LMS Vol 23 Chapter 8 - Bahasa Indonesia
Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 23 Chapter 8
Pemahatan Bencana Alam
Jilid 23 Chapter 8
Pemahatan Bencana Alam
Diperlukan waktu yang lama bagi para undead untuk berjalan ke Natalia Plain.
Para Skeleton benar-benar bagus dalam pergerakan asalkan mereka memiliki kaki yang baik-baik saja. Itu karena mereka berjalan seperti yang telah diperintahkan, sambil menyeret pedang mereka ditanah. Tetapi para Zombie dan Ghoul mereka bertatih-tatih dan terus pergi kearah yang salah.
"Kembali ke barisan!"
Para Necromancer sibuk mengatur para undead.
Lebih dari 110.000 undead!
Para Skeleton memiliki kekuatan serangan yang tinggi, jadi mereka sangat berguna dalam pertempuran. Mereka bisa dibangkitkan lagi dan jika diperlukan, mantra-mantra kutukan bisa diaktifkan melalui mayatmayat, jadi mereka keberangkatan tertunda karena para Necromancer membawa undead sebanyak yang mereka bisa.
"Tak peduli seberapa banyak monster yang ada di Natalia Plain, kita harusnya bisa menang dengan mudah."
"Dengan pasukan kita, kita bahkan bisa membunuh monster kelas bos."
Para Necromancer lega melihat pasukan undead mereka meyakinkan, tetapi Weed menantikan pertempuran dengan cemas.
‘Aku harus berburu lebih banyak lagi, aku harus mengambil lebih banyak item. Dengan undead sebanyak ini, jatah monster untukku akan berkurang.’
Sumber keserakahan tiada akhir!
Setiap ekspetasi dari menyelesaikan quest tersebut dengan mudah hancur berkeping-keping tepat setelah mereka sampai di Natalia Plain.
El Vance Monastery
Itu adalah sebuah tempat dimana biara didirikan oleh keluarga kerajaan dari Kekaisaran Niflheim
- Ini adalah sebuah tempat yang diimbuhi kekuatan suci
- Melemahkan tubuh undead dan membersihkan mantra kutukan apapun
- Kemampuan sihir para Necromancer menurun sebesar 24%
- Para undead yang hancur tak bisa dibangkitkan lagi
Untaian samar dari kesucian naik dengan cepat dari tanah.
Saat kekuatan suci menyentuh tubuhnya, perasaan hangat menyebar dan kekuatan menghilang dari tangannya yang memegang pedang.
- Strength menurun sebesar 3 poin
- HP menurun sebesar 240 poin
Dengan efek dari Death Aura milik Barkhan, HP miliknya bisa bertambah lagi, tetapi di Natalia Plain terdapat aura energi suci dalam jumlah yang sangat besar. Di malam hari yang gelap, aliran dari energienergi suci yang mengepul tampak sangat indah, tetapi bagi para Necromancer itu adalah teror yang serius.
"Ku.... Pada tingkat ini, bagaimana tidak melakukan serangan bersama para undead?" "Sihir?"
"Kutukan dan dark magic akan melemah saat mencoba menembus kekuatan suci itu dan dark magic tak akan bisa menjangkau."
"Kita coba dulu."
Jeanne dan Otem mengkombinasikan kekuatan mereka dan mengaktifkan dark magic mereka, mengeluarkan awan racun.
Para monster segera bersembunyi didalam dinding Biara El Vance.
Meskipun itu adalah sebuah biara, dindingnya benar-benar tinggi dan strukturnya luas, jadi itu mungkin saja bahwa puluhan ribu monster telah berkumpul disana.
Tingkat reproduksi para monster ini berada diluar imajinasi.
"Maju! Hujankan racun mematikan!"
Awan racun meluncur kearah biara tersebut, tetapi disingkirkan oleh energi suci yang keluar dari tanah dan menghilang.
"Ini benar-benar menjengkelkan."
Ekspresi Weed memburuk saat dia juga menatap biara itu.
‘Ini bukanlah hanya sebuah quest yang diberikan begitu saja untuk bertemu Barkhan.’
Mereka harus menembus hal yang paling mengerikan bagi undead, kekuatan suci.
Kekuatan suci diluar Natalia Plain tidaklah sekuat didalam biara yang mana cahaya-cahaya bersinar cerah.
Dikejauhan dari dataran itu adalah pemandangan suram dari berkumpulnya para undead, ekspresi mereka masam karena cahaya tersebut. Ketika mereka adalah manusia, kekuatan suci terasa sedikit cemerlang, sekarang mata mereka tersengat karena kecemlangan tersebut.
‘Para undead tampaknya lebih sensitif dalam merasakan kekuatan suci.’
Para Necromancer tak bisa mendapatkan solusi yang bagus dan hanya berdiri diam ditempat dimana kekuatan suci tak bisa menjangkau mereka.
Weed menganggap waktu adalah uang, jadi dia memberi sebuah perintah.
"Skeleton termuda."
"Ya, tuan."
"Larilah lurus kedepan."
Skeleton terpendek dari unit Weed berlari dengan tegas kearah biara.
Meskipun mereka adalah undead, mereka masih memiliki insting mereka tentang kematian sehingga mereka takut pada kekuatan suci. Tetapi Weed yang hebat dan tiada bandingannya secara sempurna mengendalikan si Skeleton dengan Charisma dan Leadership miliknya.
Tadadadadadadada, tuktuk, boom!
Si Skeleton berlari maju sambari dihantam oleh kekuatan suci disana-sini. Sekitar pertengahan jalan ke tembok biara, tampak seperti dia terbakar karena kekuatan suci.
Dengan penurunan HP, si Skeleton runtuh ketika berjalan bahkan tanpa mengayunkan pedangnya sekalipun. Tak lama kemudian, Skeleton itu dimurnikan bahkan tanpa meninggalkan mayat, membuat para Necromancer terperangah.
Kali ini, Weed mengangkat jarinya dan menunjuk seorang Skeleton Warrior.
"Maju."
"Baik, tuan."
Si Skeleton Warrior bisa bertahan beberapa langkah lebih banyak tetapi dia tetap tidak bisa menjangkau tembok itu.
"Para Skeleton tampaknya tak bisa melakukannya."
Para Necromancer kecewa karena fakta bahwa mayoritas dari pasukan undead mereka sepenuhnya tak berguna karena itu terdiri dari para Skeleton. Satu-satunya pemikiran samar-samar tentang rasa takut pada kekuatan suci, mereka sekarang bisa merasakannya dengan tajam setelah menyaksikan pemandangan dari Skeleton yang meleleh.
"Dullahan, maju."
"Baik, aku akan mengikuti perintahmu."
Dullahan adalah prajurit yang sangat ganas.
Dengan kemampuan mereka, mereka bisa membuat prestasi besar dalam pertempuran tetapi Weed melakukan percobaannya dengan sesuka hatinya.
Si Dullahan mencapai dinding yang tampak seperti akan runtuh, namun mati karena diserang monster ketika hendak mendekati dinding itu. Melihat itu, para Death Knight milik Weed terserang rasa takut yang besar, selanjutnya adalah giliran mereka.
Para undead menggigil karena ketakutan yang besar sebagai bawahan dari Weed karena dia adalah seorang tuan yang kejam.
"Hmmm."
Tetapi Weed tidak mengirim undead lagi setelah mengirim Dullahan.
Meskipun dia mengumpulkan setiap Death Knight dari player lain, itu akan sulit untuk mengumpulkan lebih dari 2.000 personil. Jika mereka mengirim sebanyak itu untuk melawan monster, mereka akan bisa mencapai sesuatu, tetapi mereka akan sepenuhnya meleleh layaknya es krim di musim panas.
‘Questnya akan gagal setelah itu.’
Sebuah quest dengan batasan waktu empat hari!
Mereka menghabiskan tujuh jam berusaha sampai disini karena para undead tidaklah lincah. Jika semua undead mereka dimusnahkan, mereka tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk mengumpulkan jumlah dan kualitas undead seperti yang sekarang ini.
‘Hanya ada satu kesempatan.’
Weed masuk kedalam pemikiran yang mendalam saat dia menatap bagian belakang barisan musuh. Mereka membutuhkan strategi cermat.
"Tidakkah kau berpikir tingkat kesulitan quest ini terlalu tinggi?"
"Apakah questnya benar-benar mengatakan untuk menghancurkan mereka? Ini benar-benar tidak mungkin."
"Tak ada solusi dalam penggunaan undead. Mungkin ini adalah sebuah quest yang hanya bisa diselesaikan dengan level yang tinggi? Harus terhenti seperti ini disini..."
"Mungkin kita harus memburu monster terlebih dahulu sehingga mereka tidak akan berkumpul disini. Bahkan di lembah aku membiarkan beberapa monster lari, mereka semua pasti berkumpul disini pada akhirnya."
Para Necromancer tidak bisa mendapatkan titik terang saat ini. Ketika para Necromancer berada dalam keadaan panik. Harien datang ke tempat Weed dan Marey berada. Terakhir kali dia mendengar metode yang bagus dari Weed jadi dia datang kesini untuk meminta nasihat. Weed bergumam sendiri dengan sangat fokus.
"Japtem... Kulit tidak begitu bagus... Jika ada harta yang ada didalam biara itu..."
Dia terlihat seperti sedang berjuang keras, terkunci dalam penderitaan yang mendalam!
"Apakah kau sedang memikirkan solusi untuk menyelesaikan quest ini?"
"Menebak kecenderungan para monster... kemungkinan gold, silver dan harta... tetapi yang pasti adalah harta..."
Jeanne dan Otem juga mendekat ketika Harien menunggu jawabannya. Sambil mengamati Weed, mereka menganggap Weed sebagai player hebat juga.
Sulit untuk tidak mengakui kemampuannya, dia sampai sejauh ini tidak dengan kelas yang berkaitan dengan sihir yang bisa memanggil undead tapi kelas tempur.
Sulit untuk tidak mengakui dia. Sebagai kekuatan tunggal, undead milik Weed cukup kuat.
Sekitar sepuluh menit berlalu, Weed menulis kata-kata dan angka ditanah dengan jarinya.
- ~ Kulit, sangat kasar dan rusak jadi 1.750
- ~ Japtem, berbagai item. Kurang relevan dengan quest, jual saja pada Mapan-nim sebagai uang sampingan
- ~ Biara, informasi tentang senjata suci masa lalu dari sejarah Kekaisaran Niflheim, tidak cukup
= Keputusan ditunda =
Itu sulit bagi Jeanne, Otem dan Marey untuk memahami bagaimana frase yang seperti sandi tersebut berkaitan dengan monster.
Harien menunggu, menunggu dan akhirnya bertanya.
"Apakah benar-benar ada cara untuk menyelesaikan quest ini?"
Weed sambil melihat frase tersebut dengan serius, mengangkat dagunya.
"Ya?"
"Bukankah kau mencoba memikirkan solusi untuk quest ini?"
"Tidak, aku menghitung sesuatu yang lain."
"Ah…."
Menyadari bahwa dia sedang menunggu dan mengharapkan sesuatu yang besar dari tindakan Weed yang tidak relevan, dia mundur dengan cepat.
Harien putus asa untuk berpikir bahwa dia mengharapkan sesuatu dari perilaku aneh dari Weed.
"Huu, semoga saja dia akan dihidupkan kembali... Aku seharusnya tidak membuang-buang waktuku."
Jeanne dan Otem hendak kembali ke Necromancer yang lainnya. Meskipun mereka pergi ke para Necromancer itu, itu adalah masalah yang sulit yang mereka coba pecahkan tetapi jika mereka memikirkannya bersama-sama, mereka mungkin menemukan metode yang sedikit lebih baik. Mereka berada di posisi dimana mereka harus menemukan solusi dengan cepat.
Tetapi Weed berbicara seolah-olah tidak ada masalah. "Kita hanya harus mengalahkan monster di biara itu."
"Ya, tetapi bagaimana?"
"Ada banyak cara."
Weed tidak perlu membuang-buang upaya apapun dalam berpikir tentang monster. Dia membuat keputusan segera dan sekarang memperkirakan setelah perburuan. Dia memperhitungkan jumlah monster didalam dan perkiraan level mereka, item drop dan skema kasar pada biara tersebut dan bahkan keberadaan harta yang berpotensi tersembunyi kedalam pertimbangan!
‘Karena itu dipenuhi dengan kekuatan suci, pasti ada sesuatu disana. Kemungkinan sesuatu itu berada diruang bawah tanah sangat tinggi.’
Karena harta itu mungkin bernilai sangat tinggi, dia memikirkan tentang hal itu secara serius.
* * *
"Pergi saja."
"Hanya berjalan sedikit, hmm?"
Itu karena para undead tidak akan mendengarkan para Necromancer.
"Maju."
"Baik, tuan."
"Death Knight akan mengikuti perintah komandan-nim."
Para undead tidak menolak perintah Weed. Hal itu sebagian disebabkan karena dia adalah seorang Death Knight, tetapi statistik Leadership yang tingginya bukan kepalang dan item-item yang dia miliki sangat berpengaruh.
Ada banyak kesempatan dimana dia menderita banyak damage karena pertempuran berskala besar tetapi pada akhirnya, Weed mencapai kemenangan dan memperoleh gelar Undead Commander yang agung.
Ketika dia adalah seorang Lich dia membunuh Kubichya di Las Phalanx dan memperoleh gelar Immortal Warrior. Karena itulah para undead percaya dan mengikuti Weed bahkan jika itu mengarah ke kematian mereka. Mereka adalah para undead dipertahankan oleh Mana milik para Necromancer, tetapi mereka bergerak sesuai perintah Weed.
"Serangan penuh, serbu!"
Weed berteriak dengan suara keras.
Para Skeleton dan Dullahan berlari menuju biara secara serempak.
Sebuah serangan besar dari 11.000 undead! Setelah semua undead ini menghilang, tidak akan ada waktu yang cukup untuk mengumpulkan undead lagi.
"Kuaak!"
"Sangat panas, panas sekali!"
Melewati kekuatan suci, para Skeleton mulai terbakar, tetapi meski demikian para Skeleton yang lain terus berlari, melangkahi sekutu mereka yang telah jatuh.
Di tengah malam para Skeleton yang terbakar, berlari menyusuri dataran tersebut.
Rasanya seperti para undead sedang membuat jalan yang berkobar-kobar, bahkan para Necromancer kagum pada pemandangan itu.
"Ayo kita buka jalan untuk mereka, Bone Wall!"
"Dark Crow!"
Para Necromancer mendukung para undead yang bergerak maju dengan memanggil dinding tulang dan tanaman yang tumbuh dengan memakan kegelapan.
Para Skeleton dan Dullahan mampu bergerak maju sedikit lebih jauh dengan menginjak tulang dan tanaman tersebut. Tentu saja hal itu tidak berlangsung lama dan terbakar karena kekuatan suci naik dari tanah, namun para undead menggunakannya sebagai batu loncatan.
Dibawah penderitaan luar biasa, para undead bergerak teguh sembari menerima damage. Rencana Weed adalah untuk bergerak masuk bersama setiap undead dan bertarung dalam pertempuran akhir dengan para monster.
Sebuah posisi Kepala Komandan pasukan undead dengan tanggung jawab yang berat. Biasanya itu merupakan tugas yang sulit jika itu dibagikan, tapi tidak ada metode yang lebih baik dari ini. Jika undead ditutup jarak dengan monster, para Necromancer bisa melawan dengan Corpse Explosion dan kutukan.
Aliran kekuatan suci yang naik secara acak dari tanah menghasilkan banyak damage pada para undead tetapi menggerakkan para undead pada saat yang sama sehingga mereka dapat menginjak satu sama lain adalah rencananya.
"Ini mustahil."
Dalam situasi disaat kekuatan gabungan mereka tak memadai, ada Necromancer yang mengeluh bukannya mengeluarkan mantra pendukung yang bisa meningkatkan kecepatan pergerakan atau pertahanan dari para undead.
Mereka tidak setuju dengan rencana Weed, tetapi karena Jeanne, Otem, Harien setuju, para Necromancer yang lainnya mengikuti mereka. Tetapi sekarang saat undead melintasi dataran tersebut dan menimbulkan korban besar, para Necromancer ini mulai protes.
"Ini masih belum terlambat. Kita hentikan saja disini dan mencari cara lain."
"Aku sudah mengatakan bahwa itu adalah rencana nekat sejak awal. Jika dilanjutkan seperti ini dan meskipun mereka sampai ke biara, mereka semua akan mati sebelum mereka bisa bertarung. Kami mengetahui tentang kekuatan monster dengan sangat baik. Kita harus membatalkan rencana konyol ini sekarang."
Para player yang setuju dengan rencana Weed mulai meragukan diri mereka sendiri. Itu bisa dimengerti karena mereka semua bisa melihat bahwa para undead terbakar dan dimurnikan oleh kekuatan suci. Memang benar bahwa kesempatan keberhasilan mereka tampak lebih kecil. Tetapi jika mereka berhenti atau menarik mundur para undead sekarang, questnya akan berakhir dengan kegagalan total. Mereka harusnya mengatakannya sebelum para undead bergerak, sekarang ini sudah sangat terlambat. Mereka sudah menginvestasikan lebih dari setengah undead!
Setelah para Necromancer mulai memprotes, para undead juga setuju.
"Jika kita pergi ke depan kita akan dimusnahkan."
"Aku tidak mau terbakar sampai mati seperti ini!"
Karena sebagian besar undead menghilang karena kekuatan suci, sebuah situasi muncul dimana para undead yang tersisa mencoba untuk tidak mematuhi perintah Weed.
Mereka harus terus mendorong para undead lain untuk maju. Jika penyebaran undead berhenti seperti ini, pasukan yang sedang berlari maju di dataran tersebut akan semuanya terbakar atau meleleh.
Menunggangi Gargoyle miliknya, Weed mengangkat Legendary Rusted Sword miliknya.
Dan kemudian membuka rahangnya.
Bau... Ada bau
Aku bernyanyi tapi masih ada bau
Bahkan jika aku berhenti, bau itu tidak akan berhenti
".....?"
Tanpa adanya nada dan ritme, sudah pasti sebuah lagu yang dinyanyikan dengan lirik barusaja muncul. Suara dari Death Knight dengan suara agak serak menyebar luas di seluruh dataran.
Jeanne, yang menggunakan sihir disekitar Natalia Plain, memalingkan kepalanya.
"Orang yang menyanyikan lagu semacam ini..."
Harien, Otem, Bohram, Gruzed, Varna dan para Necromancer berperingkat tinggi yang lainnya juga menghentikan apa yang mereka lakukan dan mengalihkan tatapan mereka ke tempat Weed berada.
Itu adalah sebuah lagu yang tak pernah mereka dengar sebelumnya.
Tak mungkin sebuah lagu yang amburadul seperti ini pernah ditulis. Tetapi mereka tau orang yang akan menyanyikan lagu seperti ini dalam pertempuran.
Hari ini malamnya gelap, malam yang sangat gelap
Aku seorang Death Knight
Aku seorang Death Knight yang tidak membasuh wajahku Aku tidak harus mencuci kakiku juga
"God of War..."
"Itu Weed!"
Mereka memiliki beberapa kecurigaan ketika dia memilih kelas tempur dan berada jauh didepan dari yang lain. Tapi orang itu, menyanyikan sebuah lagu yang tidak masuk akal yang tak seorangpun bisa menirunya, menyanyikan sebuah lagu konyol.
Bahkan player nenek-nenek senior di Benua Versailles mengenal dia, menonton video mendebarkan dari dia sepanjang malam. Itu menjelaskan semuanya sekarang.
"Weed bersama kita..."
"Gunakan sihir. Serang biara dan bunuh setiap monster!"
Para Necromancer yang tadinya memprotes keras bahwa itu adalah hal yang mustahil, sekarang mulai mengerjakan tugas-tugas mereka.
Marey telah menantikan Weed bernyanyi. Dia mengeluarkan sebuah harpa yang dibuat oleh para Dwarf dan menyesuaikan dengan lagu Weed, improvisasi kinerja.
‘Ini lebih sulit daripada menulis lagu baru.’
Seorang Bard terbaik sedang menyesuaikan lagu milik Weed.
Keuheu, keuheu
Harga melon naik
Stroberi benar-benar mahal
Jeruk mandarin terlalu berharga untuk dimakan
Jangan makan apa-apa di malam hari
Tidur lebih awal akan lebih baik
Undead berkumpul disini, mulai bernyanyi
Para Undead-ku tersayang yang tak kenal rasa lapar, atau lelah Kalian harus maju
Begitu Weed menyelesaikan lagunya, dia mengeluarkan sebuah terompet.
Terompet Teuresec pengumum kemenangan.
Sebuah item unik yang dapat mengeluarkan kemampuan luar biasa dari para prajurit. Ini adalah sebuah harta yang bisa membuat seseorang terkenal hanya dengan memilikinya.
Weed menempatkan terompet tersebut pada mulutnya dan meniup sekuat tenaga.
TOOOOOOOOOOOT !!!
- Moral para undead meningkat
- Para undead akan menginginkan kemenangan
- Secara sementara meningkatkan potensi fisik sebesar 120%
- Hal-hal buruk akan sering terjadi pada musuh
"Maju!"
Weed tiba-tiba menggunakan Lion's Roar.
Kemudian para undead pemberontak mulai meluncur kearah biara secara serempak. Meskipun para undead menderita karena kekuasaan suci, mereka terus maju dan berlari ke depan. Mereka melemah karena kekuatan suci tapi mereka bertindak di luar kemampuan potensi mereka. Hilangnya para Skeleton berada pada tingkat yang tak terkatakan tapi mereka berhasil mendekati biara. Para Skeleton ganas dan kuat melangkah diatas kepala dan bahu sekutu mereka untuk melompat ke depan.
"Waktunya mengerahkan para Death Knight."
Weed terbang tinggi diatas Gargoyle miliknya.
Para Death Knight bawahan juga menunggangi Gargoyle mereka dan terbang disamping Weed.
"Summon Phantom Horse!"
Para Death Knight yang dikomando oleh Necromancer lain menunggangi kuda hantu yang dipanggil oleh pemilik mereka.
Kekuatan suci dari Natalia Plain naik sampai langit tetapi para undead sepenuhnya menutupi tanah.
Para undead menjadi perisai.
Entah itu menerobos para undead, atau menghindari aliran kekuatan suci yang naik, hal itu memungkinkan untuk mendekat dari langit sambil terbang.
"Ayo maju!"
Weed terbang bersama unit Death Knight miliknya menuju biara.
Diwaktu yang hampir bersamaan, para undead juga sampai, menjatuhkan dinding dari tiga tempat yang berbeda dan bertarung melawan monster yang mempertahankannya. Karena HP milik para undead sudah hampir habis, mereka runtuh pada serangan balik.
‘Tapi mereka sangat lemah.’
Seperti yang dia duga, monster-monsternya juga tidak normal.
Tidak seserius para undead, tapi para monster juga kewalahan karena kekuatan suci.
Beberapa dari undead berlari kearah monster dan sekitar 3~4 undead menempel satu monster.
"Ayo kita turun ke tanah."
Weed masuk ke dalam biara dengan menunggangi Gargoyle miliknya.
Dia bisa melihat cahaya terang berkumpul di tanah. Cahaya berkumpul menembus tanah dan pilar tebal dari kekuatan suci menjulang sangat membahayakan.
Beberapa Death Knight jatuh dari gargoyle mereka tetapi kebanyakan dari mereka menghindar dengan berbelok tajam dan mendarat dengan selamat di dalam biara.
Kamu telah tiba di El Vance Monastery
- Karena kekuatan suci berlimpah, kemampuan fisik berkurang sebesar 45%
- HP menurun sebesar 300 setiap detik
Sulit untuk undead untuk aktif didalam gereja atau kuil. Itu bukanlah sebuah tempat dimana Death Knight bisa bertahan untuk waktu yang lama. Monster-monster datang tak henti-hentinya kearah Weed.
"Itu para undead. Bunuh dan lenyapkan mereka."
"Itu si Death Knight yang mengkomando para undead!"
Monster memiliki kemampuan berpikir rasional sehingga mereka menargetkan Weed terlebih dahulu. Jika mereka menjatuhkan Weed, dia tidak akan mati sendirian namun mengguncang setiap undead bawahan karena kehilangan komandan mereka.
Pengaruhnya akan lebih rendah bagi manusia atau elf, tetapi kehilangan seorang komandan adalah sebuah situasi tanpa harapan bagi para undead! Tentu saja bagi para Orc, itu bukanlah masalah apakah komandan mereka tewas atau tidak. Siapapun yang mengangkat pedang dan berteriak terlebih dahulu menjadi seorang kapten Orc.
"Heraim Sword Skill!"
Weed mengeluarkan skill serangan, menebas para monster. Level Heraim Sword Skill miliknya naik, memungkinkan dia untuk menyerang 13 kali berturut-turut. Dan setiap kali serangan berhasil Strength,
Agility dan kekuatan destruktif meningkat. Karena dia tidak jauh dari menguasai skill tersebut, penguasaan
Sword Mastery terus meningkat. Para Death Knight bawahan Weed bertempur bersama sambil menjaga dia.
* * *
"Wow…. Dia benar-benar menakjubkan. Meskipun dia adalah Weed dan mencoba untuk menyelesaikan quest, bagaimana mungkin dia melompat begitu saja ke tempat yang penuh dengan monster?"
"Aku meragukan dia sampai dia menunggangi Gargoyle miliknya, tetapi dia benar-benar pergi kedalam. Apakah dia tidak sayang nyawanya?"
Para Necromancer sangat terkesan pada tindakan berani dari Weed. Seorang komandan yang melompat kedalam basis musuh yang penuh bahaya hanya untuk menang!
‘Sama seperti yang katakan rumor.’
‘Benar-benar ada kesempatan kemenangan dalam pertempuran ini.’
Weed menghidupkan kembali harapan dan keberanian kepada para Necromancer. Para Necromancer memulihkan HP para undead yang tidak sepenuhnya hancur dan memperkuat mereka dengan mantra-mantra pendukung.
"Barisan depan relatif aman sekarang, ayo kita maju juga."
Daratan itu tercemar oleh mayat undead mati. Kekuatan suci tidak bisa naik dan hanya membakar sisa-sisa mayat para undead.
Para Necromancer naik diatas punggung para Ghoul dan menuju biara, cukup dekat untuk menembakkan mantra.
* * *
Sembari Weed memprovokasi monster dan mengerahkan lebih banyak usaha ke dalam perburuan, dia melirik ke samping. Dia menyerang wilayah bagian dalam biara bersama para Death Knight miliknya yang tak kenal takut, mencegah kesempatan bagi monster untuk menjadi lebih aktif. Bukannya menjadi heroik dengan berada di garis terdepan, dia membuat para undead bertarung dan menunggu dibelakang untuk kesempatan yang sempurna!
"Aku yakin ada harta disuatu tempat di biara ini."
Keinginannya akan item membawa dia ke bagian dalam biara. Jika dia datang bersama para Necromancer yang lain setelah pertempuran berakhir, dia harus berbagi harta tersebut. Tetapi tak ada keharusan untuk berbagi harta yang dia ambil secara diam-diam!
Sekarang adalah satu-satunya kesempatan untuk menggeledah biara tersebut.
Pushung!
Didepan matanya, kekuatan suci berkumpul dan meletus menuju ke angkasa, dikejauhan tanah dihantam dengan sihir yang ditembakkan oleh para Necromancer dan Skeleton Mage.
Setelah mengerahkan para undead dan menilai tempatnya, para Necromancer maju ke arah Natalia Plain.
‘Pasti ada harta di suatu tempat. Aku perlu mencari struktur yang runtuh atau tangga ke lantai bawah.’
Bahkan bagi Weed, itu sulit untuk menemukan petunjuk tentang harta yang tidak diketahui ditempat yang penuh dengan monster dan reruntuhan. Karena monster menuju kearah Weed, dia juga sibuk bertarung bersama unit Death Knight miliknya.
"Bunuh mereka semua!"
Dia memberi perintah untuk menaikkan moral para Death Knight.
"Aku mengikuti perintah komandan."
"Bunuh para monster!"
Kelas Weed adalah Death Knight yang berkaitan dengan pertempuran. Meskipun dia memiliki bawahan dengan kelas yang sama, tidak ada sesuatu yang seperti kalah jumlah pada monster. Karena para undead yang merasa sulit untuk bertahan didalam biara, para Death Knight tidak bisa menang atas kekuatan suci dan mulai runtuh.
HP Weed mengalami penurunan yang sangat cepat.
Pada pandangan orang lain, entah menyebut apa, keberanian tak kenal takut atau kegilaan yang tak tertolong lagi.
‘Tak diketahui kenapa biara tua dan terpencil ini memiliki begitu banyak kekuatan suci yang tersisa.’
Jika Weed tidak mendapatkan perasaan bahwa ada harta yang sangat besar disini, dia tidak akan memulai suatu pertempuran sangat nekat seperti ini.
"Kurasa aku tidak punya pilihan."
Weed mengambil patung miliknya.
Itu bukanlah sebuah patung Fine Piece, Masterpiece atau Magnum Opus.
Terbuat dari kayu, itu adalah patung yang didasarkan pada sebuah badai yang dia temui saat perjalanan kembali dari Las Phalanx di sebuah kapal.
Awan Gelap dan Petir
Patung yang terbuat dari kayu pembongkaran dari tiang kapal dan tong anggur di kapal hantu.
Dengan dua papan kayu lebar yang mewakili bumi dan langit, diantara terdapat petir dan angin puyuh bertiup.
Karena keterbatasan material, karya ini tidak memiliki banyak ekspresi artistik. Aroma anggur yang tak bisa dihilangkan masih ada didalamnya.
Nilai Artistik: 49
Itu tak layak dijual sebagai sebuah patung dimanapun. Tetapi Weed tetap menyimpannya, menunggu suatu hari nanti untuk menggunakan patung ini.
‘Sekaranglah saatnya menggunakan patung ini.’
Weed memutuskan untuk menggunakan skill Sculpting rahasia dan bertindak dengan segera. "Nature Disaster Sculpting!"
Skill Nature Disaster Sculpting telah digunakan
- Statistik Art menurun sebesar 20 poin secara permanen
- 20.000 HP dan Mana telah dikonsumsi
- Semua statistik berkurang sebesar 15% selama empat hari
- Nature Affinity menurun
- Nature Disaster Sculpting hanya bisa digunakan sekali per hari
- Ketika bencana berbahaya dipanggil, tergantung pada damage, Fame atau Infamy bisa meningkat
- Kamu bisa mati di tengah-tengah bencana jadi berhati-hatilah
Meskipun ada banyak monster yang tersisa, Weed melucuti pedangnya dan berbaring diatas tanah.
"Para Death Knight singkirkan pedang kalian dan tiaraplah!"
Para Death Knight tidak bisa mengikuti perubahan perintah yang mendadak tersebut ketika sedang bertarung.
Weed memerintahkan lagi.
"Buang pedang kalian dan bertahan dengan perisai kayu."
Para Death Knight membuang pedang berkarat milik mereka dan mengangkat perisai kayu mereka. Perisaiperisai itu rusak dan busuk sehingga tidak ada yang tau apakah itu masih bisa berfungsi sebagai perisai, namun itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Menerima serangan sepihak dari para monster selama sekitar sepuluh detik, Weed mengangkat kepalanya sedikit.
"Apakah skillnya gagal?"
Nature Disaster Sculpting berbeda dalam kekuatannya berdasarkan Nature Affinity, tetapi tidak harus menaikkannya secara terpisah melalui penguasaan skill.
Ketika Weed dalam keadaan bingung, patung kayu yang digunakan untuk mengeluarkan skill tersebut, hancur layaknya pasir lembut dan menyebar kemana-mana.
"Kaoh! Bunuh para Death Knight!"
Para Monster menyerang para Death Knight dengan kapak.
CRAAAAAK!
Petir menyambar para monster!
Akibatnya sangat luar biasa, 6 monster di sekitarnya terbakar menjadi sehitam arang. Kekecewaan yang besar menerpa dia karena Weed mengharapkan sesuatu kekuatan yang luar biasa.
"Jadi haruskah aku menggunakan Masterpiece atau Magnus Opus sebagai dasar untuk skill ini?" Meskipun itu adalah sebuah skill Sculpting rahasia, itu adalah suatu bencana yang terasa kosong.
Kekuatannya sama seperti serangan petir sederhana yang digunakan oleh para Mage.
Meskipun itu bukan sesuatu yang benar-benar mengubah situasi pertempuran, tak ada perlunya bagi Weed untuk begitu menderita dalam mempelajari skill ini jika kekuatannya hanya setingkat itu.
Tiba-tiba, meskipun tak ada yang menyadarinya karena sekarang masih dini hari, bintang-bintang di langit secara bertahap menyembunyikan diri.
Segera, awan gelap sepenuhnya menutupi langit dan suara yang sangat keras terjadi.
ZZZZAAAAAAPPP
Secara naluriah, hal itu memberi dia perasaan takut.
"Lambat sekali datangnya."
Weed buru-buru menyembunyikan tubuhnya didalam lubang.