LMS Vol 24 Chapter 9 - Bahasa Indonesia
Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 24 Chapter 8
Hujan Salju Di Malam Natal
Hujan Salju Di Malam Natal
Salju menumpuk di halaman Lee Hyun sejak tadi malam. Dia bangun dipagi hari dan bergumam sambil melihat pemandangan diluar jendelanya.
"Jalanan kacau. Lebih banyak kecelakan lalu lintas, lebih banyak orang yang terpeleset ditanah. Para dokter pasti mendapatkan banyak uang sekarang. Seorang dokter adalah profesi terbaik di Korea..."
Setelah membersihkan salju dihalamannya, dia mulai menutupi kandang-kandang dengan selimut sehingga ayam, itik, kelinci dan anjing miliknya bisa menghabiskan musim dingin dengan nyaman. Dia melepaskan hewan-hewan itu ketika bekerja menutupi kandang-kandang tersebut dan mereka menjadi bersemangat saat mereka mulai bermain di salju.
"Itu tidak bagus untuk membiarkan makanan berkeliaran sendirian... tetapi hari ini aku anggap sebuah pengecualian."
Lee Hyun memberi mereka kemurahan hati yang besar!
Meskipun sekarang Hari Natal, Lee Hyun menghabiskan waktunya bermain Royal Road. Tetapi hari ini adalah hari spesial, dia memutuskan untuk pergi ke kota untuk membeli baju untuk nenek dan adiknya.
"Adikku adalah seorang perempuan.... Akan sulit bagi dia untuk menghabiskan musim dingin hanya dengan dua mantel untuk dipakai."
Dia bukan lagi seorang siswi SMA dan sudah cukup tua untuk mendandani dirinya sendiri, tetapi Lee Hyun jarang membeli pakaian untuk dia. Ketika dia memberi Lee Hye Yeon uang untuk membeli pakaiannya sendiri, Lee Hye Yeon malah menabungnya, jadi Lee Hyun memutuskan untuk membelinya sebagai hadiah untuk dia.
( Lee Hye Yeon = Lee Hayan )
"Aku akan membeli sesuatu yang mahal untuk dia."
Lee Hyun menyelesaikan persiapannya untuk pergi keluar. Dia berhasil dalam perburuannya untuk memburu Barkhan dan ada banyak uang yang diterima dari berbagai stasiun siaran. Inilah alasan kenapa dia bertekad untuk membeli sebuah mantel yang bagus dan mahal untuk Lee Hye Yeon. "Kuharap pakaian musim dingin sedang ada diskon sekarang!"
* * *
"Daripada sebuah pasar, aku harus pergi ke outlet dengan desain yang populer...."
Lee Hyun naik bis dan menuju ke pusat kota. Jalanan penuh dengan pasangan-pasangan yang saling mengaitkan lengan mereka.
"Aku sama sekali gak paham kenapa mereka mengaitkan lengan mereka meskipun mereka bukan kriminal. Itu seolah-olah mereka akan melarikan diri jika mereka melepaskan lengan mereka."
Sembari berkeliaran, Lee Hyun dengan cermat mengamari pakaian para wanita.
Wanita sangat sensitif pada tren dan style. Bahkan di Royal Road, gak peduli seberapa bagus opsi defense dari sebuah pakaian, jika mereka tidak menyukai beberapa bagian dari desainnya atau jika itu tidak sesuai dengan pemiliknya, mereka gak akan memakainya.
"Aku harus membelikan dia sesuatu yang populer sekarang ini."
Sekarang ini, dia bertekad untuk membelikan Lee Hye Yeon satu set penuh bukannya cuma mantel saja. Ulang tahun atau Hari Natal, dia ingin melihat adiknya tersenyum setelah menerima untuknya dari dia.
"Aku gak bisa memahami wanita!"
Bahkan ditiengah-tengah musim dingin, bahkan ketika hujan salju, dia bisa melihat banyak wanita mengenakan rok mini.
"Apa wanita gak bisa merasakan dingin?"
Secara umum, lebih banyak wanita tampak mengenakan pakaian manis bukannya sesuatu yang hangat. Itu tampak seperti mereka bersedia menahan banyak ketidaknyamanan dan rasa dingin demi fashion mereka.
Setelah sekian lama melihat-lihat sekeliling, Lee Hyun menyadari bahwa itu sulit untuk memilih sesuatu sendirian. Dalam sudut pandang Lee Hyun, pilihan terbaik jatuh pada hiking jumper dan pakaian dalam yang menghangatkan. Tetapi memilih pakaian untuk adiknya, itu benar-benar diluar kemampuannya.
‘Seorang wanita akan mengetahui lebih banyak tentang pakaian wanita....’
Lingkaran sosial Lee Hyun pada para cewek tidaklah luas, sehingga dia tak punya banyak orang yang bisa dia mintai saran.
"Yah, aku harus mencoba menghubungi seseorang setidaknya."
Orang pertama yang muncul dalam benaknya yang mungkin tau banyak tentang pakaian adalah Jeong Hyo Lynn, jadi dia mengirim sms pada dia. Sebagai Hwaryeong di Royal Road, dia memakai berbagai macam pakaian dan di kehidupan nyata dia pergi ke banyak fashion show sehingga dia bisa disebut seorang profesional.
Hape miliknya adalah model lama yang bahkan tak bisa melakukan video chat, tetapi ada masalah dalam mengirim sms.
‘Aku mau membeli pakaian untuk adikku, kalau kamu punya waktu luang, bisakah kamu menemaniku?’
Selain tarif dasarnya, Lee Hyun membayar 2000 won lebih murah per bulannya. Ketika dia harus menelepon adiknya, hape itu cukup untuk menyampaikan beberapa kata sederhana.
"Dimana kamu?"
"Apa kamu terlambat?"
"Ayo pulang bersama."
"Apa kamu sudah makan?"
Panggilan 10 detik sudah sangat cukup dengan menggunakan gratisan 300 menit. Orang-orang yang memilih gratisan 400 menit adalah orang-orang yang tak bisa mengakhiri panggilan mereka dan tertidur sambil panggilan masih aktif, itu adalah pola panggilan yang tak terpikirkan.
Setelah mengirim smsnya, balasannya datang bahkan tak sampai satu menit.
‘Jadwalku penuh hari ini. Itu adalah sebuah konser jadi aku nggak bisa berbuat apa-apa.’
Lee Hyun mengirim balasan mengatakan tak masalah dan mencoba untuk menghubungi orang lain. Kim In Young, yang adalah Irene di Royal Road, berusia sama dengan adiknya dan bisa sangat membantu dalam memilih pakaian untuk adiknya.
‘Aku minta maaf! Aku nonton bioskop bersama teman-temanku hari ini.’
Hari sebelum Natal, semua orang sudah memiliki rencana. Teman-teman perempuannya di kampus juga menolak dengan mengatakan bahwa mereka akan kencan dengan pacar mereka atau bahkan tidak membalas.
"Tak ada lagi yang bisa dikirimi sms...."
Lee Hyun sedikit khawatir, sebelum mengirim sms pada Seoyoon. Bukannya dia tidak ingat Seoyoon, dia hanya tidak mau minta tolong untuk hal semacam ini.
‘Kalau kamu punya waktu luang, maukah kamu membantuku membeli pakaian untuk adik dan nenekku?’
* * *
Itu adalah musim dingin pertama Seoyoon setelah keluar dari rumah sakit dan berpindah ke sebuah rumah. Dia berbaring didekat pemanas otomatis, menghangatkan dirinya.
"Weed berhasil lagi dengan petualangannya, kudengar pujian dari orang-orang tak ada ujungnya?"
"Ya, itu benar. Kali ini, dia tidak sendirian. Dia membawa banyak sekutu bersamanya dan memainkan peran yang luar biasa dalam pertempuran, mengklaim kemenangan. Kekaguman terhadap Weed sangat menakjubkan."
"Sepertinya ada beberapa Priest dan Warrior terkenal yang berpartisipasi dalam pertempuran itu. Apa kamu tau siapa?"
"Itu adalah player perempuan yang bemain sebagai seorang Dancer dan tipe-tipe Warrior berotot, mereka....."
Seoyoon sedang menonton tv. Menonton adegan dari Lee Hyun di tv, hatinya berguncang dan menyebabkan kekhawatiran yang besar pada dia. Kemudian, sebuah sms datang dari Lee Hyun.
‘Kalau kamu punya waktu luang, maukah kamu membantuku membeli pakaian untuk adik dan nenekku?’
Hari ini, dia berencana untuk beristirahat dirumah, tetapi dia segera bersiap untuk pergi. Saat Seoyoon meninggalkan rumah, mahasiswa universitas sebelah sedang bermain basket bersama teman-temannya. Park Jin Suk.
Park Jin Suk pindah seminggu setelah dia dan Seoyoon pertama kali bertemu dia ketika Park Jin Suk menyerahkan kue beras. Dia bertemu dengan putra sulung dari H Group secara kebetulan!
Seoyoon secara rutin melihat dia jogging, melewati rumahnya di pagi hari atau melihat dia bermain tenis atau basket bersama teman-temannya.
Meskipun mereka belum pernah bercakap-cakap, setiap kali dia keluar rumah, mereka sering kali berpapasan.
* * *
Lee Hyun berdiri didepan mall. Pasangan-pasangan pergi ke atap, sedangkan pintu masuk mall itu penuh dengan cowok atau cewek yang menunggu seseorang.
"Mall tidaklah buruk."
Karena itu untuk Natal, dia pergi ke mall bukannya outlet. Perbedaan harganya tak terlalu jauh ketika kau membeli produk bermerek dan Kim In Young memberitahu dia lewat sms bahwa ada diskon spesial yang sedang berlangsung di mall itu.
"Kau juga membutuhkan informasi dalam berbelanja."
Ketika Lee Hyun menunggu, Seoyoon mendekat dengan langkah yang cepat dan berdiri didepannya. Karena sekarang bersalju serta udaranya dingin, Seoyoon memakai mantel panjang serta sebuah syal.
"Apa kamu lama menunggu?"
"Tidak, diluar dingin, jadi ayo masuk."
Lee Hyun dan Seoyoon memasuki lantai pertama dari mall tersebut.
"Ngomong-ngomong, dimana kamu mendapatkan pakaian itu? Pakaian itu tampak benar-benar bagus." Pakaian Seoyoon, sembari tak mencolok, warnanya benar-benar indah dan teksturnya tampaknya unggulan.
Biasanya dia tidak akan bertanya, tetapi karena dia harus membeli pakaian untuk adiknya, jadi dia bertanya.
"Kurasa aku membelinya di mall yang berbeda."
"Benarkah? Berapa harganya?"
"Aku tak benar-benar ingat. Kurasa sekitar 400 ribu won."
"........."
Itu adalah kata-kata yang memperkuat rasa takutnya terhadap mall. Mall jauh lebih menakutkan daripada Bone Dragon.
Lantai pertama mall tersebut dipenuhi dengan tas-tas, barang-barang mewah, perhiasan dan kosmetik berbagai macam merek. Kekhawatiran Lee Hyun berkurang karena harganya tak terlalu tinggi asalkan itu bukan merek premium.
"Harga ini adalah sesuatu yang gak akan pernah bisa aku lupakan seumur hidupku.... Harga itu cukup untuk membeli 80kg beras dan masih ada kembaliannya, ini sudah cukup untuk memberi mimpi buruk."
Itu adalah sebuah dunia dimana sebuah bando kecil berharga beberapa puluh ribu won!
"Siapapun yang menemukan pita kuning elastis akan memenangkan Nobel Prize."
Harga yang mencengangkan dari aksesoris perempuan memastikan ketakutannya.
Mereka melihat-lihat lantai dua dan tiga untuk memeriksa pakaian wanita.
"Kurasa ukuran adikku sama seperti ukuranmu.... bisakah kamu mencobanya sehingga aku bisa memilih?" "Gak masalah."
Lee Hyun membuat Seoyoon mencoba pakaian-pakaian yang dia pikir manis, terutama pakaian-pakaian yang ada pada peragawati. Pertama, dia mencoba membeli jumper atau sebuah mantel, jadi hanya dengan menggantungnya pada bahu Seoyoon dia bisa memutuskan.
"Pelanggan, jumper tebal ini benar-benar sesuai denganmu. Ini adalah stok terakhirku. Sejak aku memulai usahaku, kamu adalah nona tercantik yang pernah aku lihat."
"Jaman sekarang, produk-produk slimline sangat diminati. Bahkan di musim dingin, itu secara bijaksana mengungkapkan figur... Namun kamu tampak begitu cantik."
"Itu adalah sebuah style yang nyaman dan kamu tak akan bosan dengannya. Teksturnya benar-benar premium dengan perasaan yang bagus. Ngomong-ngomong, apa kamu seorang selebriti?"
Seoyoon tampak cantik dalam pakaian apapun yang dia kenakan. Blus, rok, t-shirt, tudung dan bahkan jaket hiking membuat dia cantik. Jika para designer dari pakaian-pakaian ini datang dan melihat, mereka tak akan pernah percaya bahwa pakaian mereka akan tampak semenyenangkan ini.
"Berapa harganya?"
"Tidak mahal. Harganya 540 ribu won dan barang ini dalam diskon 20%."
Lee Hyun memakai jumper tebal dan jean yang dia beli secara sembarangan di pasar. Bahkan jam tangan yang ada di pergelangan tangannya seharga 20 ribu won.
‘Aku sudah melihat banyak orang kaya, tetapi orang kaya yang sebenarnya tak memiliki tanda-tanda kisah seperti ini.’
‘Pria itu pasti telah keluar negeri untuk waktu yang lama. Itu pasti telah tertanam dalam dirinya untuk hidup secara sederhana ketika belajar diluar negeri.’
‘Beneran deh, berapa banyak uang yang harus dia miliki untuk seorang pacar seperti ini?’
Jika itu adalah pakaian pribadi yang akan dia pakai, dia tak akan pernah berani untuk membelinya, tetapi karena itu adalah sebuah hadiah untuk adiknya, Lee Hyun membulatkan tekadnya dan membelinya. Satu set mantel, tiga blus, satu rok, celana, sepatu dan bahkan bando! Dia memilih pakaian-pakaian yang akan sangat sesuai dengan usia 20 tahun.
"Me-Menurutmu dia akan membutuhkan sebuah tas tangan juga? Mungkin, kan?"
Setelah ragu-ragu sejenak, dia membeli sebuah tas tangan diskonan dari suatu merek yang kurang terkenal. Pakaian untuk neneknya juga membuat dia mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada yang dia perkirakan dari mall itu.
‘Tetapi itu adalah sesuatu yang kau butuhkan.’
Melalui Royal Road, dia menghasilkan uang dalam jumlah yang besar sehingga dengan besar hati dia memutuskan untuk membelanjakannya. Tentu saja dia khawatir bahwa dia akan jatuh kedalam kecanduan belanja jika hal ini terus berlanjut.
"Dan ini adalah hadiah dariku."
Lee Hyun memberi hadiah pada Seoyoon. Berpikir itu akan tak ada artinya untuk membelikan Seoyoon sesuatu dari mall, dia memberi Seoyoon sesuatu yang dia ukir sendiri.
Lee Hyun mengukir banyak potongan kayu dan menjadi ahli dalam memahat, bahkan di kehidupan nyata. Dia mulai menonton dokumenter yang berkaitan dengan memahat dan membaca buku-buku tentang hal itu juga.
Dan kemudian dia mulai mengerahkan upaya dan pengabdian kedalam patung-patung miliknya.
Hari ketika dia bertemu Seoyoon untuk yang pertama kalinya, hari-hari dia pergi berpetualang bersama Seoyoon, air mata yang dia lihat jatuh dari matanya saat dia lewat dengan menunggangi Wyvern miliknya, saat-saat mereka berjuang bersama ketika menjelajahi benua utara, saat-saat mereka bertemu di universitas dan adegan baru-baru ini yang dia lihat ketika mereka melakukan perjalanan bersama-sama ke pantai.
Ada 15 patung tentang Seoyoon. Setiap moment memiliki pakaian dan gaya rambut yang berbeda. Setelah dia mengukir patung-patung itu, dia memasukkan patung-patung itu kedalam penyimpananya bersama barang-barang lain. Tetapi dia memasukkannya kedalam kotak kardus dan memberikannya pada Seoyoon.
"Maaf itu mungkin tidak mahal. Itu adalah sesuatu yang aku buat ketika aku sedang tidak ada kerjaan."
"....Aku akan merawatnya."
Seoyoon menerima patung-patung itu. Bagi dia, itu adalah hadiah Natal terbaik yang dia terima. Mereka berdua keluar dari mall dan berjalan dijalan. Mereka tak punya tempat lain yang mau didatangi didalam pikiran mereka. Itu adalah sebuah hari dimana musik mengalir dan pasangan-pasangan dengan ceria saling mendorong satu sama lain!
Karena dia berputar-putar diseluruh mall untuk membeli pakaian-pakaian yang paling bagus namun tidak mahal, dia menjadi lapar.
‘Sudah gelap sekarang.’
Suasananya terasa seperti dia harus membelikan Seoyoon makan malam sebelum mereka berpisah.
‘Restoran adalah perampok selama musim Natal....’
Tak banyak tempat yang bisa didatangi dihari seperti ini. Kemanapun mereka pergi, harganya pasti mahal dan penuh dengan orang yang mana hal itu akan menjadi tidak nyaman. Lee Hyun berpikir akan lebih baik untuk membawa dia kerumahnya.
"Kamu mau kerumahku? Adikku nonton bioskop bersama teman-temannya, jadi dia akan pulang terlambat."
"............"
Itu adalah kata-kata yang bisa dengan mudah disalahpahami. Tetapi Seoyoon mengangguk dan mengikuti dia. Itu karena dia sepenuhnya mempercayai Lee Hyun.
Tepat setelah mereka tiba dirumahnya, Lee Hyun menyiapkan makan malam.
‘Hye Yeon akan pulang telat, jadi kurasa aku hanya perlu membeli bahan untuk dua orang.’
Diluar, salju dalam jumlah yang sedikit masih berjatuhan. Itu adalah cuaca yang membuat dia ingin makan sup iga atau sup tulang belakang.
"Aku gak punya bahan-bahannya."
Dia mencoba memasak sup miso sederhana malam ini, tetapi dia tidak membeli daging.
‘Terus apalagi yang bisa aku masak....’
Lee Hyun mencari-cari didalam kulkas. Dan kemudian dia menemukan bahan-bahan yang dikirim dari stasiun siaran. Salmon, telur ikan dan sampanye!
"Ini adalah barang-barang yang dikirim oleh KMC Media."
Itu adalah bahan-bahan yang dikirim dari KMC Media sebagai hadiah akhir tahun. Itu akan menjadi makanan yang lebih baik jika mereka mengirimi dia iga sapi Korea dan sekotak sprite, tetapi dia gak tau kenapa mereka mengirim hal-hal seperti ini.
"Terserahlah. Aku bisa membuat rasanya jadi aneh kalau aku memasukkannya kedalam sup ikan, jadi biar begitu saja."
Lee Hyun mengolah salmon dan telur ikan dan membawanya dengan sampanye. Dan dia juga membawa bebera kue yang tersisa yang dia buat untuk adiknya pagi tadi.
"Ini memang tidak banyak, tapi silahkan dinikmati."
Dia membuat makan malam yang megah dengan salad salmon, telur ikan, kue dan sampanye, kemudian menyalakan tv.
Program yang ada di tv adalah "Sendirian di sebuah Pulau Yang Sunyi", diakui menjadi sesuatu yang harus ditonton saat Natal. Itu adalah tentang dua anak yang terjebak di sebuah pulau tak berpenghuni saat Natal!
Itu adalah sebuah kisah tentang dikejar-kejar oleh dinosaurus, mengalahkan penjahat kejam, menemukan harta karun dan melalui keserakahan, mulai bertarung satu sama lain. Ketika keduanya hendak melakukan pertandingan terakhir mereka, mereka menerima kontak dan ibu mereka datang ke pulau tak berpenghuni tersebut untuk menyelamatkan mereka. Mereka dimarahi karena membuat masalah dan kembali pulang untuk belajar lagi.
Film tersebut sukses besar hingga mereka melanjutkan proses pembuatan film dari sekuel lanjutannya, "Sendirian di sebuah Dungeon."
Setelah menyelesaikan makan mereka, mereka melihat bahwa sejumlah besar salju telah menumpuk diluar jendela mereka. Dia makan berdua bersama Seoyoon sambil menonton film di tv.
* * *
Cha Eunhee bertemu dengan presiden Jeong Deuk Soo di Malam Natal. Itu karena dia menerima laporan yang mengatakan bahwa Lee Hyun dan Seoyoon sedang berkencan, makan malam dan menghabiskan waktu mereka bersama-sama.
Kening presiden Jeong Deuk Soo mengerut.
"Disetiap kesempatan yang ada, aku memastikan adanya pertemuan, tetapi sepertinya masih tak ada perkembangan."
Putra sulung dari H Group. Dia jantan, berani dan memiliki banyak pengalaman berkencan. Dia ingin mereka bertemu satu sama lain secara alami dan perlahan-lahan menarik Seoyoon, tetapi sama sekali tak ada reaksi dari Seoyoon.
"Aku benar-benar bingung. Sebenarnya, pria macam apa yang aku harus aku kenalkan untuk melepaskan dia dari si Lee Hyun ini?"
Cha Eunhee berpikir ini adalah saatnya untuk memecahkan kebingungan dari presiden Jeong Deuk Soo.
"Kita memerlukan seseorang yang hangat."
"Hangat?"
"Itu adalah kehangatan yang mencairkan hati Seoyoon yang membeku. Kita memerlukan seseorang dengan hati yang lebih hangat daripada Lee Hyun.... Jika kau mau mengenalkan seseorang, kita membutuhkan orang seperti itu. Itu tak akan mudah untuk menemukan seseorang semacam itu."
* * *
Lee Hyun, Seoyoon dan Lee Hye Yeon duduk di ruang tengah. Mereka makan malan dan juga menonton film. Sekarang mereka bermain Go Stop, sesuatu yang bisa membuat 3 orang itu menghabiskan waktu.
‘Ada dua pasang kemalangan dan aku sudah mendapatkan keduanya... Satu orang bisa menggunakan maksimal poin kartu tersebut. Maka aku perlu mendapatkan Three!’
Lee Hyun membuat seseorang menggigil. Dia memikirkan tentang berbagai situasi, bahkan ketika dia memegang kartu kemalangan, dia sudah mempersiapkan putaran selanjutnya.
"Three Go."
Lee Hyun meneriakkannya tanpa mengungkapkan apapun.
"Tanpa mendapatkan sebuah kartu, mendapatkan Go sekarang menyenangkan, kan? Go!"
Pada akhirnya, Lee Hyun menyapu semuanya. Karena mereka bermain dengan uang asli, konsentrasi Lee Hyun bahkan tak bisa dibandingkan dengan di Royal Road.
Lee Hyun sangat senang setiap kali dia bisa mendapatkan uang.
* * *
Kekuatan dari Bad Ray dan Guild Hermes meningkat tajam setelah mereka mendominasi Kerajaan Haven. Menyerap guild-guild lain dan menerima para player di Kerajaan Haven, perkembangan mereka sangat besar.
"Jika kau bukan seorang anggota dari Guild Hermes, tinggalkan tempat berburu ini sekarang!"
"Mereka yang bukan bagian dari guild, akan dikenakan pajak perdagangan tambahan sebesar 35%."
"Party berburu tak boleh lebih dari 5 di dalam dungeon."
Mereka memeras para player biasa sampai kering dengan menciptakan berbagai peraturan. Jika Weed melihat ini, dia akan merasakan kekaguman dan minta belajar satu atau dua hal!
Kritik-kritik tentang Guild Hermes membumbung tinggi, tetapi mereka tidak peduli. Mereka memegang posisi penguasa dan bangsawan sehingga meskipun para player menyebabkan perselisihan, mereka bisa dengan cepat menekannya. Tak ada lagi tempat di Kerajaan Haven yang tidak dipengaruhi oleh Guild Hermes.
"Jika itu tidak adil, tinggalkan Kerajaan Haven. Tetapi para gelandangan tak akan diterima oleh kerajaan manapun."
"Karena kami adalah guild terkuat di Benua Versailles, kami membutuhkan konsesi sebanyak ini. Kami mengelola Kerajaan Haven, kami tak bisa menjalankannya seperti sebuah kegiatan amal."
Mereka menerapkan pajak yang tinggi pada penduduk Kerajaan Haven. Kekayaan menumpuk dalam Guild Hermes!
Dari penempaan, mereka membuat senjata perang dan menggandakan pasukan mereka beberapa kali lipat dengan sistem wajib militer. Itu berada pada tingkat yang sulit untuk memprediksi kekuatan Guild Hermes saat ini. Sembari Benua Tengah berada dalam keadaan panik karena Order of Embinyu, Guild Hermes mempersiapkan perang untuk mendirikan sebuah kekaisaran.
Tetapi saat ini, Polon, para Knight, Mage dan Ranger semuanya dikalahkan! Kepala eksekutif menggelar sebuah rapat.
"Kita harus membuat serangan balik yang sebenarnya terhadap Weed. Ayo buat Morata menjadi lahan abu."
"Bahkan seekor semut pun tak boleh disisakan, setiap penduduk harus dimusnahkan. Patung-patungnya? Kita bisa menghancurkannya sampai berkeping-keping. Jika ada yang berguna, kita bisa membawanya kesini."
"Berikan perintah dan bunuh semuanya."
Dalam sidang kepala eksekutif, kebencian dari para Ranker meluap layaknya sebuah bendungan jebol. Tak peduli seberapa besar ketenaran pribadi milik Weed, Guild Hermes tak pernah menganggap dia pada kedudukan yang sama seperti Bad Ray.
Di benua tengah, dimana yang kuat berada dalam persaingan yang sengit, itu memalukan untuk membandingkan Bad Ray yang disebut-sebut sebagai God of Weapon dengan seseorang seperti Weed. Dan karena mengalahkan Guild Hermes, itu adalah suatu perbuatan yang berada diluar yang bisa ditoleransi!
Ketika Bad Ray tidak memberi perintah langsung, itu adalah sebuah masalah yang ditangani oleh guild master Lafaye.
* * *
Homepage Guild Hermes.
Disana ada sebuah pengumuman baru pada webpage mereka dengan jumlah pengunjung yang besar memeriksanya setiap hari.
Judul: Death Order #296
Guild Hermes telah menetapkan Sculptor Weed sebagai target kematian prioritas tertinggi.
Siapapun yang bekerjasama dengan Weed, akan menjadi target dari Guild Hermes.
Siapapun yang melaporkan lokasi Weed di Kerajaan Haven atau dimanapun didekat Benua Tengah akan mendapatkan 130.000 gold.
Dan juga, siapapun yang membunuh Weed, akan menerima 400.000 gold sebagai hadiah.
Kekuatan dari pengumuman khusus dari Guild Hermes ini benar-benar luar biasa. Mereka hingga menghadang petualangan Weed dan membuat deklarasi yang sebenarnya. Satu-satunya waktu sebuah death order dibatalkan adalah ketika target tak lagi layak dibunuh atau target menyerah pada Guild Hermes.
— Jadi akan ada perang berskala penuh antara Guild Hermes dan Weed?
— Dalam hal kekuatan, mereka bahkan tak bisa dibandingkan, bagaimana bisa sebuah perang berskala penuh terjadi? Itu adalah sebuah perang antara satu kota tunggal di utara melawan seluruh Kerajaan Haven.
— Weed memiliki sebuah mantra yang bisa dia gunakan kapanpun dia berada dalam situasi sulit.
— Kalau mereka hendak mengerahkan pasukan mereka, mereka tak akan mengeluarkan sebuah death order. Itu hanyalah bukti bahwa Weed adalah sebuah oposisi yang mereka akui.
— Tetapi, akankah Weed aman dari skuad pembunuh?
Guild Hermes mengerahkan skuad pembunuh hanya untuk target-target pada death order mereka. Setiap kali seseorang di death order muncul, skuad pembunuh terdekat dikerahkan untuk membunuh target itu. Dimanapun di benua tengah tak ada jaminan aman jika mereka berada dalam daftar death order dari Guild Hermes.
Para Assassin bisa mendekati target mereka secara diam-diam tanpa diketahui. Bahkan para player tangguh diatas rata-rata musuh guild tak bisa lolos dari kematian jika 3-4 Assassin memasang jebakan mereka dan menyerang.