LMS Vol 25 Chapter 6 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 25 Chapter 6
Radiant Sword yang ditinggalkan Patung


"Ayo bergegas."

Weed tidak merasa ada keharusan untuk memberi perlakuan spesial pada sang Sword Master. Poin persahabatannya menurun setiap kali dia memerintah Zahab dan poinnya perlahan-lahan menurun semakin lama mereka bersama. Itu hanyalah haknya untuk menggunakan poin persahabatan yang dia tingkatkan dan mengeksploitasi Zahab sebanyak mungkin.

Menyelesaikan Dungeon Penfils.

Memburu monster-monster besar di Dark Wood Forest.

Memusnahkan monster-monster di Dungeon Geithner. Menyelesaikan pencarian harta di Carmel Lair.

Inilah pencapaian-pencapaian yang Weed capai bersama Zahab. Tentu saja, Yellowy dan Geumini selalu ada disamping dia dan para Wyvern mengikuti dia ke tempat-tempat berburu.

"Itu musuhnya. Bertarung."

Ketika Zahab menghunus pedangnya, Weed bisa bersantai dan menyerang sebanyak yang dia inginkan. Grapass memiliki tingkat kesulitan yang mengerikan. Ketika dia menilainya berbahaya karena level atau kekuatan serangan yang tinggi dari para monster, dia bersembunyi di kejauhan dan menembak dengan High Elf Bow miliknya. Ketika dia menganggap dia bisa menghadapinya, dia bertarung disamping Zahab.

‘Dia bertarung dengan sangat baik.’

Tak ada metode yang lebih baik daripada bertarung bersama seorang Sword Master. Meskipun dia adalah Zahab, dia tidaklah tak terkalahkan dan menderita cidera.

"Ya ampun! Ada banyak sekali luka. Biarkan aku membalutkan perban pada luka-luka itu. Aku akan memberi banyak herbal juga."

Sang Master skill First Aid!

Weed berusaha sebaik mungkin untuk memperlambat penurunan persahabatan melalui memasak dan perawatan. Para Dark Gamer terus menyaksikan sembari tercengang.

‘Dasar bajingan keji....’

‘Ini adalah pendinginan yang tipikal, memberi obat setelah eksploitasi.’

‘Kalau aku sampai terjerat, dia akan membuatku mengalami pendarahan sampai kering.’

Weed mengejar efesiensi yang paling optimal. Dia mencari-cari monster-monster bos dan membawa Zahab kedalam dungeon-dungeon yang dipenuhi dengan monster.

Zahab hanya bisa merindukan hari-hari menjalani kehidupan di Grapass, tanpa adanya kontak dengan manusia. Seoyoon dan Hwaryeong mengetahui kecenderungan Weed dan lebih pasrah.

‘Weed-nim tidak boleh terluka.’

Seoyoon tidak kalah dengan Zahab dan melawan monster secara langsung. Potensi pertempuran Berserker miliknya aktif, sehingga sarang-sarang monster yang Weed datangi adalah tempat berburu yang ideal. Hwaryeong menari secara mempesona, menarik para monster dan menyebabkan kekacauan. Tetapi tariannya memiliki efek yang lebih rendah pada para monster dengan kontak manusia yang rendah.

Para Dark Gamer juga terlibat dan mengerjakan bagian mereka untuk meningkatkan efesiensi dari perburuan. Tugas-tugas yang mereka kerjakan disesuaikan dengan kelas mereka dan mendapatkan pemasukan yang layak.

‘Aku merasa iri. Mengerahkan segala upaya di Grapass bersama seorang Sword Master....’

‘Ini adalah suatu perburuan yang menakjubkan, levelku meningkat dengan mudah. Sungguh beruntung dia mengijinkan kita untuk bergabung.’

‘Memonopoli semua item dan harta didalam dungeon. Ah, itulah alasan kenapa Weed dikenal sebagai God of War.’

Para Dark Gamer harus membayar upeti perburuan harian pada Weed.

"Kita melakukan banyak perburuan kemarin, aku berencana untuk melakukan hal yang sama hari ini. Aku juga ingin memasuki sebuah dungeon baru hari ini."

Mahar, biaya makanan, perban, herbal, ulang tahun Yellowy, perbaikan senjata dan armor, mereka harus membayar semua itu. Weed mengambil segalanya layaknya loak! Dan dengan demikian, bersama dengan Zahab, mereka berkeliaran di seluruh Grapass, berburu dan menjelajah tanpa tujuan.


Persahabatan dengan Zahab telah menurun sampai 25 poin

Zahab menyarungkan pedangnya.

"Aku akan pergi untuk menjelajahi benua sekarang. Aku tak akan melupakan waktu yang telah kita habiskan bersama."


Kontrak Zahab sebagai seorang tentara bayaran gratis telah berakhir

Zahab mengucapkan selamat tinggal. Persahabatannya terlalu rendah sehingga Weed tak bisa menahan Zahab lebih lama lagi.

"Sangat disayangkan kau harus pergi seperti ini. Akan bagus jika kita bisa mempelajari lebih banyak satu sama lain."

Dia mencoba untuk menawarkan makanan dan hadiah-hadiah sederhana lagi, tetapi Zahab tidak menerimanya.

"Aku lelah dan ingin istirahat untuk sekarang ini, jadi kita persingkat saja perpisahan kita."

Weed tak punya pilihan selain membiarkan dia pergi dan menanyakan beberapa pertanyaan terakhir.

"Menurutku ini menyedihkan bahwa kita mungkin tak bisa bertemu lagi di benua. Setelah ini kau akan pergi kemana?"

"Untuk sekarang ini, aku akan pergi ke Bryce Highlands. Aku tak tau seberapa lama aku akan tinggal disana, tetapi jika kau ingin mencariku, carilah kesana."

"Ya, aku akan melakukannya. Kalau begitu, jaga diri baik-baik."

Zahab berjalan pincang karena kaki kirinya cidera dan pergi menggunakan pedangnya sebagai tongkat. Weed benar-benar menyesali perpisahan ini.

‘Akan bagus untuk menggunakan dia lagi. Aku yakin kami akan bertemu lagi.’

Levelnya meningkat dua kali ketika berburu bersama Zahab dan Sword Mastery miliknya mencapai level 2 tahap Advanced. Semua ini berkat berburu bersama seorang Sword Master. Moonlight Sculpting Blade juga telah mencapai level 9 tahap Intermediate.

Hwaryeong menanyai Weed.

"Kemana kamu akan pergi sekarang?"

Dia menginginkan lebih banyak waktu untuk dihabiskan dengan nyaman hanya mereka berdua saja.

"Aku harus kembali ke rumah Zahab sekarang ini."

Dia harus melapor pada maid tua di Kerajaan Rosenheim. Grapass adalah sebuah wilayah yang sulit untuk didatangi lagi, jadi dia akan memastikan dia melihat semua patung-patung milik Zahab sebelum pergi. Zahab menggunakan sebuah tas sihir khusus untuk menyimpan sekitar 80% dari semua patung miliknya, tetapi masih ada beberapa yang tersisa.

* * *



Kontrak yang disetujui para Dark Gamer dan Hwaryeong adalah untuk membantu dan melindungi dia ketika dia mencari Weed di wilayah Grapass. Setelah menyelesaikan kontrak tersebut, Hwaryeong memberitahu mereka bahwa mereka bisa pergi, tetapi tak ada yang pergi.

"Tak ada pekerjaan lain dan itu adalah saat-saat yang membosankan...."

"Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya dimana apapun bisa terjadi, kami akan tetap melindungimu."

"Aku akan memastikan bahwa kau aman sampai akhir. Bagaimana bisa aku, yang memiliki hati nurani, membiarkan seorang wanita cantik sendirian?"

Para Dark Gamer membuat alasan dan berusaha tetap tinggal lebih lama. Berburu di Grapass tidaklah buruk dan mereka merasa bahwa kalau mereka tetap berada disekitar Weed, mereka mungkin memperoleh sesuatu.

"Oho, jadi seperti ini tempat penyimpanan milik seorang Sword Master. Ada banyak patung."

"Kualitas dari patung-patung itu sangat tinggi."

"Huk! Lihatlah berapa banyak statistik yang diberikan. Statistik Art milikku baru saja terbentuk."

Para Dark Gamer menerima sebuah peluang sekali seumur hidup di dalam tempat penyimpanan milik Zahab. Weed dengan cermat mengamati patung-patung dibuat Zahab dengan segala upayanya. 


"Identify!"

Pemburu Mengarahkan Busurnya

Karya dari Master Sculptor Zahab yang telah pensiun.

Busur tersebut menargetkan seekor ular yang memangsa seekor rusa.

Nilai Artistik: 871

Efek Spesial:
  • Meningkatkan pertumbuhan populasi rusa

Dia bisa membaca ingatan yang terkandung didalam patung tersebut.

"Ini adalah karya yang bagus."

Weed mengamati patung lain.

Musim semi, musim panas, musim gugur, musim dingin.

Dia bisa merasakan pergantian musim selama pembuatan patung itu.

Ada sebuah video yang tertanam didalam sebuah patung lumpur khusus.

Sebuah desa yang dibuat dari lumpur yang dikeringkan.

Sebuah desa yang didirikan di sebuah dataran tinggi, orang-orang datang dan menjadi gelisah. Sebuah adegan yang tak pernah dilihat abad ini.


  • Kamu telah mendapatkan petunjuk pertama tentang pengelana tersesat.
  • Ketika questnya aktif, petunjuk-petunjuk yang didapatkan sebelumnya tak bisa digunakan.

"Video quest apa ini?"

Peluang itu adalah sebuah quest yang berkaitan dengan memahat sangatlah tinggi. Tetap saja, masih ada banyak quest-quest memahat, dia tak tau apakah dia harus mengerjakannya atau tidak. Bahkan setelah itu, beberapa patung menunjukkan video-video tentang patung-patung tersembunyi milik Zahab di Grapass. "Akan sangat lama untuk menemukan semua ini dan monster-monsternya juga merepotkan."

Patung-patung itu mungkin saja diukir didalam sebuah dungeon atau disimpan sebagai harta oleh para monster.

"Yang lebih penting lagi, patung-patung yang aku buat adalah masalah terbesarnya."

Weed mengeluarkan patung-patung yang dia buat dan mengamatinya. Patung "Zahab Wielding his Sword". Itu sudah bisa dipastikan bahwa ada sebuah skill pedang rahasia milik seorang Sword Master yang tersembunyi didalamny. Kalau tebakan Weed benar, patung ini akan menjadi sebuah harta untuk semua Swordsman.

Tetapi tak peduli sebarapa banyak dia memeriksanya, itu hanyalah sebuah karya yang diukir dengan baik. Karena dia sendiri yang mengukirnya, dia tau bahwa patung itu sangat bagus, bahkan dengan membaca kenangan yang ada didalam patung itu tak mengungkapkan sesuatu yang spesial.

"Aku harus memecahkan rahasia patung ini."

Ketika orang lain akan mengalami kebingungan tak mampu melakukan apa-apa, Weed mencoba untuk menyelesaikan masalah serius tersebut.

"Hm."

Weed memeriksa setiap sudut dan celah dari patung itu.

"Mungkinkah aku gagal untuk membuat skill pedang milik Zahab dengan sempurna?"

Dia menyesuaikan ukuran tubuh, rasio, dan bahkan sudut dari gerakan pedang secara sempurna. Itu sulit untuk menggambarkan masing-masing gerakan yang rumit pada patung, tetapi, dengan banyak pengalaman dan kemampuan pengamatan, Weed bisa melakukannya.

Dia bisa membuat patung sembari membayangkan produknya, ketika melihat subjek asli yang bersangkutan, kegagalan adalah hal yanh mustahil. Itu akan benar-benar disayangkan kalau sebuah kesalahan kecil yang mencegah dia mempelajari skill pedang milik Zahab.

"Haruskah aku menghancurkannya?"

Dia bahkan memikirkan metode yang ekstrim seperti menggunakan Sculpture Destruction. Tetapi dia mengabaikan gagasan tersebut karena patung itu sangat berharga.

"Solusi, pasti ada suatu solusi disuatu tempat."

Jika Zahab menunjukkan pada dia skill rahasia tersebut selama pertempuran, hal itu akan membantu mengidentifikasi skill tersebut. Tetapi hal semacam itu tak terjadi dan dia hanya bisa mengandalkan patung itu untuk mendapatkan pencerahan.



Weed menghentikan semua perburuannya dan berfokus pada patung tersebut. Dia berpikir dia mungkin membutuhkan skill yang lebih tinggi sehingga dia mulai membuat patung-patung monster dari Grapass dan Hwaryeong untuk meningkatkan Sculpture Mastery miliknya.

Dia membuang-buang 3 jam tanpa mendapatkan solusi yang jelas. Para Dark Gamer dan para patung hidup sedang berburu dalam kelompok terpisah diarea terdekat, Hwaryeong sedang offline karena sekarang sudah malam. Hanya ada Weed dan Seoyoon.

"Skill pedang. Aku harus memahami skill pedang tersebut... Aku sudah dekat dengan menguasai Sculpture Mastery, jadi aku bisa melanjutkannya. Tetapi kalau aku tak bisa mempelajarinya karena Sword Mastery milikku rendah, maka aku mungkin kehilangan peluangku untuk mempelajari skill pedang ini."

Ketika Weed tengah pusing, dia mendengar sebuah suara yang membuat tulang punggungnya bergidik.

*SRIIIING*

Suara sebuah pedang yang keluar dari sarungnya.

Weed berbalik untuk melihat, dan melihat bahwa itu adalah Seoyoon yang sedang memegang pedang dengan ekspresi dingin.

"A-Ada apa dengan pedang itu?"

Tanpa ada para patung hidup disekitar, mungkinkah Seoyoon bersiap-siap untuk menyerang?! Itu adalah sebuah kesalahpahaman yang lama, tetapi ada saat-saat ketika Seoyoon benar-benar menakutkan. Karena tidak berbicara untuk waktu yang lama, suaranya tak memiliki intonasi dan dia sering kali bertindak tanpa memberi alasan.

Seperti sekarang ini!

Seoyoon memutar-mutar pedangnya. Dia mengarahkan ke langit bukannya pada Weed. Sebelum mereka menyadarinya, sekarang sudah tengah malam dengan bulan yang sudah bersinar.

Pedang milik Seoyoon menyala dibawah cahaya bulan dan menyebar. Dia mulai bergerak dengan ringan, memutar-mutar pedangnya dalam gerakan-gerakan yang akrab bagi Weed.

"Pergerakan dari patung!"

*CHARARARARARA*

Seoyoon dengan lembut menerapkan skill pedang tersebut. Dia mengikuti gerakan patung seperti sebuah tarian. Weed mengamati pergerakan patung itu secara mendalam dan menirukannya juga, tetapi aliran pergerakannya terhenti dipertengahan.

Tetapi Seoyoon tidak mengikuti urutan dari patung itu, dia mengikuti gerakan patung yang diterangi cahaya bulan.

*HUWOOOOOONG!*

Pedang Seoyoon menyebarkan cahaya yang intens. Itu seperti memegang sebuah pedang cahaya!


Kamu telah mendapatkan skill pedang rahasia, Radiant Sword.

Seoyoon mempelajari skill pedang rahasia tersebut terlebih dahulu. Tubuhnya terselimuti cahaya seolah-olah dia sedang mendapatkan blessing khusus. Weed menanyai dia segera setelah cahaya tersebut berhenti. "Mungkinkah kamu mempelajari skill pedang rahasia itu?"

*Angguk, angguk*

Weed tersenyum gembira saat dia melihat kepala Seoyoon bergerak naik-turun.

"Bagus."

Tetapi rasa sakitnya perlahan-lahan merayap didalam tubuhnya!

"Hmhm, yah, itu adalah etika dari wanita duluan. Sekarang giliranku untuk mempelajarinya."

Setelah melihat tindakan Seoyoon, Weed mengikuti pergerakan yang sama dari patung. Dengan Sword Mastery miliknya, dia bisa mengikuti pergerakan tersebut jauh lebih baik. Mengikuti niat dari masingmasing gerakan, kadang-kadang dia menempatkan tekanan pada ayunan atau dengan lembut layaknya angin sepoi-sepoi. Weed merasa ini adalah sebuah skill pedang yang sebenarnya saat dia menirukan pergerakan tersebut.

‘Bukannya sebuah skill yang spesifik, skill pedang lebih seperti serangkaian pergerakan beruntun yang disesuaikan.’

Dia bingung tentang bagaimana skill pedang ini akan digunakan dalam pertempuran yang sebenarnya. Situasi pertempuran sepenuhnya berbeda ketika bertarung melawan monster, mahluk-mahluk terbang, Shaman, Summoner, atau Mage.


Kamu telah mendapatkan skill pedang rahasia, Radiant Sword.


Radiant Sword:

Sebuah skill pedang yang diciptakan oleh Sculptor sekaligus Swordsman Zahab.

Sebuah skill pedang yang digunakan dengan mengumpulkan cahaya.

Bergantung pada level skill, itu membentuk patung cahaya dalam bentuk hewan atau monster.

Monster yang tertangkap oleh cahaya tersebut, jatuh dalam ilusi dan tak bisa bergerak.

Jika skill pedangnya dihentikan, efeknya menghilang.

Skill Moonlight Sculpting meningkatkan kekuatan skill ini.

Kelas atau ciri-ciri lain dari skill akan memiliki kekuatan yang lebih banyak saat malam hari daripada di pagi hari.

Skill ini sangat efektif terhadap monster dengan sifat kegelapan.

Sword Mastery meningkat

"Ayo coba berburu."

Weed, bersama Seoyoon, pergi ke tempat dimana para Kellkog muncul.

"Radiant Sword!"

Ini bukanlah skill pedang yang aktif secara seketika dengan mengkonsumsi Mana, sehingga pergerakan yang tepat harus dilakukan.

"Keeeeek?"

Para Kellkog melemparkan tombak mereka, tetapi cahaya yang terang membutakan mata mereka dan akurasi mereka menurun drastis.

Jarak yang pendek, Weed menyelesaikan pergerakan skill pedang tersebut. Dia merasa tolol karena bergerak sendirian bukannya melawan monster secara lanngsung, tetapi dilihat dari sudut pandang orang luar itu adalah hal yang lain lagi. Weed mengayunkan pedangnya dua kali, melompat untuk mengumpulkan kekuatan dan melakukan serangan tebasan kebawah.

Saat dia menyerang, burung-burung pipit yang terbuat dari cahaya muncul. Burung-burung itu mengelilingi Weed, kemudian mengepakkan sayap mereka, mereka terbang kearah monster dan meledak.

*KABOOOM!*

Benang-benang cahaya memisahkan langit dan bumi!

Setiap kali Weed mengayunkan pedangnnya, burung-burung cahaya terbang kearah monster. Para Kellkog menjadi bingung dibawah ilusi dan berputar-putar berusaha menangkap burung-burung itu. Saat skill pedang itu diselesaikan, hanya ada item-item drop yang tersisa ditempat dimana para monster berada.


Penguasaan Radiant Sword meningkat

Skill itu menyerap lebih dari 8.000 Mana milik Weed, tetapi berbagai item pemulih Mana yang dipakai telah memulihkan beberapa Mana yang diserap.

"Tenyata ada skill pedang seperti ini."

Bibir Weed bergetar. Sampai sekarang, sangatlah sulit untuk mengatasi monster yang menembakkan panah dari kejauhan. Itu sangat membuat dia frustasi untuk berhadapan dengan monster yang menyerang dari jarak jauh dan kabur dengan cepat. Meskipun dia mengeluarkan High Elf's Bow miliknya, itu tidaklah cukup untuk menyerang hanya dengan satu serangan.

"Aku akan membunuh semua monster!"

* * *

Koldeurim, Knight dari Kerajaan Kallamore!

Guild Hermes telah mempersiapkan beberapa kemungkinan untuk menghadapi dia. Sekali waktu,

Koldeurim memimpin pasukannya dan menyerang Benteng Sistar di Kerajaan Haven. Tentu saja, itu adalah sebuah pertempuran yang tidak diikuti oleh Guild Hermes. Lebih tepatnya, hal itu membuatnya lebih mudah bagi Guild Hermes untuk sepenuhnya menghancurkan dan merebut wilayah kerajaan tersebut.

"Bahkan para Knight yang dipimpin oleh Koldeurim sangat menakutkan. Kita akan terus berinvestasi dalam kekuatan militer dan memusnahkan mereka sepenuhnya."

Guild Hermes menghancurkan pasukan perbatasan milik Kerajaan Kallamore dan mengambil alih 6 kastil, 2 benteng, dan 14 desa. Setelah mereka mendengar bahwa Koldeurim dari Kerajaan Kallamore menjadi komandan unggulan dalam perang, Guild Hermes memecah pasukan utama mereka menjadi dua.

"Pasukan lain akan berputar dan menduduki Benteng Yorun, pasukan utama akan menghadapi tentara Koldeurim disini."

Tentara yang dipimpin Koldeurim terdiri dari pasukan elit dari Kerajaan Kallamore. Itu termasuk 7 unit militer dari jajaran Knight dan lebih dari 10.000 anggota kavaleri. Dipihak Guild Hermes, pasukan utama mereka menggali lubang dan memasang jebakan-jebakan untuk membuat kuda-kuda sulit bergerak. Mereka membawa Mage, Archer, dan bahkan ketapel dalam jumlah yang sangat besar untuk mengganggu serbuan para Knight.

Dihari pertempuran terjadi antara Koldeurim dari Kerajaan Kallmore dan Guild Hermes, semua stasiun melakukan siaran langsung dan semua minat semua player terfokus disana. Bergantung pada hasil dari pertempuran tersebut, wilayah antara Kerajaan Kallmore dan Kerajaan Haven akan bergeser di benua tengah.

Dengan berbagai jebakan yang dipasang oleh Guild Hermes di medan, konfrontasi antara kedua pasukan terjadi secara monoton. Sementara itu, pasukan pemisahan dari Guild Hermes menembus dalam-dalam ke bagian dalam Kerajaan Kallamore. Terdiri dari pasukan kavaleri dalam jumlah yang besar, unit griffon, Ranger, dan Mage, pasukan tersebut cukup besar untuk mengambil alih kastil sedang manapun.

Koldeurim harus membuat sebuah pilihan yang sulit. Dia tak bisa meninggalkan pasukan utama Guild Hermes begitu saja dan mengejar pasukan yang terpisah. Melakukan hal itu berarti membiarkan musuh mengambil alih kota terbesar ketiga dari Kerajaan Kallamore.

"Kita serang Kerajaan Haven."

Serangan besar-besaran dari Kerajaan Kallamore! Guild Hermes menanggapi dengan para Mage dan ketapel milik mereka, memulai pertempuran berskala besar. Nasib kedua kerajaan tergantung secara seimbang.

* * *



Geomchi bergabung dengan party Pale.

"Kuharap ini tak akan membuatmu berhutang secara sia-sia padaku."

"Itu tidak benar. Kami membutuhkan seseorang untuk mengurus pertempuran jarak dekat."

Pale berbicara dengan sopan. Dia berhenti sebentar di Morata untuk mengunjungi toko-toko dan menerima quest dan bertemu Geomchi.

"Apa kau mencoba berburu di area ini?"

"Beberapa orang membawaku ke beberapa tempat yang disebut dungeon."

Geomchi menguap seolah-olah itu hanyalah hal yang sepele.

"Tak ada yang bisa mengeluarkan perlawanan yang sengit padaku."

"Yah. Itu wajar. Dungeon-dungeon didekat Morata telah dibersihkan oleh para Paladin Order of Freya, dan banyak player berburu disana juga."

Saat sebuah dungeon menjadi dikenal dengan baik, banyak orang berbondong-bondong mendatanginya.

Bahkan setelah exp dan tingkat item drop yang bagus sudah menurun, para player masih mendatanginya. Hal ini menyebabkan beberapa kesulitan dalam memburu monster yang layak.

"Seperti yang kau katakan."

Surka berbicara saat dia menarik sarung tangan baja.

"Kami akan menyediakan bantuan sebanyak yang kami bisa."

"Benar. Kalau begitu ayo pergi."

Geomchi bergabung dengan kelompok itu, dan party Pale pergi melewati gerbang Morata. Saat mereka pergi, para Merchant yang melakukan bisnis di alun-alun mulai berbisik.

"Apa orang itu yang sepenuhnya membersihkan dungeon yang melelahkan?"

"Sepertinya dia melekatkan dirinya sendiri pada sebuah party dan memburu semua monster seorang diri."

* * *

Mereka sampai di dungeon dan Geomchi dengan ringan melangkah maju.

"Ey.... Orang tua harus mati."

Semua monster yang terserang oleh pedang milik Geomchi menghilang dalam cahaya abu-abu. Kritikal hit terjadi seolah-olah itu adalah hal yang biasa terjadi dan dia menebas titik-titik lemah yang muncul ketika para monster menyerang layaknya hal itu adalah sebuah lelucon.

"Dengan usiaku, aku tak bisa bergerak semudah ketika aku masih muda."

*PAK! WACHANG!*

*PABABABAK!*

Weapon Mastery milik Geomchi adalah level 7 tahap Advanced. Itu adalah sebuah keadaan dimana itu mustahil untuk dicapai hanya dengan melawan monster saja. Setelah level 5 tahap Advanced dari Weapon Mastery milik Martial Artist, seseorang harus mengatasi penghalang pada batasan mereka sendiri.

Setiap kali Weapon Mastery milik Geomchi meningkat satu level, dia menyadari perubahan halus pada penguasaannya dan memilih jalur yang paling optimal untuk pengembangannya. Inilah alasan kenapa perkembangan skill miliknya lebih cepat meskipun dia berburu lebih sedikit daripada orang lain.

Pale dan partynya harus bergegas sebelum Geomchi membunuh semua monster.



— Aku punya opini baru tentang seberapa kuat Geomchi-nim.

— Kekuatan dan tumpuan itu semuanya difokuskan pada ujung pedang untuk serangan-serangan yang mematikan. Dia membuatnya tampak begitu mudah, tetapi aku nggak tau bagaimana dia menyerang seakurat itu.

— Dan jumlah mereka lebih dari 500 orang.

— ............

Surka bisa menghajar habis-habisan seekor monster level 350. Zephyr memutar joran miliknya dan masuk kedalam bagian pertempuran yang paling sulit.

Tetapi melihat Geomchi, mereka hanya bisa berdiri dalam kekaguman.

"Itu menjengkelkan untuk menggunakan pedang."

Dia menggambil tombak dan kapak yang dijatuhkan monster dan menyerang. Weapon Mastery memungkinkan untuk menggunakan senjata apapun secara efisien dan memaksimalkan damagenya. Senjata apapun itu yang dia pegang, tak ada kendala sama sekali dalam membunuh monster.

Kadang-kadang dia tampak seperti seorang Warrior, dan dilain waktu, seorang prajurit dari sebuah suku yang ganas. Melihat Geomchi seringkali mengubah sejata, Pale menanyakan sebuah pertanyaan.

"Apa kau tak apa-apa dengan perbedaan dalam menangani senjata yang berbeda-beda?"

Pale bertanya karena dia kagum akan apa yang dia lihat. Meskipun dengan Weapon Mastery, setiap senjata memiliki pusat gravitasi yang berbeda-beda dan penerapannya dalam pertempuran sangatlah jauh perbedaannya.

"Apapun senjatanya, pertempuran adalah perjuangan dengan selera pribadi."

Preferensi pribadi dari menghajar monster! Misalnya para Orc, penyebab penderitaan dari Pegunungan Yuroki, ketika memakai glaive, mereka segera mulai menghancurkan sesuatu untuk bersenang-senang, bahkan armor mereka.

Zephyr bertanya dalam ketidakpercayaan.

"Bukankah pedang sesuai dengan seleramu?"

Geomchi menjalani kehidupan dengan berlatih pedang. Dia mungkin telah berlatih senjata-senjata lain, tetapi dia tidak mencapai keadaan dengan pedangnya dengan mengurus persetujuan orang lain. Tentunya dia akan mengagumi jalan pedang.

"Ketertarikan terbesarku bukanlah pedang..."

Geomchi secara sembunyi-sembunyi mengamati orang lain. Itu adalah sebuah cerita yang bisa mempengaruhi emosi dari anak dibawah umur dan anak-anak sekolahan secara negatif.

"Sangat jarang bagi senjata-senjata untuk menyamai pipa baja dan tongkat yang aku gunakan ketika aku masih muda."

"........."

"Pedang adalah sebuah metode bagi seseorang untuk memperkuat hati. Seorang pendekar pedang yang hebat memiliki hati yang dipoles seperti sebuah kaca dan sejernih air, apapun yang mungkin akan muncul, dia tak akan takut atau gemetar."

Lalu, kawanan monster berbondong-bondong kearah mereka dari lorong dungeon tersebut.

"Manusia menyerang."

"Bunuh manusia yang tinggi, kekar, dan jelek itu terlebih dulu."

"Kapten, apa maksudmu. Apakah pria yang tampak tua itu?"

"Ya."

"Kekekekekekel!"

Sebelum para anggota party yang lain bisa bereaksi, Geomchi berlari kearah para monster itu.

"Kematianmu akan sangat mengenaskan. Hahahahaha!"