh yang telah kehabisan kekuatan mereka dan berlari kearah ruang bawah tanah. Berkat Agility miliknya, Weed berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Tak mengetahui apa yang bisa dia dapatkan dari Barkhan, dia berlari secepat yang dia bisa.

Setelah kehilangan kekuatan mereka, banyak undead berserakan di pintu masuk ruang bawah tanah!

Beberapa undead melihat Weed. Dia hanya menerima serangan mereka dengan tubuhnya dan terus berlari secepat yang dia bisa kearah ruang bawah tanah.

"Selamat datang!"

Hwaryeong yang telah kelelahan menyapa Weed.

"Barkhan?"

"Masih belum, tetapi dia sudah nyaris mati!"

Dengan upayanya, tampaknya dia belum terlambat. Weed memasuki tempat dimana pertempuran melawan Barkhan berlangsung.

"Bunuh dia!"

"Ayo serang secara bersamaan."

"Para Priest, murnikan para undead terlebih dahulu! Menyisakan Barkhan untuk yang terakhir akan membuat perburuan jauh lebih cepat!"

Perburuan Barkhan berlanjut saat Weed datang. Ada beberapa undead yang dipanggil Barkhan menggunakan mayat para Geomchi dan para Paladin sehingga tak ada akhirnya untuk menghabisi mereka.

"Kembalilah ke peristirahatanmu, Turn Undead!"

Mantra-mantra suci milik para Priest menghantam tubuh para undead.

Area didekat patung Advent of Seven Angel milik Weed yang dibawa Mapan, meningkatkan efek mantramantra suci dan kecemerlangan yang luar biasa bisa terlihat. Patung itu memperkuat kekuatan manusia dan memulihkan Vitality mereka sembari menimbulkan damage pada para undead.

"Tak boleh berakhir seperti ini. Manusia harus diinjak-injak dan benua ini harus dihancurkan." Suara mengerikan dari Barkhan menggema didalam ruang bawah tanah.

*Blink!*

Berteleport dalam jarak dekat, HP dan MP milik para Paladin, Priest dan Geomchi diserap. Tetapi dari pedang suci yang menembus tubuh Barkhan, sebuah asap hitam mengalir keluar.



Kepadatan Mana didalam ruang bawah tanah meningkat
Tingkat regenerasi Mana telah meningkat

Karena kekuatan penyegel kehidupannya telah hancur, HP dan Mana milik Barkhan mengalir keluar tak terkendali.

Barkhan merapalkan sebuah mantra.

"Aku...Aku akan kembali. Gate Open!"

Itu adalah sebuah mantra yang memungkinkan seseorang berteleport ke tempat lain.

Mereka tak boleh membiarkan Barkhan melarikan diri dari tempat ini. Karena dia sekarang adalah musuh Weed, Morata akan berada dalam bahaya jika dia kabur sekarang. Para Priest berfokus pada holy magic mereka dan mantra teleportasi tersebut gagal.

Mantra teleportasi milik musuh telah dibatalkan

"Sprinting Wind!"

Weed meluncur kearah Barkhan dan menutup jarak diantara mereka dalam sekejap.

"Kaiser Sword!"

Itu adalah sebuah skill yang dia simpan. Weed menggunakan pedangnya untuk menikam tubuh Barkhan dengan segala kekuatannya. Semakin cepat kecepatannya, damagenya akan meningkat berbanding lurus dengan kecepatan itu.

Para Geomchi dan para Paladin juga mendekat, menebas dan menusuk Barkhan. Semua undead yang Barkhan panggil sudah kehilangan kekuatan mereka dan kalah, dia adalah musuh terakhir yang tersisa.

Itu adalah sebuah serangan penghabisan yang tak bisa ditinggalkan dalam sebuah penyerangan.

Dengan hilangnya HP dan MP miliknya dan tanpa kemampuan untuk merapal mantra, Barkhan mulai kehilangan kekuatannya. Weed, para Geomchi, para Paladin dan Priest lupa tentang segalanya dan hanya fokus pada serangan mereka.

Dan akhirnya.



Penguasa Immortal Legion, Sorcerer of Darkness, sang Necromancer Lich Barkhan Demorph telah kembali ke peristirahatan abadinya.


* * *



Weed dan orang-orang yang selamat pergi ke menara pusat, menara tertinggi di Benteng Vargo. Mereka disambut hembusan angin saat angin tersebut mengibarkan jubah mereka. Mereka berbagi perasaan isolasi dan kebebasan.

Itu adalah sebuah tempat dimana mereka bisa melihat dengan jelas jejak dari kerusakan pada benteng selama pertempuran hebat mereka.

Tempat-tempat itu telah sepenuhnya hancur karena perjuangan Bone Dragon. Api masih menyala di bangunan-bangunan dan menara-menara. Para undead yang mempertahankan bagian luar benteng telah dimusnahkan oleh United Army dari para Elf, Dwarf, dan Barbarian.

"Hm."

"Huh."

"Ini... Perasaan semacam ini."

Perasaan ini sekarang ini, itu bukanlah kegembiraan atau kepuasan, tetapi sesuatu yang tak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

‘Aku masih gemetaran setengah mati.’
‘Aku gak bisa percaya pertempurannya sudah benar-benar berakhir.’
‘Akankah ada sebuah pertempuran seperti ini lagi?’
‘Kalau aku tidak mulai bermain Royal Road, aku akan menyesal selama sisa hidupku.’
‘Aku akan menyumbarkannya pada teman-temanku, orang tuaku, rekan-rekan kerjaku.’
‘Aku berhasil. Aku bertahan hidup.’

Berdiri di menara pusat, semua orang menikmati perasaan terbaik yang pernah mereka miliki. Mereka berbagi kegembiraan dari bertahan hidup sampai akhir dari pertempuran berskala besar. Pemandangan dari para Geomchi, para Paladin dan para Priest/Priestess saling menambahkan satu sama lain kedalam daftar mereka bisa terlihat.

Weed juga senang tentang kemenangan tersebut.

‘Aku mendapatkan banyak keuntungan.’

Biasanya dalam sebuah penyerangan dengan banyak peserta, hanya dengan memenangkan pertempuran, hadiahnya sangat besar. Setelah mereka mengalahkan Barkhan, bergantung pada kontribusi mereka, semua statistik mereka meningkat maksimum 5 poin dan minimum 2 poin. Statistik Weed naik sebesar 3 poin karena dia tidak melawan Barkhan sejak awal.

Sebenarnya, Geomchi121 lah yang menghantamkan serangan terakhir pada Barkhan. Level miliknya naik sebanyak 12 berkat hal itu. Hanya dengan berpartisipasi disaat-saat terakhir, exp milik Weed meningkat sebesar 24%. Itu saja sudah dianggap sebuah keuntungan besar.

Tetapi para player yang ikut serta yang secara pribadi mempersiapkan segala pekerjaan bisa saja memiliki beberapa penyesalan, sehingga dia memutuskan untuk menunjukkan kemurahan hati yang tulus.

"Ini semua berkat semua orang yang ada disini."

Setelah menyelesaikan pertempuran sulit, dia menghawatirkan tentang orang lain terlebih dahulu.

"Sahyung, apa kau terluka parah? Biarkan aku memasang perban."

Dia merawat para sahyung dan mendekati para player lain tanpa pandang bulu.

"Pengorbanan rekan-rekan kita sangat besar.... Beruntungnya kita mendapatkan harta didalam benteng, jadi kita akan membagi semuanya bersama-sama. Aku tau ini tak akan mengganti kerugiannya, tetapi... aku akan membagikan beberapa bagianku juga."

Para player sudah senang hanya dengan mencapai kemenangan.

"Bagaimana bisa kami menerimanya? Semua keberhasilan ini, itu semua berkat Weed-nim."

"Kau cukup memberi kami jatah kami saja. Aku menyadari bahwa kalau kau tidak menghancurkan Life Vessel itu, kita tak akan bisa menang."

Para player ini memiliki perasaan malu!

Fame, statistik dan pengalaman tempur. Dengan kemenangan mereka, skill mastery mereka meningkat cukup tinggi. Dan sekarang mereka juga akan menerima hadiah mereka dan Weed bersedia memasukkan bagiannya, kekaguman mereka pada orang terpuji ini datang secara alami.

‘Aku biasanya tidak mempercayai orang lain, tetapi... Weed-nim benar-benar seorang malaikat.’

‘Tak ada bedanya dengan seorang saint yang muncul dalam sebuah buku etika.’

‘Tepatnya siapa yang menyebarkan rumor-rumor buruk tentang Weed-nim adalah orang yang pelit dan kikir? Bener-bener deh, satu-satunya cara mengetahui seseorang adalah dengan pengalaman. Akan menjadi masalah bagi siapapun yang menyebarkan rumor-rumor tak berdasar ini.’

Sebuah kemunafikan yang sepenuhnya menipu para player!

Mengenai harta, Weed tak menyesal memberikan sebagian kecil dari bagiannya asalkan dia bisa memberikan kesan yang menguntungkan.

Item-item dari Barkhan harus dijual dan didistribusikan secara adil pada para peserta, dan bagian Weed, sama seperti harta-harta itu, sebesar 30%. Dalam hal tentang pedang suci dari Order of Lugh, mereka bisa menerima hadiah bergantung pada kontribusi mereka jika mereka mengembalikan pedang itu.

Dan ada satu hadiah lain yang memuaskan bagi Weed.



  • Kamu telah menaklukan Benteng Vargo yang dikuasai oleh para undead.
    Wilayah Morata telah diperluas.
     
  • Area sekitar Benteng Vargo telah dimasukkan kedalam wilayahmu. Pengaruh dan Fame milikmu sebagai Lord telah meningkat.


Tanah tak mungkin berhianat. Area ini tandus dan penuh dengan monster, tetapi ada banyak relik yang terkubur dibawahnya. Banyak Adventurer dan party berburu yang akan berbondong-bondong kesana.


Benteng Vargo bisa diperbaiki dan dibuka, penduduk bisa datang untuk bertani dan memanen makanan. Dengan pengembangan bertahap, para pemula bisa memulai di Benteng Vargo.

 

Di masa depan yang tidak jauh, diatas bukit dibalik tempat dimana Bone Dragon mengamuk, suatu pemandangan yang jelas dari sebuah kota gubuk tergambar jelas didepannya.
  

* * *

Papan pesan pada stasiun-stasiun siaran dan internet meledak!

 

Itu tak ada bedanya dengan situasi yang diperkirakan. Karena mereka melawan undead, pembawa acara menjelaskan dari sudut pandang manusia dan menyemangati dia.
 

Itu bukanlah perburuan yang mudah. Para player terbunuh oleh Barkhan, oleh Bone Dragon dan korban dari para undead sangat banyak. Bibir pembawa acara menjadi kering dan ketengangan meningkat saat mereka menjelaskan adegan dari para undead masuk secara bergelombang kedalam Benteng Vargo.
 

Menggapai diluar kemampuan mereka, ini adalah kemenangan yang sangat luar biasa!
 

"Kita melihat ini dengan jelas. Kapan menurutmu kita bisa melihat pertempuran seperti ini lagi?"
 

"Daripada mengatakan seratus kata, menurutku hanya menjadi puas sudah cukup. Ini benar-benar disesalkan aku tak bisa berada disana sekarang ini."
 

"Mereka merasakan hembusan angin ditempat pertempuran ganas terjadi. Ini akan menjadi sebuah hadiah yang hebat untuk Natal besok."
 

Menerima tanggapan bergairah dari pemirsa, penyiar melanjutkan siaran mereka.
 

Menonton siaran dari pertempuran Benteng Vargo, tak terasa sudah dini hari di kehidupan nyata.

Dan itu adalah Malam Natal!

 

Dan dihari berikutnya itu adalah Hari Natal, dengan salju putih diluar turun diluar jendela.