LMS Vol 26 Chapter 4 - Bahasa Indonesia

Table of Contents

The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 26 Chapter 4
Banjir dan Sphinx


Weed berteriak keras menggunakan Lion's Roar.

Dia berdiri disana, dengan dadanya yang membusung. Tangan kanannya menggenggam ringan tombak yang dia tancapkan ke tanah. Walaupun berdiri teguh dan tegap, tubuhnya menjerit karena bahaya akan segera datang.

"Bunuh Weed!"

"Pertama-tama, kita harus membunuh bajingan itu! Lord Belloni juga memerintahkan demikian."

Para Demon mulai muncul dari kobaran api yang membakar Benteng Serabourg. Pasukan besar yang mengepung Benteng tersebut mulai memisahkan diri. Tujuan mereka hanya untuk membunuh Weed.

Efek dari Lion's Roar lebih dari cukup untuk menarik perhatian Order of Embinyu.

"Hmm."

Bahkan Weed tidak mengantisipasi reaksi seperti itu.

"Popularitasku sangat menakjubkan."

Dia menyadari kepopulerannya di saat seperti ini!

"......."

Seoyoon menatapnya dengan ekspresi kosong. Dia penasaran rencana macam apa yang Weed miliki, hingga Weed begitu percaya diri memprovokasi Order of Embinyu. Seoyoon mau tak mau meragukan kewarasan Weed.

"Aku bisa bertarung sebanyak yang aku mau."

"Mari kita mulai festival berdarah."

Van Hawk dan Tori siap untuk berperang. Dan Weed, berbalik tanpa berpikir dua kali.

"Lari!!!"

Keputusan Weed adalah melarikan diri.

Tentu saja, tidak mungkin seorang Weed berencana untuk mati disini. Melawan Order of Embinyu hanya akan berakhir dengan kepahitan. Bagi Weed, rencana ngawur semacam itu sama seperti mempertaruhkan semua hartamu pada meja judi.

Seoyoon mendesah kecil dengan kelegaan dan mengikutinya. Baginya, melarikan diri adalah jalan yang benar, setelah dia berhasil menarik perhatian Order of Embinyu. Namun, untuk tujuan apa dia menancapkan tombaknya ke tanah, dan berteriak menggunakan Lion's Roar pada mereka?

Tetapi, secara logika, ada hubungan antara kedua tindakan tersebut.

‘Selama beberapa detik, aku tadi pasti terlihat keren.’

Sebagai seorang pria, dia juga ingin mencoba pose itu.

Sekarang, seluruh pasukan Order of Embinyu dikerahkan untuk mengejar dia, satu-satunya hal yang bisa dia usahakan saat ini hanyalah melarikan diri.

Para Dark Paladin, melihat bahwa Weed mencoba melarikan diri, lantas dia mengejarnya dengan menaiki kuda.

"Waktunya untuk lari. Van Hawk, buka jalan.”

"Dimengerti, Master."

Sembari bergerak dengan Phantom Horse miliknya, Van Hawk mengeluarkan pedang dan mengeluarkan ayunan besar.

Houyhing!

Para Dark Paladin jatuh bersama-sama dengan kuda mereka.

Dia adalah Van Hawk, yang Weed perlakukan dengan dingin karena mengurangi exp poin dan dianggap tak berguna. Tapi setelah naik level, Van Hawk menunjukkan bahwa dirinya berguna dengan menghentikan para Dark Paladin. Dimanapun Weed berada, orang-orang langsung membayangkan adanya si Death Knight yang menemani di sampingnya. Si  Death Knight telah menjadi sangat terkenal di sisinya.

"Maju! Terus tekan mereka!”

Pasukan Order of Embinyu bergerak dalam kelompok, mereka berusaha untuk memblokir pelarian Weed dan rekan-rekannya. Para player pemula yang menonton di bukit bisa melihat kelompok Cultist and Demon bergerak dengan sempurna, sembari mereka perlahan-lahan semakin mendekati Weed.

"Ah... Aku pikir dia mengatakan bahwa dia akan bertarung sendirian... ternyata melarikan diri juga berguna!"

"Itu pasti menakutkan. Bayangkan saja, puluhan ribu pasukan datang untuk membunuh hanya satu orang saja."

"Uwa! Ini sangat mendebarkan!”

Mereka merasa inferior ketika menonton semua Demon yang berkumpul di satu tempat. "Kita tidak boleh berhenti di sini!"

Weed mengayunkan Fire Lance miliknya dengan ganas.


Crushing Blow!

Kepala musuh terpenggal.


Crushing Blow!

Dark Paladin telah lumpuh.

Garis pertahanan yang dibentuk oleh para Dark Paladin dan Demon berhamburan karena serangan Ice

Troll. Meskipun sebagian besar musuh bisa menahan pukulan seperti itu, tidak ada waktu untuk melanjutkan serangan dan membunuh mereka.

"Meninggalkan mangsa hidup-hidup tidaklah baik... sungguh sangat disayangkan."

Ini adalah situasi yang menyedihkan bagi Weed, ketika monster yang harus dia kalahkan semakin menumpuk, dia malah harus melarikan diri. Tetapi pertempuran itu berubah dalam sekejap mata. Para Demon berlevel tinggi ditarik mundur dari pengepungan dan dimaksudkan untuk mengejar dia. Sejauh mata memandang, di sekitarnya terdapat banyak Cultist, Dark Paladin dan Witch Doctor.

"Semua yang tidak bisa mengikuti kehendak Embinyu adalah pengecut!"


Kutukan tersebut merangsang rasa takut, Fighting Spirit menurun sebesar 56.

"Para kafir bodoh ini akan menderita selamanya, tanpa adanya harapan pengampunan."
Kamu telah dihasut oleh penderitaan, ini akan menyebabkan damage tambahan sebesar 17% pada HP-mu disetiap serangan.

Para Witch Doctor melantunkan berbagai mantra pada Weed, Seoyoon, Van Hawk dan Tori. Disekitar tubuh Weed terdapat tengkorak-tengkorak kecil yang beterbangan, dipunggungnya terdapat tangan besar membara yang muncul dari depan dan belakang. Wilayah ini dipenuhi oleh kabut, seperti sungai saat fajar, dan itu membuat jarak pandang semakin terbatas.

Seperti yang mereka katakan, para Witch Doctor dari Order of Embinyu sangatlah sulit untuk ditangani. Dalam sekejap, tujuh kutukan berbeda dilantunkan pada mereka berempat.

"Bergosip tentang orang lain paling menyenangkan ketika dilakukan bersama-sama sekelompok orang."

Terutama ketika kau berbicara di belakang punggung mereka, 3-4 jam berlalu tanpa sadar!

Sebelum Weed dan Seoyoon maju untuk menghadapi Order of Embinyu, mereka menerima banyak blessing

dari para Priest. Tetapi karena adanya kutukan itu, blessing-blessing tersebut dinetralkan, dan itu menyebabkan keefektifan pertarungan menurun secara keseluruhan.

"Jangan berhenti berlari, kita harus melewati para Dark Paladin!"

Kutukan bisa dibersihkan lebih cepat dengan menerima blessing atau memiliki artefak suci. Tergantung pada Resistance dan Will Power, efek Dark Magic menghilang secara alami dari waktu ke waktu. Tetapi sekarang, mereka harus fokus untuk membersihkan para Dark Paladin yang menyerang secara terusmenerus.

"Aku, Knight of Darkness Van Hawk, menantang siapapun untuk berduel."

"Hamba setia Embinyu, Derikda, menerima tantanganmu."

Van Hawk dengan terampil mengalahkan si Dark Paladin berperingkat tinggi! Weed akhirnya menuai manfaat dari meningkatkan level Death Knight sampai sekarang. Weed, Seoyoon dan Tori juga ikut serta, mereka membersihkan para Dark Paladin lainnya yang mendekat dari berbagai arah.

Seoyoon sepenuhnya membangkitkan mode Berserker-nya. Kekuatan serangan gadis itu mulai meningkat lebih besar dari biasanya dan vitality miliknya nyaris jatuh. Dia membunuh monster sebelum mereka bisa mendekati Weed.

Mereka berempat berhasil menerobos para Dark Knight, tapi setelah mereka melewatinya, terdapat barisan Cultist yang memegang senjata. Karena pernah menghadapi mereka sebelumnya, tidak begitu sulit menghadapi para Cultist. Namun pergerakan mereka melambat karena harus berurusan dengan Dark Paladin, sehingga pasukan Embinyu yang membakar Benteng Serabourg semakin dekat.

Para Cultist kemungkinan besar akan menunda mereka lebih lama, dan dengan pasukan Embinyu yang semakin menderu di belakang, mereka akan segera terperangkap tanpa ada jalan untuk melarikan diri.

"Ini adalah perasaan yang sama seperti ketika 6 kartu kredit-mu ditolak."

Ini adalah situasi yang menyesakkan napas, dan tidak ada jalan keluar yang terlihat!

Weed melihat Van Hawk dan Tori. Berkat pengalaman yang mereka dapatkan dengan mengikuti dia ke wilayah-wilayah berbahaya, mereka bertempur dengan baik. Mengingat mereka adalah Undead, ketahanan mereka terhadap kutukan dan racun cukup tinggi. Van Hawk memiliki cedera serius setelah pertarungannya melawan para Dark Paladin, tapi dia masih bisa bertahan.

Seoyoon yang menunjukkan kekuatan aslinya menghabisi sisa-sisa Dark Paladin dan Demon sebelum mereka bisa mendekat. Kemampuan Berserker menyebabkan bangkitnya potensi serangan sejati saat dia mengalahkan musuh yang kuat.

Weed dengan sifat-sifat Ice Troll miliknya yang memancarkan hawa dingin terhadap lingkungan, memperlambat pergerakan musuh.


Karena resistensi musuh yang rendah terhadap hawa dingin, mereka membeku.

Weed memutar-mutarkan tombaknya, menghancurkan para Cultist yang membeku, dan mengubah sejumlah besar dari mereka menjadi cahaya abu-abu.

Kutukan menjadi lemah dari waktu ke waktu, sehingga situasi mereka saat ini tidaklah begitu parah. Tetapi masalah terbesar adalah apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.

‘Tidak peduli seberapa jauh kami berlari, aku nggak bisa secara positif mengatakan bahwa kita sanggup bergerak lebih cepat daripada para pengejar. Tapi, kalau kami meloloskan diri terlalu awal, pasukan Order of Embinyu akan kesal, dan mengalihkan kemarahannya kepada para pengungsi.’

Mereka harus mengulur waktu, menarik perhatian Order of Embinyu secara terus-menerus, dan juga tidak boleh kehilangan nyawa. Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada ini.

"Aku bisa saja tidur selama jam kerja berlangsung. Aku bisa saja menaruh Jajangmyeon dan Ganjajang dalam satu mangkuk, kemudian memakannya sepuas-puasnya. Aku bisa saja menonton televisi pada akhir pekan dan bermalas-malasan sepanjang hari. Namun, karena nasib sialku, sekarang aku harus berurusan dengan semua ini...”
* * *



"Oohhhh!"

"Kahahahaha."

"Seperti yang sudah aku katakan. Dia adalah Weed yang kita bicarakan. Hanya Weed yang bisa mendapatkan petualangan seperti ini!”

Bart berada di sebuah kedai yang gaduh dengan kegembiraan. Kedai itu penuh sesak dengan pelanggan yang lupa tentang bir dan makanan pembuka milik mereka, perhatian mereka malah tertuju pada petualangan Weed di bola kristal besar.

Tentu saja, Bart menonton bersama-sama dengan orang banyak.

‘Apakah ini suatu tontonan yang menyenangkan? Mereka takut pada beberapa monster, pergi melalui suatu dungeon, dan sekarang mereka tampaknya akan melarikan diri dari kejaran suatu kelompok.’

Tapi setelah beberapa waktu berlalu...

‘Huh, ini cukup menarik, dan secara aneh hal itu perhatianmu. Sangat menggemaskan ketika melihat para pengungsi terancam bahaya.’

Dan sesaat setelahnya, menonton Weed yang hanya memiliki satu pendamping dan bawahannya akan maju dan bertindak sebagai umpan.

‘Oh! Keputusan seperti itu......’

Kedai itu menjadi sunyi-senyap layaknya kuburan. Mereka menyaksikan bola kristal besar seolah-olah tengah terhipnotis, mereka bahkan lupa untuk mengisi ulang gelas bir mereka yang sudah kosong. Orang-orang disana lupa tentang segala sesuatu, karena mereka tersedot oleh ketegangan dari menonton Weed, Seoyoon dan bawahannya melarikan diri dari pasukan Embinyu.

Bart, yaitu pak tua yang tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman apapun tentang pertempuran, tidak bisa mengukur seberapa baik Weed bertarung. Selain serigala, rubah dan kelinci, dia tidak tau seberapa kuat monster-monster yang lainnya. Dia menerima apapun yang orang-orang pujikan terhadap kehebatan Weed di medan pertempuran. Mereka mengatakan bahwa skill-nya luar biasa, dan gerakannya tiada duanya. Si pak tua hanya menerima itu semua tanpa bisa protes.

Dia hanya bisa merasakan bahwa Weed sedang merencanakan sesuatu. Pertemuannya dengan Weed sangatlah singkat, tapi dia tau bahwa Weed bukanlah tipe orang yang mau melompat begitu saja ke terjangan para pasukan Order of Embinyu tanpa rencana yang matang.

"Tapi, gadis yang mengenakan topeng di sampingnya... Dia tampak tidak asing bagiku... Dia tidak mungkin putriku, kan?"

* * *

"Tori, tangani sebelah kiri."

"Dimengerti. Master!"

Tori memanggil klan True Blood Vampire. Para vampir meningkatkan level mereka saat menyerang para Cultist. Di satu sisi, para Cultist adalah musuh yang paling cocok untuk klan True Blood Vampire karena mereka juga memiliki darah 'murni'.

Pertarungan antara para Vampir dan Cultist sedang berlangsung di sekitar. Sementara itu, terdapat juga banyak Priest Embinyu, mereka mencoba untuk menghindari para vampir dan hanya mengejar Weed. Membunuh Weed adalah prioritas utama.

Setelah berbelok ke kiri, Tori dihadapkan dengan sungai yang mengalir. Ini adalah tempat dimana Pyramid dan Sphinx berada.

"Mereka yang melanggar kekudusan Order of Embinyu tidak boleh lolos!"

Para Wyvern Knight bergabung dalam pengejaran, mereka terbang rendah untuk menyerang dengan tombak mereka. Dari kejauhan, mantra dan panah terus menghujani mereka. Pasukan Embinyu mendekat dan semakin dekat. Dari sisi lain Pyramid dan Sphinx terdapat kelompok Demon dan Cultist, itu membuat Weed dan rekan-rekannya terjebak.

Mereka tidak bisa lagi bergerak bebas, benar-benar terkepung dan terisolasi. Pasukan Embinyu menutup semua rute melarikan diri. Karena para Demon bergerak begitu cepat, mereka terlalu sibuk memukul mundur para Demon dan Cultist untuk membersihkan pengepungan Order of Embinyu.

‘Lagi-lagi aku gagal melindungi dia.’

Seoyoon bersiap-siap untuk bertarung sampai titik darah penghabisan. Tak peduli apa yang terjadi, dia memutuskan untuk mati terlebih dahulu, dan bertarung untuk melindungi Weed sampai saat terakhir.

"Jangan berhenti sekarang, mendakilah."

Weed mulai mendaki Pyramid tersebut. Karena itu dibangun sebagai Step Pyramid (piramida bertangga), Weed memiliki sedikit masalah ketika mendakinya.

Seoyoon memiliki beberapa keraguan bahwa mendaki itu hanya akan berujung pada jalan buntu, dan medannya tidak menguntungkan.

"Ah!"

Setelah punya keteguhan, Seoyoon mendaki Pyramid tersebut.

"Kita rentan terkena mantra dan panah milik musuh disini."

"Melupakan jalan melarikan diri, dan memilih untuk bertarung sampai titik darah penghabisan, itu bukanlah pilihan yang buruk Master."

Tori dan Van Hawk melangkah ke batu Pyramid dan mulai memanjat.

Para Demon, Cultist dan prajurit Order of Embinyu masih mengejar mereka. Mereka diganggu oleh para Wyvern Knight setiap kali memanjat. Tapi dengan adanya Weed dan Seoyoon yang mengaktifkan kemampuan Berserker-nya, para Wyvern Knight bukanlah halangan yang berarti. Walaupun hanya sepertiga dari jumlah mereka yang tersisa, mereka bahkan lebih gigih dalam menyerang.

Akhirnya, Weed mencapai batu puncak. Di sana terdapat makam raja yang dibangun dengan mencurahkan segenap hati dan jiwanya. Kini dia adalah seorang penguasa Morata yang disegani, namun sebelumnya dia adalah seorang pengusaha jahat yang mengeksploitasi orang lain tanpa penyesalan untuk membangun konstruksi sebesar itu.

Seoyoon, Van Hawk, dan Tori tiba pada batu tepat di bawah Weed.

"Pemandangan yang mengesankan."

Rasanya seperti melihat dari puncak gunung. Terlihat dari atas, pasukan Embinyu sedang berkerumun di area itu. Pemandangan berwarna hitam itu sejatinya adalah kumpulan Demon, Dark Paladin, Witch Doctor, Priest dan Cultist yang merangkak di bawah. Bahkan High Priest Belloni telah meninggalkan benteng yang berkobar, dan memimpin sebuah pasukan pribadi ke Pyramid.

"Kurasa dengan begini, aku berhasil mengulur setengah waktu yang aku butuhkan."

Ini adalah waktu yang cukup bagi dua-pertiga dari pengungsi untuk melarikan diri dengan aman tanpa masalah. Tapi sekarang, dengan adanya orang tua dan orang-orang yang lemah yang harus berjalan jarak jauh, pengungsi akan bergerak lebih lambat. Oleh karena itu, yang terpenting bagi Weed sekarang adalah menahan pasukan Embinyu selama mungkin.

"Release Sculptural Shapeshifting."

Weed mengubah wujud Ice Troll kembali ke bentuk aslinya. Dia melepas armor kulit yang dia pakai secara sementara, dan juga menaruh tombaknya ke dalam ranselnya.

Pada saat klimaks, dikala Weed harus bertarung sampai akhir, dia malah melepas wujud Ice Troll yang menguntungkan secara fisik! Para player yang menonton siaran tersebut bertanya-tanya kenapa dia melakukan itu. Pemirsa berpikir bahwa itu adalah keputusan yang tergesa-gesa, sehingga Weed membuat kesalahan taktik dan tidak sengaja memanjat Pyramid. Para pemirsa pun mulai curiga bahwa Weed sudah menyerah.

"Ada satu keuntungan ketika kau tinggal di kota pegunungan. Tidak peduli seberapa lebat hujan terjadi, kau akan tetap aman!”

Weed mengeluarkan patung dari ranselnya. Itu adalah patung Fine Piece, 'Hujan Lebat dan Sungai Yang Meluap'. Itu adalah patung yang diukir dengan halus dari batu dengan menggunakan Nature Sculpting, Weed mengukir hujan dan air sungai untuk penyelesaian Fine Piece tersebut.

"Great Disaster Nature Sculpting!"


Kamu telah menggunakan skill Great Disaster Nature Sculpting.

Statistik Art menurun sebesar 20 poin secara permanen.

HP dan MP sebesar 20.000 telah digunakan.

Masing-masing statistik menurun sebesar 15% selama empah hari kedepan.

Nature Affinity menurun.

Great Disaster Nature Sculpting hanya dapat digunakan sekali per hari.

Ketika bencana besar dipanggil, Fame atau Infamy bisa meningkat bergantung pada damagenya.

Kamu bisa mati ditengah-tengah bencana tersebut, jadi berhati-hatilah.

Weed menggunakan Great Disaster Nature Sculpting dengan Nature Affinity sebesar 1.005 poin yang telah terakumulasi sampai sekarang.

"Yah, aku yakin bahwa kita sudah berada pada tempat yang cukup tinggi untuk menghindari bencana tersebut."

Sampai saat ini, setelah menggunakan skill tersebut dua kali, dia telah belajar pelajaran yang menyakitkan. Great Disaster Nature Sculpting adalah skill yang sempurna untuk membunuh penggunanya sendiri jika tidak diaktifkan dengan benar. Setelah menyelesaikan pendakian berat menuju puncak Pyramid, sekarang dia bisa menggunakan skill itu tanpa khawatir apapun.



Awan gelap mulai berkumpul di langit dan hujan pun turun dengan deras. Seolah-olah, seseorang telah menusuk langit, sehingga menyebabkan hujan turun dengan tiba-tiba.

Hujan membasahi Weed, Seoyoon, Van Hawk, Tori dan pasukan Embinyu.

"Sudah dimulai."

Hujan terus turun tanpa mereda. Sampai Great Disaster Nature Sculpting sepenuhnya aktif, mereka berempat harus melawan para Demon yang memanjat Pyramid. Tampaknya mereka mengabaikan cuaca buruk yang terbentuk di langit.

"Dewa Embinyu sedang menunggu korban."

"Daki! Tunjukkan pada mereka keberanian dari Order of Embinyu!”

Para Demon dan Cultist berkerumun di sekitar Pyramid. para Witch Doctor, Mage dan Priest Embinyu mengeluarkan mantra demi mantra.

Weed mengeluarkan Helium Torch (Torch Left by Sculptor) yang telah dia pahat. Helium Torch mengeluarkan Mana Barrier yang mampu memblokir serangan jarak jauh. Itu juga berfungsi sebagai batas toleransi terhadap black magic dan kutukan pada pengguna, dan meningkatkan pemulihan Mana.

"Radiant Sword!"

Dari pedang Weed, terbentuk burung yang terbuat dari cahaya. Burung-burung itu memurnikan para Demon dan mencegat mantra sehingga meledak di udara. Sebagai Berserker, Seoyoon bertempur di depan dan tengah untuk melawan para Demon.

Cahaya dan sihir meledak, bagian atas Pyramid bermandikan pijaran cahaya. Namun, bagi mereka yang berada di titik tertinggi dari Pyramid tersebut dan mempertaruhkan nyawa mereka, itu seperti neraka.

Hanya 3-4 menit yang Van Hawk habiskan.

"Master. Aku sudah mencapai batas. Aku menyesal bahwa aku tidak bisa bertarung denganmu sampai akhir."

Van Hawk, telah mencapai batas HP miliknya, dan akhirnya lenyap.

Andaikan saja Weed memiliki waktu lebih banyak, dia mungkin akan membalut luka Van Hawk dan mengirimnya ke belakang. Tapi tidak ada kesempatan untuk lengah dari situasi ini. Rajutan mantra dari para Mage Embinyu ditembakkan ke arahnya, dan dia nyaris tak bisa menghindar ataupun memblokirnya dengan Radiant Sword.


Magic Attack. Kamu terhantam oleh Nurun's Spear.

HP menurun sebesar 869.

Health Weed turun di bawah 34.000 dan Seoyoon hanya melayang karena Endurance

Berserker-nya. Seoyoon terluka sangat parah ketika dia maju melawan para Demon yang meluncur ke arah Weed untuk melindunginya dan menjadi serangan kutukan dan mantra. Dia bertarung tanpa peduli dengan dirinya sendiri, dan mengeluarkan serangan yang lebih kuat daripada Weed.

Hujan terus turun dengan deras, itu membuat tembakan panah dan mantra sedikit melemah, sehingga mereka bisa bertahan lebih lama.

"Kalau begini terus, kita semua akan mati...."

Air hujan menetes dari wajah Weed. High Priest Belloni dan pasukan pribadinya memasuki jangkauan serangan pada Pyramid tersebut. Di bawah, terdengar teriakan para Demon dan Cultist karena mereka terpeleset pada permukaan Pyramid yang basah, lantas jatuh pada pasukan mereka sendiri di tanah. Atmosfir disana dipenuhi dengan teriakan dan jeritan.

Kemudian, bencana yang Weed telah tunggu dari tadi, akhirnya dimulai.

Pyramid dan Sphinx dibangun di dekat Sungai Arud di Kerajaan Rosenheim. Order of Embinyu berpikir bahwa hujan deras hanya akan sedikit meningkatkan permukaan air sungai, namun ternyata, mereka mulai menyadari bahwa air sungai meluap.

"Aarrg!"

"Air. banjir bandang menerjang ke arah kita!”

Air mulai meluap, meluas ke segala arah. Segera setelahnya, pergelangan kaki para Cultist, Demon dan Priest terendam air. Permukaan air terus naik dengan cepat dan tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Dari hulu Sungai Arud, sejumlah besar air menerjang dengan kecepatan yang menakutkan. Dataran yang meliputi pegunungan, perbukitan dan area di sekitar Pyramid mulai dilanda banjir.

Great Disaster Nature Sculpting. Banjir Bandang!

Gelombang air seukuran rumah menghantam ke arah pasukan Embinyu.

Kueeik!

Gelombang ganas menggulingkan para Karaclop dengan kekuatannya. Massa pasukan Embinyu berhamburan, dan masing-masing mencoba mencari cara untuk menyelamatkan diri. Namun, semua area di sekitarnya sudah dibanjiri oleh air.

Ketinggian air semakin naik, melampaui lutut, lantas menelan seluruh bagian tubuh musuh. Bangunan terguling, begitupun dengan persenjataan berat. Batu dan pohon pecah, dan berhamburan. Para Cultist dan Demon yang sebelumnya saling menjerit, kini tenggelam dan tersapu banjir.

Weed menyeringai gembira saat dia menyaksikan bencana itu.

"Ini benar-benar skill memahat yang paling memuaskan."

Tetapi, Weed masih belum yakin tentang seberapa besar damage yang disebabkan oleh banjir itu pada pasukan Embinyu. Weed yakin bahwa para Cultist yang relatif lemah tidak akan memiliki harapan hidup ketika tersapu oleh banjir tersebut. Bahkan Cultist sekalipun akan terbunuh dalam sekejap jika diterjang oleh aliran deras seperti itu.

Namun para Demon, Dark Paladin dan Dark Priest adalah makhluk yang lebih kuat dan memiliki HP serta daya tahan lebih tinggi. Kemungkinan sebagian besar dari mereka masih hidup setelah tersapu banjir itu sangatlah tinggi.

Dengan pasukan Embinyu yang berantakan dan tersapu oleh banjir, maka kesempatan pun datang!

Weed menggunakan skill-nya ke arah Sphinx.

"Sculpture Life Bestowal!"


Kamu telah memberi kehidupan pada patung.

Berdasarkan pada statistik Art milikmu saat ini sebesar 2.281 poin, telah diubah menjadi level 469 untuk patung tersebut. Karena ini adalah patung Masterpiece, patung yang dihidupkan menerima tambahan peningkatan level sebesar 10%.

Empat atribut diberikan kepada patung.

Tingkatan atribut dan kemampuan berbeda-beda bergantung pada penampilan dan kualitas patung.
  • Atribut Batu (100%)
  • Atribut Api (80%)
  • Atribut Art (100%)
  • Atribut Glory (100%)
Atribut batu memberikan pertahanan khusus pada patung hidup.

Atribut Api bisa digunakan untuk membakar musuh.

Patung hidup telah diberi kekebalan terhadap segala bentuk mantra kutukan. Patung hidup telah mendapatkan resistensi yang kuat terhadap Black Magic.

Melalui Atribut Art, patung hidup telah memperoleh apresiasi dari patung dan seni, memberikan efek tambahan sebesar 150% pada karya seni. Ini termasuk patung hidup itu sendiri dan semua karya seni didekatnya.

Atribut Glory memberikan Dignity dan Charisma pada patung hidup. Ketika bertempur bersama pasukan yang besar, itu akan meningkatkan loyalitas dan moral dari pasukan, dan Leadership milik para Knight akan meningkat.
  • 5.000  Mana teleh dihabiskan.
  • Penguasaan skill meningkat.
  • Level dan statistik yang terkonsumsi untuk penggunaan skill Sculpture Life Bestowal telah menurun sebesar 20%.
  • Statistik Art telah menurun sebesar 6 poin secara permanen.
Pengurangan statistik bisa dipulihkan dengan memahat atau mengerjakan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan seni.
  • Level telah menurun sebesar 2.
  • Sebagai hasilnya, statistik telah berkurang sebesar 10 poin.
  • Statistik yang berkurang akan pulih kembali ketika level naik lagi.
Rawatlah patung yang telah kamu hidupkan. Jika terbunuh, kamu harus memberikan nyawa sekali lagi padanya. Ketika patung benar-benar hancur, tak bisa dibangkitkan lagi.



Level Weed berkurang menjadi 405, dan Statistik Art terkurangi. Tapi kompensasinya adalah hidupnya Sphinx dari Kerajaan Rosenheim.

"Graaar!"

Sphinx bangun dengan auman yang keras.

"Gro-rol?!"

Ketika mencoba untuk melangkah maju dengan kaki depannya, dia terpeleset dan menjatuhkan diri ke dalam air yang setinggi setengah tubuhnya. Itu adalah pengenalan yang kurang meyakinkan, namun ini bukan pertama kalinya Weed melihat tingkah laku semacam itu dari patung hidup miliknya.

"Siapa namaku?"

Sekarang si Sphinx hidup mengarahkan kepalanya ke arah Weed sembari bertanya. Ukuran Sphinx itu serupa dengan Pyramid tingginya. Tubuh bawahnya seperti singa, tapi kepalanya menyerupai raja yang berkuasa sebelumnya bernama Theodarren.

"Namamu adalah Sphinx."

"Tidak masalah jika namaku adalah Sphinx. Aku tidak bersedia setia kepada Master yang tak apa-apa tentang kehormatan."

Sphinx memiliki kecenderungan kuat untuk bergerak secara mandiri dan mencari identitasnya sendiri. Dia tidak menganggap Weed sebagai seorang Master yang ditinggikan.

Weed tidak punya rencana untuk memprotes hal-hal tersebut sekarang.

"Mari kita membahas masalah ini ketika kita punya waktu nanti. Sekarang, ayo kita bertarung.” "Aku menginginkan laut."

Sphinx turun ke bawah sembari melompat ke dalam air. Dia melumatkan para Dark Priest yang tersapu oleh hempasan gelombang air. Dia melumatkan mereka dengan mulut raksasa miliknya dan hantaman bagian depan tubuhnya.

"Hancurkan singa itu!"

"Si tersangka bernama Weed ada disana. Kita harus mengorbankan Weed sebagai tumbal!”

Para Priest Embinyu menunggangi Demon yang sedang berenang. Tetapi beberapa dari mereka tersapu oleh aliran air atau menghilang di bawah pusaran air. Para Priest Embinyu berada dalam kekacauan, dan tersiksa oleh amukan luapan air sungai.

Sphinx, yang ukurannya sebesar bangunan besar, turun di sekitar sungai dan memangsa pasukan Embinyu.

"Duapuluh. Dua puluh satu. Dua puluh dua."

Weed mempersenjatai diri dengan High Elf Yurika's Bow dan menembak para Demon yang mengambang. Seoyoon dan Tori menikam Demon yang menempel pada Pyramid. Banjir bandang itu menyapu pasukan Embinyu.

Grooooar!

Cahaya dari sambaran halilintar secara singkat menunjukkan sosok Weed yang ada dipuncak Pyramid. Itu menunjukkan penampilan Weed, sembari dia membidik musuh dengan busurnya di tengah-tengah hujan lebat. Weed bertarung di bawah kegelapan dengan cahaya yang berasal dari kilatan petir yang sesekali terjadi. Hal itu menciptakan pemandangan yang mengagumkan.

Weed terus menembakkan panah, kali ini mengalihkan sasarannya pada Priest Embinyu. Jauh lebih menguntungkan untuk membidik para Priest yang memberi lebih banyak exp, daripada Demon yang sulit dibunuh. Namun saat-saat yang menguntungkan ini cepat berlalu.

Efek dari Great Disaster Nature Sculpting perlahan mereda, dan hujan pun berhenti. Akan tetapi, luapan air di sekitar Pyramid masihlah meningkat, dan bahkan aliran air semakin ganas.

"Dengan ini, aku telah melakukan apa yang aku bisa."

Weed tidak puas dengan jumlah Priest Embinyu yang dia bantai, tetapi sudah waktunya bagi Weed dan rekan-rekannya untuk meninggalkan tempat itu. Jumlah pasukan Embinyu telah menurun secara signifikan karena pengepungan di Benteng Serabourg dan banjir. Tapi jika mereka tinggal lebih lama disini, kemungkinan besar pasukan yang tersisa akan dikerahkan.

Bahkan Seoyoon sudah kewalahan, saat dia bertarung melawan para Demon sendirian.

"Harusnya kita sudah mengulur waktu cukup lama untuk para pengungsi."

Akan memerlukan waktu cukup lama bagi pasukan Embinyu untuk membenahi kekuatannya, lantas mengejar para pengungsi. Sejumlah besar Cultist and Demon terhempas ke hilir Sungai Arud. Bahkan jika tidak banyak dari mereka yang binasa, aliran air cukuplah deras, sehingga mereka akan mengalami kesulitan untuk kembali ke hulu.

Dalam peperangan antara Kerajaan, Great Disaster Nature Sculpting akan menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan. Satu-satunya efek samping “sepele” dari skill tersebut adalah tidak membedakan antara kawan maupun lawan.

"Sphinx, waktunya untuk pergi."

"Aku ingin terus bertarung."

"Musuh-musuh sedang membenahi kekuatan mereka. Kita harus melarikan diri sekarang sebelum mustahil bagi kita untuk melarikan diri.”

High Priest Belloni, pasukan pribadinya, dan Demon raksasa kocar-kacir oleh banjir. Ketika bencana berakhir, mereka akan pulih dan datang dengan kekuatan penuh. Keputusan terbaik adalah bergegas pergi dari tempat mereka berada, karena musuh yang lebih menyusahkan akan segera datang. "Aku tidak ingin pergi dari tempat ini."

"Kenapa?"

"Aku harus melindungi tempat ini. Aku akan melindungi makam Raja Theoddaren sampai akhir.”

"......."

Sphinx lebih memilih Pyramid daripada nyawanya.

Itu adalah efek samping dari pemberian kehidupan pada patung! Ketika dia masih berwujud patung, dia ditugasi untuk melindungi Pyramid. Itu adalah simbol keagungan raja. Setelah diberikan kehidupan, patung hidup tidak lupa akan tugasnya yang semula, dan dia telah berencana untuk melawan pasukan Embinyu sampai menghembuskan nafas terakhir.

"Kau akan mati jika kau tetap tinggal disini. Bukankah nyawa yang baru saja kau dapatkan tidak untuk dibuang dengan sia-sia?”

"Ada makna di balik melindungi apa yang harus kau lindungi."

"Meskipun begitu, pergilah denganku. Jika kau patuh, aku akan mempersiapkan daging untukmu setiap hari, dan memberikan dua hari libur setiap tahun.”

Tapi tentu saja, tidak ada yang bisa menjamin janji seorang Weed!

"Aku telah memilih takdirku. Pergilah, aku tetap akan melindungi tempat ini.”

Setelah mendengarkan pernyataan kesetiaan dari Sphinx, mata Weed menjadi keriput dan basah.

‘Untunglah hujan masih belum berhenti sepenuhnya, sehingga aku dapat menyembunyikan air mataku.’

Air mata Weed tidak bercucuran karena kata-kata Sphinx yang menyentuh, melainkan karena Statistik Art dan level-nya yang terbuang percuma! Weed telah menginvestasikan exp miliknya yang berharga untuk memberikan kehidupan pada Sphinx. Namun karena makhluk itu yang amat sangat keras kepala, dia berencana untuk mati dalam pertempuran.

"Harusnya aku mempertimbangkan ini sebelum memberikan kehidupan. Harusnya aku memberikan kehidupan dikala aku memiliki waktu luang cukup banyak, sehingga aku punya kesempatan untuk menjejalkan pelajaran padanya.”

Sekarang sudah terlambat untuk menyesal. Berdiam disini lebih lama lagi untuk meyakinkan Sphinx hanya akan menempatkan dia dan Seoyoon dalam bahaya.

"Wah-sam!"

Weed mengaktifkan Lion's Roar. Dan beberapa saat kemudian, Wah-sam bisa terlihat terbang dari kejauhan. Wah-sam terbangun dikala fajar tanpa mencuci wajahnya, sehingga dia bisa tiba tepat waktu.

Ketika Weed dan Seoyoon naik Wah-sam, arus banjir semakin melemah. Pasukan Embinyu yang tersapu banjir mulai bisa menyentuh tanah. Tanah di bawah tampak kacau dengan adanya para Demon dan Cultist yang setengah tenggelam.

Para Mage dan Priest Embinyu mulai menyiapkan serangan mereka, tetapi Sphinx melindungi Weed dengan tubuhnya sendiri.

"Pergilah sekarang!"

Weed dan Seoyoon melarikan diri dengan menaiki punggung Wah-sam, dan Tori terbang menjauh dari medan perang dengan kekuatannya sendiri. Terlihat dari jauh, Sphinx bertempur dengan gagah berani, tapi tak lama kemudian dia segera dikepung oleh pasukan Embinyu dan akan menjalani pertarungan yang berat.

"Sepertinya dia tidak akan berhasil."

Mencoba melarikan diri dengan Sphinx yang tidak bisa terbang mungkin adalah hal yang mustahil. Namun berkat Sphinx, Weed bisa melarikan diri tanpa masalah.

"Wah-sam, jangan terbang kearah pengungsi. Sebaliknya, terbanglah ke sekitarnya dan ambilah jalan memutar yang panjang.”

"Dimengerti, Master."

Untuk mencegah kejaran pasukan lawan, Weed memerintahkan si Wyvern untuk mengambil jalan memutar sebelum menuju para pengungsi.

Melewati bukit-bukit dan lereng adalah rute yang tak ada habisnya bagi para pengungsi! Melihat Weed dan Wah-sam di atas, para pengungsi bersorak dan melambaikan tangan mereka.

‘Tak tampak seperti pasukan Embinyu melakukan pengejaran besar-besaran.’

Ada beberapa serangan oleh monster yang berkeliaran, tapi itu bisa ditangani oleh para player dan para prajurit.

Setelah Weed menjadi umpan untuk menarik perhatian Order of Embinyu, banyak player yang sudah log out. Tapi tetap saja, sejumlah player masih tinggal di belakang untuk memutuskan hubungan dengan daerah lainnya.

Weed terus mengikuti para pengungsi sembari menunggangi punggung Wah-sam.

"Sini, aku punya beberapa perban. Putar sedikit lenganmu.”

Weed melilitkan perban pada lengan Seoyoon yang menderita akibat skill Berserker miliknya sendiri. Dia masih kesakitan bahkan setelah pertempuran berakhir.

Waktu demi waktu berlalu dan matahari pun terbit, para pengungsi di garis depan akhirnya bertemu dengan pasukan Kerajaan Rosenheim. Mereka adalah pasukan yang dikirim ke Benteng Serabourg setelah mendeteksi adanya sinyal api.

‘Aku akhirnya bisa tenang sekarang.’

Setelah merasa sedikit lelah, Weed log out.