LMS Vol 25 Chapter 5 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 25 Chapter 5
Skill Pedang Rahasia


Weed membuat patung-patung dari ilmu pedang milik Zahab. Tema terakhir adalah untuk mengukir beberapa patung individual untuk menciptakan sebuah gambaran dari pergerakan beruntun dari sebuah urutan permainan pedang yang spesifik.
Sword Mastery meningkat

Patung-patung yang menunjukkan permainan pedang. Patung-patung itu juga didasarkan pada ilmu pedang milik Zahab, jadi sembari membuat patung, penguasaan Sword Mastery miliknya meningkat dengan mudah. Karena Weed bisa saja menerima salah satu macam skill pedang dari Zahab, dia memahat siang dan malam tanpa berhenti.

"Memahat memerlukan pekerjaan fisik seperti semua bidang seni yang lain. Tetapi Zahab juga mendedikasikan dirinya pada pedang, jadi mungkin diantara para Painter, seseorang mungkin memiliki kemiripan dengan mendedikasikan dirinya pada sihir."

Dia merenungkan spekulasi yang tak berdasar ini.

Para Sculptor memiliki Endurance dan Perseverance, para Painter memiliki Wisdom dan Intelligence yang tinggi. Tak ada yang mencegah kelas seni pada kejadian kebetulan semacam itu.

* * *

"Sigh. Kapan aku bisa mendapatkan kehidupan yang tentram."

Bulan maret yang dingin dan berangin!

Lee Hyun membawa tasnya layaknya seekor kura-kura dan berjalan dengan loyo ke bis yang akan membawa dia ke kampus.

"Untuk kembali ke kampus, masih adakah sesuatu yang lebih mengerikan daripada hal ini?"

Tak ada sedikitpun kegembiraan dan cuaca dingin hanya menambah kemalangan dari pergi ke kampus.

"Kudengar mereka hanya mengumpulkan orang-orang berbakat saja untuk mahasiswa baru tahun ini."

"Terutama fakultas virtual reality, mereka bilang kompetisi untuk pendaftarannya sungguh gila."

"Yah, itu adalah industri yang paling terkenal sekarang ini."

Gosip tentang mahasiswa baru bertebaran di bis. Lee Hyun yakin bahwa itu adalah perilaku yang bagus bagi seorang mahasiswa kampus untuk hadir di minggu pertama, ketika semua upacara penerimaan diadakan.

Dengan para mahasiswa baru, udara musim semi yang lembut berhembus di kampus.

‘Sudah pasti hal ini tak ada hubungannya denganku.’

Meskipun para junior baru dengan makeup aneh dan mengenakan rok mini masuk, Lee Hyun hanya acuh tak acuh dan terus berjalan.

"Ah, hyung kau datang?"

Masuk kedalam aula kuliah, Choi Sang Jun berpura-pura bersahabat.

"Halo, seonbae-nim!"

"Senang bertemu kamu untuk pertama kalinya."

Disamping dia adalah dua mahasiswi yang berperilaku sopan duduk bersama. Dengan penampilan dan pesona mereka yang berkelas, mereka berdua yang mungkin dipilih sebagai mahasiswi baru yang paling populer saat ini sedang berbicara dengan Choi Sang Jun.

"Orang ini adalah teman tingkatanku, tetapi dia adalah seorang hyung yang sedikit lebih tua."

Bagi para mahasiswa baru, Lee Hyun tidak tampak mudah untuk didekati.

‘Mereka mempercantik diri mereka seperti itu dan berpura-pura mereka tidak makan apa-apa dan memohon para seonbae untuk mentraktir mereka. Pertama mereka akan puas dengan kantin kampus, kemudian pada akhirnya mereka akan meminta alkohol dan menyeretmu ke sebuah restoran ayam goreng yang pedas. Mereka bukanlah para mahasiswi yang kekurangan nutrisi.... oleh karena itu aku tak akan pernah membelikan makanan untuk para mahasiswa baru.’

"Ah, iya itu benar."

Lee Hyun hanya mengangguk dan duduk di kursi kosong didekat situ. Tetapi obrolan mereka bisa didengar dengan jelas.

"Seonbae-nim, aku menonton adegan dari Guild Black Lion menguasai Bison."

"Ya, aku sangat aktif dalam perang itu. Apa kau melihat Knight yang menghancurkan gerbang benteng dengan tombaknya?"

"Ya. Itu sungguh keren. Knight itu menunggangi kudanya dan tombaknya menghancurkan gerbang itu. Oh, mungkinkah itu Seonbae-nim?"

"Bukan, dia adalah hyung ku, salah satu dari anggota pendiri Guild Black Lion. Kudaku mati baru-baru ini, jadi aku harus mendaki tangga."

Choi Sang Jun memiliki kebanggaan yang besar ketika dia berbicara tentang prestasi dari Guild Black Lion. Di Benua Versailles, jika seseorang memiliki simbol dari Guild Black Lion di armor mereka, mereka menerima perlakuan yang istimewa. Bahkan para pembunuh yang merupakan bagian dari sebuah guild besar tidak dianggap menganggu.

Itu sebabnya banyak Merchant bergabung dengan guild-guild terkenal, membayarkan sebagian dari pendapatan mereka secara suka rela demi keuntungan yang mereka terima. Guild-guiild yang mengendalikan benteng, desa, tambang dan melalui aktifitas dari para Merchant mendapatkan pendapatan untuk mengembangkan kekuatan dan pengaruh mereka.

Dalam kenyataannya, Royal Road memiliki segala macam metode yang berbeda untuk bertahan hidup dan ada banyak player yang menikmatinya dengan cara yang santai. Mereka bisa leveling melalui perburuan dan dikenal akan keberanian mereka, atau hanya berkeliaran ditempat-tempat rekreasi dan menghasilkan uang yang cukup untuk hidup.

Royal Road penuh dengan hal-hal untuk dinikmati dan banyak player tidak berusaha pergi jauh dari kota. Berburu di sebuah dungeon selama beberapa hari sangatlah sulit dan tidak sesuai dengan sifat dari banyak player. Setelah berjuang dengan pekerjaan mereka di kehidupan nyata, mereka login ke Royal Road dan tinggal di tempat liburan bersama banyak wanita yang menggoda, apa lagi yang mereka harapkan?

Tetapi ada sesuatu tentang melawan monster dan meningkatkan wilayah di Benua Versailles yang membuat jantung berdetak lebih cepat.

"Hyung, kau disini?"

Park Soon Jo masuk kedalam ruang kuliah dan menjatuhkan kepalanya di meja penuh kelelahan disebelah kiri Lee Hyun. Karena masih ada waktu sebelum kuliah dimulai, Lee Hyun juga menaruh kepalanya di meja.

"Ah. Belakangan ini sungguh sangat sulit."

Itu tidaklah mudah karena dia harus memilih postur yang tepat dari urutan permainan pedang untuk patungpatung yang diminta Zahab. Dia juga harus memilih dan mengukir saat posturnya berubah dan fase peralihan dari ayunan pedang. Kalau dia tak pernah mempelajari ilmu pedang, mencoba untuk meniru Zahab akan teramat sangat sulit.

Park Soon Jo menggerutu bersama dia.

"Hyung, itu juga sulit untukku."

"Apa yang kau lakukan selama ini?"

"Sejak musim dingin, aku berjuang dengan penjelajahan dan quest-quest...."

"Apakah tidak berhasil?"

"Itu adalah sebuah quest berantai, jadi aku harus bertemu banyak orang dan harus mengumpulkan banyak material. Tetapi perlahan-lahan, quest itu berlanjut."

Karakter milik Park Soon Jo adalah seorang Thief dengan level yang cukup tinggi. Quest berantai miliknya saat ini terus menarik minat Lee Hyun. Tetapi Fame milik Lee Hyun sudah berada pada tingkat bahwa dia mengerjakan quest dari raja manapun di Royal Road.

"Ya, teruslah berusaha. Jika sesuatu tidak berjalan dengan baik, tinggalkan saja selama beberapa saat dan lakukan lagi dikemudian hari."

"Kurasa aku sudah hampir selesai. Aku ingin menyelesaikannya sampai akhir."

"Yakinlah. Kalau itu tidak bekerja, menyerahlah lebih awal sebelum terlambat."

"Ya hyung."

Mereka berdua berbagi percakapan pelan dan bisa mendengar suara keras dari Choi Sang Jun yang berada dibelakang.

"Guild Black Lion akan memburu Elemental Lavastorm akhir pekan ini. IBC network akan menyiarkannya, jadi tontonlah secara langsung."

"Benarkah?"

"Akankah seonbae-nim juga ada disana kali ini?"

Choi Sang Jun tergagap secara ragu-ragu.

"Persyaratanku masih belum...."

"........"

* * *



Tingkat perkembangan Morata bisa membuat siapapun takjub.

*PABABABAT!*

Rumah-rumah penduduk dibangun beberapa bulan lalu. Gubuk dan rumah lumpur menyebar luas layaknya jamur, menyimbolkan perkembangan berlebihan!

"Aku datang kesini untuk bergabung dengan Geng Bubur Rumput."

"Kami sudah menyelesaikan proses pendaftaran dihari yang sama, nomor pendaftaranmu adalah 18639." "Apa ada pendaftar baru sebanyak itu hari ini?"

"Sekarang hari senin, jadi jumlahnya cenderung berada pada tingkat yang rendah."

Melalui gerbang utama Morata, para pemula menyandang ransel mereka dan pergi untuk berburu di dungeon terdekat. Mereka berkumpul dengan sendirinya dan saling berteman satu sama lain sebelum mereka pergi berburu.

"Mungkin kita harus mulai mempertimbangkan untuk pindah ke Benteng Vargo?"

"Kudengar bahwa tempat itu dibentuk dengan baik sehingga ada banyak informasi tentang tempat-tempat berburu."

"Kalau kita pergi bersama, seharusnya tak akan ada masalah."

"Ayo pergi sebelum terlambat. Aku mau menghabiskan waktuku di wilayah yang diperintah Lord Weed daripada desa-desa lain di Utara."

Banyak orang berpindah ke Benteng Vargo, tetapi pengaruh dari para player yang bermigrasi dari Morata tak bisa dirasakan. Setelah satu atau dua hari, para player baru muncul. Jumlah Merchant yang melakukan bisnis terus meningkat.

Selain pada distrik pusat bisnis yang besar di Morata, orang-orang berkumpul di desa-desa perintis untuk menjelajah dan berburu. Pengaruh Morata terus tumbuh dan para Merchant dari segala penjuru Utara datang untuk berdagang. Dengan pengaruh Morata, fase pengembangan transisi Benteng Vargo dipersingkat.

Dengan cepat, tempat tanpa penghuni itu meluas melalui gelombang masuk dari penduduk dan player, memungkinkan terciptanya lebih banyak komoditas. Para Warrior berkumpul untuk berburu atau berpetualang, membawa item-item drop. Banyak Merchant berdagang dengan para Elf, Dwarf, dan

Barbarian, meskipun mereka kekurangan teknologi dan kapasitas produksi, volume dari barang-barang yang diperdagangkan tidaklah sepele.

Para Merchant yang berhasil berdagang dengan suku-suku ini bisa menghasilkan banyak keuntungan. Para Merchant menjadi semakin ambisius dan membawa barang-barang yang diperlukan oleh suku-suku ini untuk berdagang dengan mereka. Dengan Mapan dan para Merchant besar lain di Utara, setelah keberhasilan awal mereka dalam perdagangan, mereka mendirikan toko-toko di Benteng Vargo.

"Satu bulan. Setelah satu bulan, akan ada perdagangan yang dikembangkan secara penuh disini."

Ada bahaya bahwa monster bisa sepenuhnya menghancurkan segalanya, tetapi mereka menyematkan harapan dan impian mereka dan berinvestasi pada Benteng Vargo. Weed telah menginvestasikan uang dalam jumlah yang besar, tetapi meskipun dia bukanlah orang yang percaya pada potensial pertumbuhan dan mulai menetap di Benteng Vargo.

Itu adalah sebuah tempat untuk para Warrior kuat untuk menampilkan kekuatan mereka. Ketika para monster datang, mereka bisa mengandalkan dinding yang kokoh dan bertarung bersama-sama. Setelah mengklaim kemenangan mereka, para Warrior itu bisa mengadakan pesta minum.

Komponen-komponen yang sangat diperlukan dibangun dengan cepat dan ditata.

"Inilah tempatnya. Ukurannya yang besar membuatku ragu apakah aku datang ke tempat yang benar."

Geomchi melintasi laut dan tiba di Morata. Dia telah melihatnya dimasa lalu, dalam perjalanan ke Kerajaan Vampire Todeum, dimana dia datang untuk membantu penundukannya. Pada saat itu, tempat ini adalah sebuah desa terpencil yang diabaikan para petualang, tetapi sekarang, itu bisa disebut ibukota dari seluruh Benua Utara.

"Ini benar-benar menakjubkan."

Ketika Geomchi berdiri di depan pintu masuk, para Merchant tengah sibuk menarik gerobak mereka dengan cara ini dan itu.

"Permisi, tampaknya levelmu cukup tinggi. Maukah kau berburu bersama kami?"

Geomchi memutar kepalanya, sebuah party terdiri dari 6 Adventurer memanggil dia.

"Aku?"

"Ya. Party kami membutuhkan satu lagi Swordsman. Mencoba mencari seseorang di alun-alun rasanya kurang nyaman..... Jadi kalau kau tak punya party, ayo berburu bersama.

Rumor dari Geomchi masih belum menyebar sampai sini.

Prajurit hebat dari Pegunungan Yuroki. Meskipun dia hanya ber-party dengan beberapa orang, dia membersihkan monster-monster yang paling kejam dan berbahaya di dungeon-dungeon. Orang-orang yang melihat prestasi Geomchi jumlahnya sedikit, tetapi para Orc dan Dark Elf menyebarkan rumor tersebut. "Seorang pria raksasa. Orc, queeek! Dia bukan seorang Orc. Manusia! Sangat kuat. Checheek!"

"Sebagai seorang manusia, dia menguasai banyak senjata. Saat dia muncul, para monster bahkan tak bisa meninggalkan sarang mereka."

"Dia adalah prajurit terbaik di Pegunungan Yuroki. Kami mengakui kepemimpinan Orc Karichwi, tetapi tak ada yang bisa menandingi keberaniannya."

Geomchi bertarung di Pegunungan Yuroki karena dia sedang bosan, tetapi dia menjadi seorang legenda dan mitos diantara para Dark Elf dan Orc.

* * *



"Akan bagus kalau ada berbagai karya seni disini seperti Morata...."

"Kita bisa melihat patung Advent of Seven Angels tetapi hanya sementara. Mereka memindahkannya kembali ke Art Center. Itu akan bagus untuk memiliki sesuatu seperti Tower of Light atau patung Dewi Freya."

Para player d Benteng Vargo memiliki akses pada kebutuhan, tetapi mereka merasa tidak nyaman ketika tidak ada budayanya.

Morata selalu segar dan baru setiap hari. Orang-orang bisa beristirahat bersama teman-teman atau kekasih mereka sambil mengamati karya-karya seni. Suasana kebahagiaan dan kegembiraan bisa dirasakan dari poin daya tarik tertinggi yang mana bisa dilihat di seluruh Morata.

Dalam kehidupan, uang, ketenaran, dan kekuasaan sangatlah penting. Tetapi disisi lain, kepuasan bisa ditemukan melalui puisi, novel, atau lagu! Seni dan budaya membuat seseorang bermotivasi dalam kehidupan. Itu adalah sebuah kebutuhan yang membuat orang bahagia dan memuaskan rasa haus spiritual.

"Tak banyak yang bisa kita lakukan. Tempat ini masih berbahaya. Para seniman mungkin akan pindah kesini ketika tempat ini menjadi lebih aman dan lebih kaya."

"Aku membutuhkan sebuah patung yang meningkatkan sihir. Bukankah ada Magnum Opus yang lain?"

"Dan juga sebuah patung yang bisa memperkuat skill defense milik Warrior. Aku penasaran kapan dia akan membuatnya."

Para player berharap Weed kembali dan membuat lebih banyak patung. Di Art Center Morata, karya-karya Weed adalah yang terbaik, tetapi ada banyak patung lain yang bagus dan para player berharap beberapa dari patung itu dipindahkan ke Benteng Vargo. Kemudian Art Center yang lain bisa dibangun di Benteng Vargo juga.

"Aku harus bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak uang. Aku akan berburu disini untuk waktu yang lama dan aku tak percaya uang pajakku akan lenyap sia-sia."

"Kudengar para Bard akan datang besok untuk melakukan sebuah pertunjukkan. Ayo kita nonton."

Ada banyak player di Benteng Vargo merasakan kurangnya budaya. Tetapi di pintu masuk benteng itu, seorang pria mengenakan topi hijau muncul.

"Siapa orang itu."

"Lihatlah pakaiannya yang konyol."

Para player mencemooh dia. Karena dia memakai topi hijau dan pakaian pengelana berwarna kuning, itu sangat mudah untuk berpikir bahwa dia adalah seorang benar-benar gila.

"Legendaku akan dimulai disini."

Orang yang datang ke Benteng Vargo dengan perlengkapan melukis tak lain tak bukan adalah Petrov. Mengeluarkan cat dan kuasnya, dia mulai menggambar di dinding. Tanpa sketsa apapun, dia mulai mewarnai dengan segera. Dia melukis diatas tembok benteng yang hancur dan tanpa warna. "Aku tak pernah melihat sesuatu seperti itu sebelumnya."

"Lukisannya tampak nyata."

"Ada berbagai Sprite bermain dengan para Fairy."

Di dinding benteng, Petrov menyelesaikan spesialisasinya karya seni 'Sprite'! Petrov berbakat dalam melukis Fairy, Sprite, Elf, dan monster. Dia juga dekat dengan ras-ras yang ada didalam karya seninya, sehingga nilai dari karya tersebut bahkan lebih tinggi lagi.

‘Huhu, takjublah. Ini hanyalah permulaan.’

Itu hanyalah langkah pertama dalam memenuhi Benteng Vargo dengan lukisannya. Selanjutnya, Petrov menggambar lukisan makanan di dinding. Mendasarkannya pada perjamuan yang paling lezat, dia menggambar lukisan yang nyata dari seluruh barbekyu panggang yang disukai monster.

‘Ketika para monster datang, bahkan mereka akan tau kehebatan dari lukisanku....’

Sebuah lukisan penggoda!

Pertempuran bisa terjadi kapan saja di Benteng Vargo. Tetapi sekarang mereka bisa menyerang insting yang menggerakkan para monster karena mereka berusaha memakan makanan itu. Dan semua orang di Benteng Vargo mulai mengenali Petrov sebagai Painter yang luar biasa.

"Aku ingin memakannya. Warna dari lukisan itu tampak jauh lebih baik daripada makanan yang asli." "Tetapi pakaiannya seperti orang dungu."

"Ya, itu tak bisa dibantah."

Bahkan ketika para monster berusaha mendekati dinding, Petrov tetap melukis sampai detik terakhir. Dia dengan cepat menjadi salah satu dari orang yang paling terkenal di Benteng Vargo.

* * *




Sword Mastery meningkat

Setiap kali dia membuat sebuah patung baru, penguasaan skill ilmu pedangnya meningkat. Dia sedang berada dipertengahan dari permainan pedang yang ditunjukan Zahab pada dia, ketika,


Upgrade: Sword Mastery Level 10 tahap Intermediate menjadi Sword Mastery Level 1 tahap Advanced

Kekuatan serangan menggunakan sebuah pedang meningkat sebesar 25%.

Setiap kali Sword Mastery tahap Advanced naik 1 level, kekuatan serangan meningkat sebesar 9%. Kekuatan destruktif dari serangan-serangan yang mengkonsumsi Mana meningkat sebesar 45% Semua statistik mendapatkan peningkatan tambahan sebesar 7 poin.

Sword Mastery milik Weed akhirnya mencapai tahap Advanced. Perbedaan antara tahap Intermediate dan Advanced layaknya langit dan bumi.

"Tampaknya Sword Mastery milik Zahab levelnya cukup tinggi."

Ketika Weed membuat patung-patung, dia berada dalam kondisi kerasukan, merenungkan ingatan-ingatan samar. Zahab adalah seseorang yang sangat kuat, dia ingat pergerakan Zahab yang berkelanjutan atau menghajar para monster. Dan dengan demikian dia menyelesaikan patung yang Zahab inginkan.


Silahkan tetapkan nama untuk patungmu.

Weed memberi sebuah nama yang sederhana. Itu bukanlah sebuah patung yang dibuat dengan sebuah tema, itu hanyalah sebuah perwakilan dari ilmu pedang milik Zahab.

"Zahab memegang pedangnya."


Apakah Zahab Wielding his Sword benar?

"Ya."


Masterpiece

Patung Zahab Wielding his Sword telah selesai.

Patung-patung dari Master Sculptor Zahab terbuat dari marmer putih.

Sebuah skill pedang khusus tersembunyi didalamnya, mereka yang memiliki potesi bisa menyadari rahasianya.

Nilai Artistik: 2.472

Efek Spesial:

Siapapun yang melihat patung Zahab Wielding his Sword akan mendapatkan,
  • Peningkatan tingkat regenerasi HP dan MP sebesar 26% selama satu hari
  • Semua statistik meningkat sebesar 11 poin
  • Kekuatan ilmu pedang meningkat sebesar 15%
  • Dengan mengamati patung ini, penguasaan Sword Mastery meningkat sedikit
  • Sebuah skill pedang tersembunyi didalam patung
Efeknya tak bisa ditumpuk dengan efek patung lain.

Jumlah Masterpiece yang telah dibuat sampai sekarang: 16
  • Sculpture Mastery meningkat
  • Penguasaan skill Handicraft meningkat
  • Strength meningkat sebesar 1 poin
  • Agility meningkat sebesar 2 poin
  • Charisma meningkat sebesar 2 poin
  • Karena menyelesaikan sebuah Masterpiece, semua statistik meningkat sebesar 1 poin

Dengan mahakarya terakhir ini, dia menyelesaikan permintaan Zahab.

Quest Zahab's Assistant selesai!

Kamu telah menyelesaikan patung-patung yang ingin dibuat oleh Master Sculptor Zahab.

Kamu telah mewujudkan keinginan yang telah lama diidamkan Zahab.

Sebagai hadiah quest, persahabatanmu dengan Zahab sekarang mencapai 81

'Skill pedang milik Zahab berada didalam Masterpiece ini.’


Weed berada dalam proses menguasai pedang, tetapi melalui penggunaan skill pedang normal, Sculpting Blade dan Heraim Sword Skill, level skill miliknya tidak meningkat banyak. Tetapi mempelajari satu skill lagi tak ada salahnya.

Setelah penyelesaian patung itu, Zahab berbicara seolah-olah beberapa beban telah terangkat.

"Ini adalah karya-karya yang bagus. Sekarang aku akhirnya bisa meninggalkan Grapass."

"Apa kau akan pergi ke suatu wilayah lain?"

Weed bertanya sehingga dia bida mendapatkan lebih banyak informasi tentang Master Sculptor Zahab.

"Aku harus melakukannya. Aku ingin mengembara di benua dengan sisa hidupku yang tinggal sedikit ini."

"Apa yang akan kau lakukan dengan patung-patung dalam penyimpananmu?"

"Aku akan menjualnya untuk mendanai perjalananku. Atau jika beberapa dari teman-temanku masih hidup, aku akan memberikannya pada mereka sebagai hadiah."

Sekarang patung-patung dari Master Sculptor Zahab akan menyebar diseluruh benua. Perubahan dalam takdir ini terjadi hanya karena Weed datang dan menyelesaikan quest Zahab.

"Bolehkah aku bertanya seberapa jauh kau menguasai pedangmu?"

Biasanya dia tidak akan menanyakan sebuah pertanyaan semacam itu, tetapi Weed harus bertanya karena dia merasa sesuatu telah hilang ketika dia memahat. Tak peduli seberapa banyak dia memikirkan tentang hal itu, ini tak mungkin sebuah skill pedang biasa, jadi dia menanyakan pertanyaan itu.

"Suatu malam, aku melihat kepastian dari Sword Mastery."

"Ya, kalau kau melihat akhir itu, maka...."

Weed tercengang. Itu artinya Zahab bukan hanya menguasai skill Sculpting tetapi ilmu pedang juga. Jika seseorang mengamati jejak yang ditinggalkan oleh para Master Sculptor, sudah pasti mereka bukanlah orang biasa.

"Aku mencapai sebuah keadaan dimana aku tak lagi bisa menjadi lebih kuat dengan pedang."

Zahab memastikannya dengan jelas bahwa dia adalah seorang Sword Master. Ini adalah berita yang mengejutkan yang bisa menyebabkan kegaduhan diseluruh Royal Road!

‘Apa-apaan ini....’

Otak Weed berputar dengan cepat seperti ketika dia mencoba mendapatkan makanan gratis.

‘Itu berarti bahwa skill pedang yang tersembunyi didalam patung-patung itu adalah salah satu dari skill pedang rahasia?’

Ilmu pedang milik Zahab ditampilkan oleh patung-patung itu, sehingga itu terasa seperti sesuatu tersembunyi didalamnya. Weed menggelengkan kepalanya penuh semangat dan mulai menyanjung dia.

"Itu menakjubkan. Mengingat bahwa kau telah menguasai skill Sculpting, sesuatu seperti menguasai pedang tak mungkin akan sulit."

Suaranya menjadi lebih genit daripada yang biasanya. Berbicara dengan cara yang mempesona dan penuh pujian sembari menyembunyikan keserakahannya.

"Kau punya banyak bakat dan skill, jadi jika kau memiliki peluang, aku yakin kau bisa menggapainya. Patung-patung dari diriku, harap rawatlah patung itu."

"Tentu saja. Biaya masuk yang mahal ini... maksudku, aku akan merawat dan menjaganya tetap aman."

"Kalau begitu, jika takdir kita bersimpangan, kita mungkin bertemu lagi."

Setelah Zahab menyelesaikan perkataannya, dia bersiap untuk pergi. Tetapi Weed tidak mau berpisah dengan cara yang hampa seperti itu.

"Tolong tunggu sebentar."

"Apa kau punya sesuatu yang ingin dikatakan?"

Setelah menyelesaikan quest itu, dia menerima poin persahabatan. Jika dia hendak pergi sekarang, tak ada jaminan dia akan bisa bertemu dia lagi di Benua Versailles.

"Aku bertanya-tanya apakah kau bisa membantuku lagi dengan perburuanku."

Tak ada hal seperti patung gratis. Jika dia bisa menerima sesuatu dari seorang Master Sculptor, maka dia akan mendapatkannya.

"Aku tau kau melewati banyak kesulitan untuk menyelesaikan patung-patung itu. Aku, sebagai seorang

Sculptor memahami upaya dan perjuanganmu, jadi setidaknya hanya sebanyak itu yang bisa aku lakukan."


Zahab bergabung sebagai seorang tentara bayaran gratis

Weed sekarang bisa berkeliaran di Grapass bersama seorang Master Sculptor sekaligus Sword Master, Zahab.

* * *

"Apa kau yakin ini adalah jalur yang benar?"

"Kupikir itu mungkin adalah jalan yang sudah kita lewati....."

"Perhatikan para monster secara cermat, ingat kita tersesat kemarin ketika kita melarikan diri."

"Aku akan fokus pada mereka kali ini."

Hwaryeong bersama Bade, Pason, Yumero, April, Volk, dan Daerin memasuki Grapass bersama-sama. Hwaryeong ingin mengejutkan Weed dengan muncul secara tiba-tiba, jadi dia menyewa para Dark Gamer untuk datang kesini.

Setelah para Dark Gamer menerima sebuah permintaan, mereka menjaga kerahasiaannya dengan ketat. Para Dark Gamer yang Hwaryeong pilih sangat ahli hingga mereka bahkan dibanggakan sebuah negara, tak ada peluang mereka akan membocorkan isi dari kontraknya.

Tetapi mereka tersesat di Grapass bahkan tanpa diberitahu bahwa alasan untuk datang ketempat ini adalah untuk bertemu Weed.

"Jika dia melihatku secara tiba-tiba, aku yakin dia akan senang."

Hanya untuk memberi kejutan pada Weed, Hwaryeong melalui penderitaan yang tidak perlu. Pason memiliki skill Tracking sehingga mereka mengikuti jejak yang ditinggalkan Weed.

"Ada sebuah jejak kaki dari seekor sapi. Melihat dari jejaknya tampaknya itu bergerak dengan energik, aku tidak berpikir sapi itu mengalami cidera tetapi jejaknya cukup dalam. Tampaknya sapi itu membawa beban yang berat."

"Sudah pasti ini sapi milik orang yang ingin aku temui!"

Grapass sangat berbahaya, tetapi melacak adalah hal yang mudah. Para Dark Gamer menghindari monstermonster kuat melalui informasi tentang Grapass yang dibagikan dan menggunakan kewaspadaan maksimum saat mereka terus maju. Mereka akhirnya mencapai danau dimana mereka menemukan Weed, Yellowy, para Wyvern dan Geumini.

"Weed-nim!"

Hwaryeong berteriak dengan energik, berlari kearah dia sambil mengibarkan gaunnya. Dan hanya untuk moment ini, Hwaryeong memiliki selera untuk mengenakan wig panjang dan lurus.

"Ah!"

"Itu si Sculptor itu."

Volk dan Daerin mengenali Weed. Dia adalah orang yang mengukir karangan bunga untuk Volk dan lamaran pernikahan Daerin, dan ada juga saat-saat mereka berburu bersama selama ekspedisi benua Utara.

"Itu Weed-nim.... Itu si God of War Weed!"

Di Benua Versailles banyak yang menantikan pertempuran antara Weed dan Guild Hermes. Tetapi untuk bertemu Weed di wilayah Grapass adalah sebuah kejadian yang sangat mengejutkan.

"Halo."

"Senang bertemu denganmu. Aku Yumero."

Mereka bertukar sapaan sederhana. Ketika Seoyoon menebak ada orang disekitar, dia segera memakai topeng miliknya lagi.

"Sebelah sini, dia adalah Geumini. Dan yang ini Yellowy."

Para Dark Gamer menatap takjub ketika para Wyvern diperkenalkan, ketika giliran Geumini dan Yellowy, mereka dipenuhi dengan ketertarikan yang mendalam.

"Orang ini kaya...."

"Menurutku itu adalah emas murni." "Iga sangat mahal belakangan ini."

Tetapi keterkejutan terbesar mereka muncul ketika Weed mengenalkan Zahab secara acuh tak acuh.

"Orang ini bisa disebut Seonbae ku dalam memahat, tetapi dia juga merupakan salah satu dari orang-orang yang mencapai tahap akhir dari ilmu pedang."

Seorang Sword Master!

Ini adalah sebuah rahasia diantara banyak rahasia, tetapi Weed mengakui kemampuan dari para Dark Gamer. Bagi para Dark Gamer untuk datang kesini, mereka memiliki rasa ingin tau dan penasaran yang melampaui orang-orang biasa. Itu tak akan membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk mengetahui Zahab adalah seorang Sword Master. Dan orang-orang ini memiliki reputasi yang bagus.

"Seorang yang mencapai tahap akhir dari ilmu pedang....."

Mereka sudah meneteskan air liur.