LMS Vol 21 Chapter 10 - Bahasa Indonesia

Table of Contents
The Legendary Moonlight Scupltor
Jilid 21 Chapter 10
Teman


"Cepat bertarung!"

Meskipun kapten kapal bajak laut berteriak, para Bajak Laut terus menonton dengan kagum sambil meneteskan air liur dengan mulut mereka yang ternganga.


"Oh, Kami ingin mengalihkan mata kami tapi... kami tidak bisa melihat ke tempat lain."


"Dia begitu cantik. Ah, kalau saja aku memiliki pacar seperti itu juga, aku akan menjalani hidupku untuk mengundang dia setiap hari. Khuck! Di atas kapal bajak laut dimana kau hanya melihat laki-laki, bahkan melihat ikan puffer betina akan membuat seseorang bahagia."


"Bukan hanya wajah yang cantik, tetapi juga keseluruhan sosoknya. Itu adalah kecantikan yang sempurna. Kalau saja aku bisa mendaftarkan dia sebagai temanku..."


Bahkan dari kejauhan para Pelaut dan Bajak Laut bisa melihat wajah Hwaryeong seolah-olah itu tepat didepan mereka. Salah satu kemampuan Dancer adalah untuk menarik perhatian musuh. Bagian dari tulang selangka Hwaryeong bisa terlihat melalui pakaiannya, seseorang mau tak mau menikmatinya sampai ke titik dimana seolah-olah mereka bisa mendengar suara napas Hwaryeong.


Orang-orang yang lebih tua pada dasarnya dibekukan karena godaan tarian Hwaryeong.


"aku harus menonton dia, bahkan jika istriku akan memukulku atau membunuhku!"


Sebuah perasaan yang mendesak dapat dirasakan. Orang-orang yang berada di luar jangkauan tarian Hwaryeong, yang tidak tertegun, berada dalam pertempuran yang ganas.


"UwAhhhhhhhhh!"


"Bunuh monster laut itu!"


Sebuah kapal bajak laut menabrak seekor monster laut seperti cumi-cumi yang menyerupai seekor Kraken dengan bagian depan kapal mereka.


Kaooooooooooo!


Marah, si Kraken menjulurkan dan melilitkan tentakel-tentakel miliknya pada kapal bajak laut tersebut dan meremasnya dengan paksa.


"Serang! Serang!"


Para Bajak Laut menaiki tentakel si Kraken dan mengayunkan pedang mereka. Kraken itu terus bertarung sambil berenang, bahkan saat bagian tubuhnya dipotong dan jatuh ke laut.


Kapal-kapal layar berkumpul dan meluncur kearah armada Kapal Hantu, teriakan para Undead tidak berhenti di laut. Para Bajak Laut bahkan naik ke kapal tempat Weed berada.


"aku tidak peduli apa yang terjadi pada bagian lain dari perang ini. Kita harus membunuh Weed."


"Kehehehe, Kita akan menjadi pahlawan yang membunuh Weed. Apa yang harus kita lakukan dengan item-item yang dijatuhkan?"


"Cari kapten kapal. Mari kita menyelinap diri dia sehingga dia tidak akan menyadari kita."


Para Bajak Laut mendekati Weed secara diam-diam saat dia terlibat dalam pertarungan. Tak mungkin Weed tidak melihat mereka. Bagaimanapun juga, ini adalah rumahnya item yang sangat bagus, terutama selama pertempuran!


‘Mereka mengenakan mantel bajak laut yang murah. Satu-satunya item yang bagus adalah sepatu dan ikat pinggang, yang terbatas untuk level diatas 300.’

Sabuk umumnya bukanlah item yang sering dijatuhkan. Karena para Bajak Laut sering naik dan menjarah kapal lainnya, mereka tidak memakai equipment yang bagus jika dibandingkan dengan para Navy Knight.


‘Bahkan Jika aku menjual semuanya, aku mungkin tidak akan mendapatkan banyak uang dari item-item itu.’

Equipment-equipment bajak laut yang tidak bagus, sudah cukup untuk menyelamatkan mereka. Weed benar-benar mengabaikan mereka dan terus fokus pada pertarungannya.


"Keuhahahaha! Berikan padaku semua HP dan Mana milikmu lalu matilah. Hmm, aku menjadi rentan ketika aku menggunakan Life Drain dan Mana Drain, tetapi ada seorangpun yang merupakan sebuah ancaman bagiku, jadi tidak apa-apa."


Sebuah kinerja yang buruk dari Weed.


Dia ingin menghabisi mereka semua setelah para Bajak Laut semakin dekat. Tetapi ketika para Bajak Laut menyelinap untuk mendekat dibelakangnya, ada orang lain yang menghalangi jalan mereka.


Sepanjang waktu ini Seoyoon berputar-putar didekat Weed, ketika dia melihat Bajak Laut mendekat kearah Weed, dia menarik pedangnya.


"Cih. Kita ketahuan."

"Bunuh wanita itu!"

Seoyoon menghadapi para Bajak Laut yang mendekat, dalam diam menghunus pedangnya.


"....."


Seoyoon membantai semua Bajak Laut tanpa merasa kasihan pada mereka.

Weed melihat dari sudut matanya pada wanita itu yang dianggap cukup bisa diandalkan.


Meskipun ada seorang gadis yang kuat melindungi dia, Dia tidak menyukai hilangnya kesempatan untuk menyingkirkan dua belas Bajak Laut itu secara pribadi.


‘Dia adalah seorang gadis yang sensitif dengan sudut lembut dalam hatinya dan... dengan caranya sendiri dia melindungiku.’

Tepat ketika Weed diam-diam memuji dia, Seoyoon membungkuk untuk mengambil item-item yang dijatuhkan dari para Bajak Laut.

Sepatu dan ikat pinggang!


Beberapa Bajak Laut bahkan menjatuhkan Emerald dan perhiasan buatan tangan, yang tampaknya dari keluarga bangsawan.


"Jadi itu yang terjadi."


Weed begitu kesal hingga dia tidak bisa berbicara.


Baik monster-monster laut dan para patung hidup terlibat dalam pertempuran jarak dekat yang sengit dalam pertempuran artileri.


Meskipun banyak Kapal Hantu yang tenggelam, harga yang harus dibayar juga besar, karena banyak kapal perang dan kapal Bajak Laut juga tenggelam.

Pemandangan dari aliansi bajak laut-Drinfeld terkunci dalam pertarungan mematikan dengan para Undead milik Weed adalah sebuah pemandangan yang layak disaksikan.


"Kekekeke. aku ingin minum jus jeruk nipis! Tenggorokanku terasa benar-benar kering."


Dari teriakan Undead itu, salah satu Bajak Laut secara insting mengeluarkan air jeruk nipis dan memberikannya kepada si Undead.


Si Undead menelan keras seolah-olah dia meminum jus.


"Apakah itu cukup? Aku bahkan memberimu minuman jadi kau bisa kembali ke kapalmu sendiri sekarang."


Namun si Undead sekali lagi mulai bertarung dengan lebih semangat.


"Rasa hausku akhirnya telah hilang, sekarang saatnya untuk membunuhmu. Ohehhehehe!"


Saat mereka bertarung satu sama lain tanpa berpikir, mereka mengakumulasi kerusakan fisik yang berat dengan masing-masing pertarungan.


Weed berpikir bahwa dia telah berpartisipasi dalam pertempuran skala besar terlalu banyak baru-baru ini.


"Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang sederhana, tetapi tidak ada hari untuk beristirahat."


Oleh karena itu, dia tidak berniat menjadi seorang pahlawan.


Aku hanya ingin hidup secara nyaman dengan mendapatkan imbalan yang bagus saat mengerjakan beberapa quest dan perburuan!


Perang yang telah berlangsung sejak fajar itu tampaknya sudah mendekat akhir, karena tembakan artileri berkurang, hal itu menunjukkan kondisi penurunan Stamina para player.


Doung! Doung! Doung! Doung! ( suara genderang )


Dalam hujan itu, armada angkatan laut dari Immortal Legion dihiasi oleh bendera berkibar dengan tengkorak yang berteriak datang kearah mereka dari laut.


Kapal perang tersebut menembakkan tembakan meriam pada armada Kerajaan Haven dan kapal-kapal bajak laut.


"Apa-apaan itu?"


Drinfeld tercengang.


Sejauh yang dia tau, di laut terbuka, hanya kota-kota perdagangan dan Kerajaan-Kerajaan yang memiliki kapal perang.


Tetapi puluhan kapal perang dengan armada bersenjata tiba-tiba muncul dihadapan mereka!


Dengan penglihatan mereka sangat baik, mereka melihat para Undead yang berbaris diatas dek.


Para Zombie, Ghoul, Burning Skeleton, Lesser Undead bersama dengan para Witch dan Death Knight, bahkan ada para Archmage dan Dullahan.

Mereka mulai meluncurkan black magic kearah armada Kerajaan Haven dan kapal-kapal bajak laut.


"Itu adalah bendera Immortal Legion yang pernah Weed hadapi!"


"Apa, kenapa mereka menyerang kita? Bukankah seharusnya mereka menyerang Weed, terhadap siapa mereka menyimpan dendam."


Baik armada Drinfeld dan armada Bajak Laut merasa benar-benar kewalahan.

Bahkan ketika mereka belum melakukan sesuatu yang salah pada para Undead itu, tak disangka para Undead itu akan mengumpulkan kekuatan angkatan laut terkuat mereka untuk menghadapi mereka.


Weed juga tidak nyaman dalam banyak artian. Dia memiliki banyak jalinan hubungan naas dengan Immortal Legion.


"Dengan tanganku sendiri aku mengirim Lich Shire pada peristirahatan abadinya. Selama waktu itu, dengan bantuan para Orc dan Dark Elf, aku mengalahkan banyak Immortal Legion, aku bahkan memanggil Barkhan untuk bertarung melawan Order of Embinyu..."


Immortal Legion bukanlah kawan maupun lawan.


Armada tersebut terdiri total 45 kapal perang berwarna hitam! Mereka berada pada tingkat yang sama dengan kapal perang ship of the line milik Drinfeld. Kapal itu sejumlah besar senjata.


Selain itu, yang berbaris di dek adalah para Undead yang biasanya tidak mudah untuk dihadapi.


Weed, yang sebelumnya pernah bertarung melawan Immortal Legion, tau betul tentang seberapa kuatnya mereka.


"Bahkan jika tidak ada Necromancer yang memimpin, itu masih akan sulit untuk menghadapi Immortal Legion."


Itu konyol untuk melawan Immortal Legion ketika mereka tidak siap untuk bertempur.


Ada kemungkinan bahwa salah satu Kapal Hantu dari armadanya mungkin tidak mengikuti perintahnya dan menyerang Immortal Legion.


Meskipun Bingryong, Phoenix, dan para patung hidup tidak menyerang, mereka diperintahkan untuk memeriksa mereka.


Immortal Legion yang membawa kapal perang mereka melakukan penyerangan terlebih dahulu dengan meriam dan sihir pada kapal perang Drinfeld dan Griffith.


Api berkobar di kapal perang yang tenggelam karena penembakan tersebut!


Pertempuran yang dimulai oleh Immortal Legion berlangsung selama 2 jam dan berakhir ketika armada Drinfeld dan armada Griffith mundur dari pertempuran.

Mereka masih bisa memulai kembali pertempuran karena setengah dari mereka masih dekat dengan yang lain dan masih dalam pertempuran, tetapi sekarang ini sudah tidak mungkin untuk menangkap Weed lagi.


Setelah mereka semua mundur, perang tersebut benar-benar berhenti.

Saat suara tembakan meriam yang memekakkan telinga sepenuhnya berkurang, pemimpin dari Immortal Legiun mendekati Weed.


Kapal-Kapal Hantu menyebar ke kedua sisi dan membuka jalan ditengah-tengahnya.


Itu bukan karena perintah Weed, beberapa dari Undead begitu takut hingga mereka menghindari Immortal Legion.


Semengerikan itulah, para Undead takut pada senior mereka.


"Hmmm."


Meskipun melalui pertempuran panjang, pikiran Weed memproses sangat cepat.


‘Aku ingin hidup bagaimanapun caranya. Tetapi jika aku mati, maka harus dengan kerusakan sangat minim.’

Kemungkinan dia keluar dari situasi ini hidup-hidup seperti menemukan tiket lotere yang menang di sisi jalan.


Hwaryeong berhenti menari, dan semua perhatian sekarang diarahkan pada kapal Weed.


Saat dia sedang berdiri di haluan sembari haluan itu bergoyang, Weed memproyeksikan Death Aura yang sangat kuat.


Jika itu di darat, dia bisa saja mengabaikan tanggung jawabnya dan melarikan diri, tetapi ini di laut.


‘Mengingat mereka tidak secara langsung mulai menyerang kami, mungkin ada kemungkinan minimum bercakap-cakap dengan dengan mereka. Mungkin sekarang dikarenakan aku dalam keadaan Undead yang sama seperti mereka, mereka mungkin memandangku kan?’

Di tengah medan perang, para Wyvern dan Bingryong terus mengumpulkan item-item yang ditinggalkan.


Armor Tallock miliknya, equipment-equipment dan harta ditinggalkan bersama Golden Bird, Silver Bird, dan Yellowy jadi sekarang dia tak punya uang! Weed bergumam dengan giginya yang berwarna kuning.


‘Tak masalah jika aku mati. 2 kali atau 3 kali aku bisa mengejarnya dengan melakukan perburuan 2x atau bahkan 3x lebih banyak. Immortal Legion! Aku pasti akan membalas dendam."

Jika Immortal Legion membunuhnya, dia akan membalas dendam di kemudian hari.


‘5 tahun, tidak... aku akan menemui kalian dalam 20 tahun. Pada saat itu aku akan memiliki level yang tinggi dan aku akan balas dendam.’

Tidak ada batas waktu untuk membalas dendam!


Weed menunggu di haluan dengan dadanya dengan bangga dibusungkan dan bahunya ditarik mundur. Bagaimanapun juga, dia tidak mau bertarung dengan Immortal Legion.


Meskipun levelnya jauh lebih tinggi dari yang sebelumnya, tidak ada kesempatan menang jika melakukannya sendirian, bahkan jika dia menggunakan teman-temannya dan sekelompok bawahannya, mereka semua akan tetap menerima sejumlah besar damage.


Jika semua patung hidup itu mati, benar-benar tidak akan ada apa-apa lagi yang tersisa, dia tidak mengambil risiko berbahaya semacam itu.


‘Aku akan mati demi orang-orang jadi cukup bunuh saja aku.’

Dalam hatinya dia menjadi menguatkan tekadnya, bahkan dihadapan Immortal Legion, dia bahkan tidak sedikitpun merasa bahwa dia lebih rendah.


Diwajahnya dan di matanya, Immortal Legion tidak berarti apa-apa baginya, dia secara arogan memancarkan kesan bahwa dia memiliki otoritas dan karisma untuk dengan mudah menginjak-injak mereka dan mati ditangannya.


— Semua orang pergi dari sini. Mundurlah dan tunggu ditempat dimana Yellowy berada. Bingryong dan para Wyvern mendaratlah dan lindungi Yellowy serta yang lainnya dan pastikan bahwa apa yang terjadi pada Geumini tidak akan terjadi lagi.


Saat kapal perang berhenti dekat dengan kapal Weed, seorang manusia Undead yang terlihat seperti manusia katak reptil melangkah keluar.

Kamu telah melihat monster Hashilsa legendaris

Penguasa Kapal Hantu dilaut.

Seorang laksamana menjanjikan yang lahir di kota bebas dan dia suka pergi berpetualang. Dalam salah satu perjalanannya, mencari legenda laut yang tidak diketahui, dia sayangnya menerima kutukan mengerikan yang mengubahnya menjadi katak.

Penampilannya berubah mengerikan setelah dia menjadi terlalu terobsesi pada lebih banyak kekuatan, dia mengikat kaki krunya pada batu dan menyuruhnya berjalan diatas papan diatas laut dan bahkan tidak ragu untuk menjatuhkan mereka saat melakukan kekejaman.

Akhirnya dia didorong oleh armada angkatan laut yang lain. dia dilahirkan kembali oleh Overlord Undead Barkhan sebagai seorang Dark Mage, untuk menjadi bawahannya.

Selama perang besar Undead, sejumlah besar Undead menghilang, tetapi karena kebangkitan Barkhan, mereka muncul sekali lagi.

— Karena kemunculan Hashilsa, seseorang mulai masuk kedalam keadaan ketakutan. Kemampuan fisik menurun.

— Moral dari kru jatuh ke tingkat terendah. Tidak mungkin untuk menertibkan kembali.


3  Mad Sharks dari Becky Ninh, para Navy Knight, dan bahkan para Bajak Laut, tubuh mereka menjadi kaku karena kemunculan Hashilsa.


Fighting Spirit milik Weed cukup tinggi, sehingga tidak ada efeknya.


‘Necklace of Ellekaye, itu adalah sebuah kalung berharga yang masih mencari pemilik sejatinya. Yang terkandung dalam buku harta Guild Magician, buku itu dengan jelas menyatakan bahwa jangkauan skill serangan dan efek dari item tersebut meningkat sebesar 35%. Dan seharusnya konsumsi Mana-nya juga berkurang sebesar setengah. Satunya yang juga dia memegang adalah Kingdom Knight's Magic Sword. Bahkan jika kau menyebut itu adalah sebuah pedang sihir, hanya kalungnya saja berlevel lebih dari 600.’

Jika kau melihatnya dengan cara tertentu, alasan bahwa Barkhan tidak bisa mengerahkan kemampuan penuhnya pasti karena jantungnya tertusuk oleh sebilah pedang! Hanya dengan mengidentifikasi item tersebut dalam pikirannya dia merasa lebih nyaman.


‘Maju dan seranganlah. Aku tidak takut mati. Jika dia pada level itu, bahkan aku akan mati dengan cepat.’ Bahkan Weed tak bisa mengidentifikasi sebagian besar item-item yang dipakai Hashilsa.

Ini mungkin bisa dikatakan bahwa semua item-item itu adalah item-item unik, siapapun bisa menebak kalau kekuatan Halshilsa sangatlah luar biasa! Tetapi Weed dengan angkuh mulai berbicara pada dia terlebih dahulu.


"Hashilsa, kau datang untuk menemuiku karena suatu alasan, apa yang ingin kau bicarakan denganku?"


Tentu saja Hashilsa tidak bisa mengkomando dan mengendalikan seluruh armada Immortal Legion sendirian.


Namun, Weed terus berbicara dengan nada dingin sambil memancarkan Death Aura.


Bahkan jika dia akan mati, dia masih memiliki kesempatan untuk mengatakan kata-kata terakhirnya dan bahkan mengajukan pertanyaan.


Bukankah semua ini apa yang yang disebut menjadi jantan.


Salah satu semboyan penting dari menjadi seorang Dark Gamer adalah bahwa bahkan jika seseorang diserang oleh seekor naga mereka harus tetap memperhatikan sehingga mereka bisa mengumpulkan banyak item sebelum mereka terbunuh.


Hashilsa mengangkat salah satu lengannya ke dadanya dan sedikit membungkuk ke depan.


"Aku memberikan salamku. Alasan aku disini adalah untuk memberitahumu bahwa Sir Barkhan Demorph memanggilmu."


Sebuah keadaan sulit yang berat! Weed bahkan populer dengan para monster, ini adalah sesuatu yang tidak dia inginkan.


Weed memutar matanya saat dia menanyai Hashilsa.


"Apakah dia datang juga?"


"...Tidak, dia tidak ikut."


Bahkan jika Barkhan tidak ikut, itu masihlah bukan situasi yang menyenangkan.

Jika itu hanya Hashilsa, Weed akan bisa membunuh dia.


Memiliki suatu rasa hormat tingkat tinggi terhadap Hashilsa membuatnya sulit untuk menghindari dia dan Weed membuatnya merasa seperti dia memiliki tugas untuk terus berkomunikasi dengan Hashilsa.


Juga sering kali ada banyak monster kelas bos yang memiliki cerita masa lalu mereka sendiri.


Daripada mencoba untuk bertarung secara membabi-buta, itu perlu untuk berbicara dan mempelajari sebanyak yang kau bisa.


‘Mereka bahkan mungkin membiarkan aku hidup. Aku bahkan menggunakan honorifik sekarang.’

Namun dia tidak bisa begitu saja percaya pada hal itu, ada kemungkinan bahwa Hashilsa bisa berubah menjadi kepribadian yang lemah, dan menggunakan honorifik kepada individu yang lebih lemah.


Weed memasang senyum busuk dibibirnya.


"Benarkah? Maka, kau berada disini bukan untuk menyerangku?"


Dia menanyakan sebuah pertanyaan penting dari awal.


Tiba-tiba, sebuah pemikiran melintas dalam benaknya.


‘Ah, mungkinkah?’

Dia saat ini dalam wujud seorang Lich.


Tentu saja, itu tak masuk akal bagi sesama rekannya ketika dia tiba-tiba mulai mendapatkan rasa hormat tak terbatas dari seorang Undead senior.


Tapi ketika dia mamahat patung Lich miliknya untuk mengubah penampilannya, patung itu menirukan Shire. Meskipun sekarang ini dia bahkan tidak mengenakan equipment milik Shire.


‘Huhu, aku tidak berpikir itu mungkin. Bahkan jika seseorang secara tidak sengaja memandang aku sebagai seorang Lich, bagaimana mungkin bagi mereka untuk menjadi sebingung itu.’

Namun imajinasi Weed telah terbukti benar dengan kata-kata Hashilsa yang berikutnya.


"Bagaimana bisa kau berpikir bahwa aku bisa menyerang anak didik Barkhan, Shire?"


"....."


"Sir Shire, Barkhan sedang mencarimu."


Wajah tengkorak Weed miring. Karena sudah sejauh ini, dia tak bisa berpura-pura bahwa dia tidak tau apa-apa tentang Lich tersebut.


"Saat ini aku agak sibuk jadi aku akan datang nanti."


Weed hanya mengatakan kepadanya bahwa dia akan mengunjungi Barkhan sehingga mereka bisa mendengar dengan jelas apa yang ingin mereka dengar!

Dipanggil ke pasukan monster adalah masalah yang sangat merepotkan.


"Sir Shire, kau adalah seorang murid penting dari Barkhan, jadi kau harus menjawab panggilan Barkhan. Sir Shire, aku secara pribadi bisa memberikan 120 hari untukmu untuk datang dan menemui dia, kuharap itu adalah waktu yang cukup."

— Kamu dipaksa untuk mengerjakan quest tersebut.
  • Sebagai Lich kamu tidak dapat menolak Permintaan Barkhan.


‘Bagaimana bisa mereka melakukan sesuatu yang begitu licik padaku.’

Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk dengan sopan menolaknya.

Sembari Weed masih mengeluh tentang hal itu, Hashilsa mulai berbicara lagi.


"Kalau begitu aku akan pergi duluan dan menuju ke Barkhan. Aku akan menemuimu disana, Sir Shire."


Weed ingin dia keluar dari sana secepat mungkin


"Aku mengerti, jadi pergilah."


dia ingin mengutuk habis-habisan pada mereka, tetapi dia berada dalam situasi dimana dia tidak berani membuka mulutnya.


Ada orang-orang yang berlevel 200 atau lebih tinggi yang pergi berkeliaran memamerkan kekuatan mereka.


Tapi Weed, yang sudah hampir level 400 bahkan sekarang terus-menerus terjerat dengan profil monstermonster yang tinggi.


Kali ini, Barkhan pasti berencana untuk memporak-porandakan semua kerajaan.

Weed merasa bahwa itu adalah nasibnya.


‘Hanya aku yang sial. Kemungkinan tak ada player lain di Versailles yang harus melalui semua ini seperti aku.’

Tetapi orang-orang yang melihat dia, seperti biasanya, memiliki pemikiran yang berbeda.


‘Weed mendapat quest badas lagi.’

‘Untuk menjadi satu-satunya orang yang ditugaskan pada sebuah quest yang berkaitan dengan Immortal Legion sekali lagi, dia benar-benar mengagumkan.’

‘Aku sangat iri. Tidak seperti dia, kita hanya melakukan pembajakan untuk hidup dan makan dari orang lain.’

‘Jangan bilang bahwa dia akan berhasil dan kemudian membuang Quest Immortal Legion? Aku yakin bahwa itu tidak akan berakhir hanya dengan menemui Barkhan.’

Para player yang levelnya sedikit lebih tinggi, mengubah pikiran mereka.


‘Hmm, aku berpikir tentang membunuh Weed dan mencuri questnya, tapi sekarang, mungkin lebih baik jika aku tidak mencurinya.’

‘Jika itu adalah sebuah quest yang berhubungan dengan Immortal Legion maka seseorang mungkin harus mati berulang-ulang kali. Dia bahkan mungkin harus mati setidaknya lima atau enam kali.’

‘Aku akan mengalami banyak masalah. disini, di Las Phalanx aku telah melalui cukup banyak kesulitan... itu lebih baik untuk hanya hidup sederhana dan dengan nyaman.’

Mereka semua kehilangan minat dalam petualangan Weed di laut lepas.

Ketika Hashilsa datang, Kapal Hantu yang tenggelam bangkit dari laut seolah-olah tidak ada yang terjadi pada kapal-kapal itu.


Sementara itu, kapal perang milik Drinfeld dan Griffith rusak parah hingga mereka tidak lagi bisa terus melanjutkan peperangan laut.


Kemungkinan terburuknya adalah bahwa mereka bisa kehilangan segalanya, meskipun hal itu akan menjadi lebih sulit untuk kembali ke Benua Versailles.


* * *




Setelah Peperangan Laut selesai dan akhirnya saatnya kembali ke Benua Versailles bersama temantemannya. Ini akan menjadi perlayaran yang menyenangkan.


Patung-patung hidup dibagi kedalam tiga Kapal Hantu. Weed, teman-temannya, dan Seoyoon semua menaiki satu kapal.


"Ahem! Silver Bird kesinilah dan sapalah mereka."


Peyoc, tweet, chrip.


Silver Bird melipat sayapnya dan menyapa mereka dengan manis.


Zephyr menggunakan pancingnya untuk menangkap makanan, sementara Weed memasak sup seafood spesial.


Sembari mereka makan makanan mereka, Hwaryeong mulai menceritakan kisah kedatangan mereka ketika mereka datang setelah armada Kapal Hantu.


"Ini lezat sekali! Ketika kami melihat Immortal Legion, kami khawatir bahwa kami mungkin akan terlambat datang...."


Kecepatan kapal mereka begitu lambat hingga mereka tiba tepat pada saat yang tepat.


Irene menambahkan penjelasan.


"Sekarang, para Mermaid akan selalu datang, berkat nyanyian dan tarian Bellote. Zephyr juga membantu sekelompok lumba-lumba tawanan."


Bellote bernyanyi dengan suaranya selaras dan nada yang indah, menyanyikan lagu manis dengan sukacita. Setelah mengumpulkan para Mermaid, Zephyr tidak menyia-nyiakan umpan miliknya untuk memancing dan dia malah melemparkan dan memberi makan lumba-lumba, membuat mereka berkumpul.

Berkat hal itu, mereka tiba tepat waktu.


Weed memperkenalkan teman-temannya dan Seoyoon satu sama lain.


Mereka pernah bekerjasama dan berburu dengan dia dan Seechwi untuk jangka waktu singkat di masa lalu, sehingga itu tidak seperti mereka tidak mengenal satu sama lain.


"......"


Wajah Seoyoon seperti sebuah topeng, karena dia biasanya tidak berbicara dengan orang lain.


Kalau itu bukanlah sesuatu yang harus dia katakan kepada Weed, sulit baginya untuk berbicara.


Setelah semua salam selesai, Weed membentangkan kain dilantai, yang dia gunakan saat menjahit.


"Ayo, mari kita mulai."


"Huh?"


"Hwaryeong yang memenangkan 1,190 gold, ayo main game."


Untuk mengisi waktu dengan bermain Go-Stop selama pelayaran!


Weed mengusulkan pada Hwaryeong dan Bellote, Sementara Irene, Zephyr dan Romuna saling bertukar pandang.


‘Sudah kuduga. Tampaknya dia berencana untuk bermain lagi.’

‘Itu pasti rencananya sepanjang waktu ini....’

‘Tidak salah lagi.’

Biasanya, itu bukan ide yang bagus untuk bersekongkol sejak awal dan melakukan perjudian penipuan. Tapi sekarang, itu justru sebaliknya!


Mereka akan memuaskan Weed dengan mengalahkan dia. Weed bahkan menarik Seoyoon ke dalam permainan.


"Jangan cuma menonton, kesinilah dan ikut bermain."


"......"


"Apa kamu tidak tau cara mainnya? Aku akan menunjukkan padamu cara mainnya. Itu mudah, yang perlu kamu ketahui adalah beberapa aturan."


Weed tau kebenarannya bahwa Seoyoon sangat kaya, sehingga dia menyeret Seoyoon masuk karena keserakahannya.


"Yang perlu kamu lakukan adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin. Ada beberapa hal penting yang memiliki banyak Sangpi (keping sampah) yang bagus. Bahkan memungkinkan untuk mendapatkan Gwangman (keping yang menjanjikan)."


Mereka berputar-putar beberapa kali.


Party itu mencoba untuk sedikit mempermudah, dan Weed berusaha untuk mendapatkan uang cepat dari orang lain, wajah mereka sangat tegang saat mereka bermain.


Bellote dan Irene membalik keping mereka, sementara Weed, Pale, dan Seoyoon terus melanjutkan GoStop.


Didepan Seoyoon, banyak keping yang tertumpuk. Weed dan Pale memiliki jumlah tumpukkan yang lebih sedikit dan mereka akan melanjutkan setelah bonus, pada rotasi kedua sebuah hit terjadi.


Dan sudah sampai pada poin dimana hit keluar dua kali.


‘Pibak dan Gwangbak, diatas dua GO itu disebut...’

Konsentrasi Weed dan Pale menjadi lebih tajam dari sebelumnya.


Mereka memiliki jumlah keping yang sedikit, sementara yang ada didepan Seoyoon sangat banyak.


Bahkan orang-orang disamping tenggelam dalam ketegangan, dan akhirnya giliran Seoyoon.


Chak.

Chak!


Sebagai Seoyoon mengambil PalGong, dia membalik kartu dan mengeluarkan Sangpi.


Keheningan terjadi pada kelompok itu.


"Apakah kamu benar-benar akan memilih untuk melakukan ti...tiga Go?"


Weed bertanya dengan tergagap.


Pada saat ini, itu membuat dia khawatir lebih dari apapun.


‘Jika dia memiliki sedikit hati nurani dia tidak akan mungkin melakukan yang ketiga.’

Changdong (frase game) bisa mendapatkan 10 gold (hit pertama keluar) dan seseorang bisa menang hingga 2.000  gold dalam satu permainan (saat hit ketiga keluar ).


Seoyoon mengangguk pada pertanyaan Weed dan menunjukkan tiga jari padanya.


Selama sepanjang hari Weed kalah 6.290 gold pada Seoyoon yang terus-menerus menyapu bersih papan permainannya.



* * *



KMC Media menyiarkan Pertempuran Las Phalanx selama sepanjang hari. Tentu saja mereka memiliki rating tertinggi, tetapi itu tidak sebesar masalah seperti yang mereka pikirkan.


— Aku sudah berpikir dan menduga bahwa itu akan menjadi suatu pertempuran semacam itu.


— Weed mengalahkan seekor Naga sambil naik diatas seekor Wyvern. Di Continent of Magic, God of War membunuh sekelompok player adalah kejadian yang sangat umum.


Ada banyak player yang tidak pernah mengalami petualangan lautan lepas, tetapi sekarang minat mereka dengan cepat menurun dan semua orang sekarang berkonsentrasi pada Pusat Benua.


Guild-guild bergengsi telah mengobarkan perang dan melakukan serangkaian penyerbuan.


Itu adalah medan pertempuran antara beberapa wilayah, desa dan benteng.

Semua orang dengan ganas terlibat dalam perang tersebut dan para player kuat yang sebelumnya tidak diketahui bermunculan satu per satu.


Para player berlevel tinggi dari guild bergengsi secara aktif bertarung dalam kegelapan menimbulkan pukulan pada oposisi mereka.


Pada stasiun televisi Game mereka menyiarkannya secara langsung selama 24 jam dalam mode darurat, Royal Road memanas lagi.


* * *

 "Haaaah, musim gugur benar-benar singkat."


Saat Lee Hyun melihat daun-daun berguguran, dia merasakan ketidakpastian terhadap biaya kuliahnya. "Semester menjadi lebih begitu cepat selesai dan menjadi begitu mahal, Setelah liburan musim dingin berlalu, aku harus menjalani semester lain."


Dia mendesah saat dia berjalan pulang dengan cepat untuk beristirahat.

Mereka saat ini ditengah-tengah perjalanan dari Las Phalanx ke Morata, meskipun mereka tidak berada dalam bahaya, dia mengerahkan teman-temannya yang ditempatkan diposisi tertentu sebagai tindakan pencegahan.


"aku harus fokus pada pembuatan patung dan membuat beberapa jubah kulit sampai kita tiba."


Satu-satunya orang yang sangat bersemangat untuk melakukan pengasahan adalah Lee Hyun. Namun ketika menuju kembali ke rumahnya, dia melihat bahwa ada sebuah mobil hitam dan orang-orang mengenakan setelan menunggu didepan rumahnya. Saat dia mencoba untuk menghindari mereka, mereka mendekat dan berbicara pada dia.


"Maaf, tapi apakah kau Lee Hyun?"


Lee Hyun menjawab acuh tak acuh.


"Iya? Dan kalian?"


Jika suatu insiden terjadi, lebih baik untuk berpura-pura tidak tau!


Dia berpura-pura tidak mendengar mereka. Tetapi orang-orang itu merupakan pengawal Seoyoon yang sudah dia lihat beberapa kali sebelumnya.


"Kami datang kesini untuk membicarakan tentang apa yang terjadi antara kau dan Seoyoon. Presiden sedang menunggu, apakah kau keberatan untuk meluangkan waktu beberapa sebentar?"


Lee Hyun berhenti berjalan.


Ayah Seoyoon memanggil dia.


Itu bagus dan menakjubkan, namun anehnya ada firasat tidak enak.

Dia tidak terkejut karena dia tau bahwa sesuatu seperti ini akan terjadi suatu hari. Yang mana merupakan alasan dia bersikap baik pada Seoyoon.


Setiap kali Seoyoon memberi tatapan ramah, Lee Hyun secara kasar telah memprediksi bahwa hari seperti ini akan datang.


"Aku mengerti. Baiklah."


Lee Hyun mengikuti mereka.


 * * *




Didampingi oleh beberapa pengawal, mereka tiba didepan sebuah Mansion mewah dengan taman yang mengesankan.


"Apakah ini rumah Seoyoon?"


Ketika Lee Hyun bertanya, bagian keamanan tersentak namun menjawabnya seolah-olah mereka tidak menganggapnya sebagai sebuah rahasia.


"Seoyoon tidak tinggal disini. Ini adalah rumah singgah yang kadang-kadang digunakan Presiden." Beginilah dia bertemu dengan ayah Seoyoon, Presiden Jeong Deuk Soo.


Dia menawarkan kursi pada Lee Hyun.


"Ayo masuk. Apa kau sudah makan?"


Dalam situasi ini, Lee Hyun biasanya akan menjawab pertanyaan ini bahwa dia belum makan apa-apa.


Itulah keyakinannya.


Dia merasa canggung makan begitu awal karena sekarang ini bahkan belum jam 5 sore dan bagaimanapun juga, dia tidak mau mempermalukan dirinya sendiri.


"Terima kasih, tapi tidak apa-apa. Aku sudah makan banyak saat makan siang tadi."


"Kalau begitu kita akan minum minuman ringan sambil kita berbicara."


"Jika kau memiliki sesuatu untuk dikatakan kepadaku, silahkan katakan saja, itu tidak apa-apa."


"Oh tidak, kau tidak dalam masalah apapun. Bagiku kau adalah seorang tamu penting jadi jangan khawatir tentang hal itu."


Presiden Jeong Deuk Soo bangkit dan membawa beberapa minuman ringan.


"Kau adalah teman baik dari putriku Seoyoon di Universitas Korea dan aku juga telah mendengar bahwa kalian telah melakukan petualangan menyenangkan bersama-sama di Royal Road. Petualangan seperti apa yang biasanya kau kerjakan?"


"Aku hanya melakukan ini dan itu."


"Petualanganmu bahkan disiarkan di acara TV, apakah itu terkenal sampai sejauh itu?"


Presiden Jeong Deuk Soo sangat tertarik pada pekerjaan Lee Hyun.


Lee Hyun secara singkat bercerita tentang Quest Order of Freya, quest Lich Shire, dan pertempuran yang telah dia lakukan.


Meskipun Presiden Jeong Deuk Soo hanya diberi pengarahan selama sekitar 10 menit dari cerita tersebut, itu terlalu samar dan dia kehilangan minat.


Satu-satunya hal yang Jeong Deuk Soo pikirkan adalah tentang putrinya.


"Apakah Seoyoon.... kadang-kadang tersenyum?"


"Seoyoon kadang-kadang tersenyum, tapi hanya berlangsung untuk sesaat."


"aku baru-baru ini mendengar bahwa.... Seoyoon telah mulai berbicara lagi. Namun, aku telah diberitahu bahwa dia hanya berbicara denganmu."


"Iya."


"Apa yang kau pikirkan tentang putriku?"


Lee Hyun berpikir bahwa pembicaraan mereka tiba-tiba mengarah pada arah yang berbahaya.


‘Dari saat aku datang kesini, pasti inilah apa yang dia pikirkan.’


Setiap orang tua, sejujurnya ingin mengetahui tentang orang-orang yang ditemui putri mereka.


Dalam kasus Lee Hyun, dia akan menunjukkan kekhawatiran yang sama ketika mengenai adiknya.


Lebih baik bahwa pria yang dia temui bukanlah orang jahat, itu juga lebih baik untuk memeriksa kemungkinan lawan untuk memastikan dia bukan playboy.


Lee Hyun telah mengurus adiknya sejak kecil, sehingga dia mengerti posisi orang tua.


Dan dia mengerti dan menebak pikiran dari perasaan Presiden Jeong Deuk Soo untuk putrinya.


Ini memang tidak banyak, namun meski demikian dia mengetahui beberapa hal.


"Sama seperti yang kau katakan... aku menganggap diriku sendiri sebagai temannya."


Makna dibalik kata 'teman' pertama kali dari Seoyoon sangat ambigu bagi Lee Hyun. Yang bisa dia tawarkan pada Seoyoon adalah menjadi seorang teman.


"Aku mendengar putriku sangat bergantung padamu. Meski demikian, apakah kau yakin kau tidak memiliki perasaan lain? Bagaimanapun juga, kau adalah seorang pria."


"Aku hanya menganggap dia sebagai temanku."


Seoyoon memang cantik, cerdas dan baik hati, hampir sampai ke poin dari seorang bidadari.


Meskipun Lee Hyun mengalami suatu kekalahan yang mengerikan dalam permainan GoStop, tetap saja.... ‘Dia adalah seseorang yang baik padaku.’

Selain itu, dia berasal dari keluarga kaya.


Lee Hyun berpikir bahwa tidak ada yang bisa dia berikan padanya yang belum Seoyoon miliki.


Sejak Lee Hyun masih kecil dia harus menghadapi banyak kesulitan.


Di sekolah, semua teman-teman sekelasnya membual tentang belanja bersama orang tua mereka untuk membeli sepatu, dan setiap kali mereka memamerkan pakaian dan mainan mereka, dia harus tetap membungkuk diatas mejanya. Sembari dia harus khawatir tentang tagihan listrik, tagihan air, dan uang sewa setiap kali dia pulang.


Sekarang Lee Hyun tidak perlu terlalu khawatir tentang masalah dengan biaya hidup, dan dibandingkan dengan orang lain yang seusianya, dia memiliki tabungan sendiri yang cukup banyak.


Meski demikian karena dia masih muda dibandingkan dengan orang lain, dia telah melalui banyak pengalaman yang berbeda.


Untuk menjadi seorang teman laki-laki dengan Seoyoon, yang memiliki segalanya, bukanlah hal yang mudah.


Bahkan jika Seoyoon menginginkannya. Hal terbaik adalah menghindarinya.

Hati Seoyoon selalu ada di kejauhan.


Jarak tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah menyempit.


"Putriku, ketika dia masih kecil, dia mengalami sebuah trauma dan untuk waktu yang sangat lama, dia tidak bisa berbicara. Hanya baru-baru ini, sejak dia bersamamu, dia mulai berbicara lagi. Tetapi dia masih hanya berbicara denganmu saja... Lee Hyun."


Dia mendengar banyak hal yang tidak dia ketahui tentang kehidupan Seoyoon dari ayahnya.


‘Dia benar-benar tidak bisa berbicara....’

Selama 10 tahun dia hidup didalam sebuah bangunan tertutup dari dunia luar. Seoyoon berada dalam kondisi yang menyedihkan, keluarganya yang telah melihat dia menjadi tak bisa berbicara sangatlah sedih.


"Bagiku, kau adalah seseorang yang sangat berjasa. Jadi aku telah mempersiapkan sebuah hadiah untukmu. Aku tau ini tidaklah sepadan untuk semua yang telah kau lakukan, tapi ambillah ini dan teruslah menjadi teman baik Seoyoon dan aku akan memberimu hadiah lagi. Tolong teruslah bantu menyembuhkan luka putriku. Tetapi diluar itu, itu akan sulit jadi kuharap kau mengerti."


Presiden Jeong Deuk Soo meletakkan sebuah amplop putih disamping cangkir teh tersebut.


"Aku mendengar bahwa kau memiliki banyak hal untuk dibayar, jadi aku telah memasukkan uang kedalamnya."


Lee Hyun mengangkat kepalanya dan membuat kontak mata dengan Presiden Jeong Deuk Soo setelah dia melihat amplop itu.


"Aku minta maaf aku tak bisa menerima ini. Alasan kenapa Seoyoon bisa berbicara adalah karena kehendaknya sendiri. Aku tak melakukan apa-apa untuk dia."


"Itu bukanlah jumlah yang kecil.... itu akan membantumu dalam situasimu saat ini."


"Ini bukan karena harga diriku."


Lee Hyun mulau berpikir tentang biaya bulanan untuk bulan ini.


Biaya hidup dan biaya makanan, asuransi dan tabungan adiknya.


Dan juga biaya rumah sakit neneknya yang harus dibayar secara rutin.


Radang sendi kronis dan perawatan kankernya telah mengurangi vitalitasnya membuat dia lemah.


Selama rawat inap dan rehabilitasi selama beberapa bulan, Lee Hyun telah bersama-sama dengan orang-orang yang lebih tua yang lainnya.


Pertumbuhan dari pemikiran dan tutur bahasanya dia pelajari dari duduk di sudut pasar, berbicara dengan orang-orang.


Meskipun dia bisa pulang, ada sedikit perawatan dan kelangsungan pengelolaan yang bisa dilakukan daripada di rumah sakit, jadi dia menginap.


Setiap bulan, jumlah uang yang perlu dibayarkan sangatlah banyak, Lee Hyun terus mendapatkan lebih banyak uang melalui Royal Road.


"Uang.... memang benar-benar hal yang berharga. Kupikir bahwa seseorang tak perlu mempertahankan harga dirinya untuk uang. Memang benar bahwa aku membutuhkan banyak uang untuk keluargaku. Namun aku bisa membiayai keluargaku dengan uang yang aku peroleh sendiri."


Jika itu ada didalam Royal Road, dia bisa secara sengaja menolaknya. Hanya agar dia bisa memeras lebih banyak uang!


Namun di kehidupan nyata, dia tak mau menerima uang semacam itu. Dia bisa membiayai keluarganya dengan kemampuannya sendiri. Jika untuk alasan ini, dia bisa mencapai apapun.


Sekertaris yang berdiri disamping Presiden Jeong Deuk Soo mulai berbicara.


"Ini adalah uang yang presiden berikan. Anggap saja itu sebagai tanda terimakasih untuk semua hal yang telah kau lakukan sampai sekarang."


"Aku tak bisa menerima ini karena aku menganggap Seoyoon sebagai seorang teman."

"Apa?"


"Aku tak mau mendapatkan uang dengan menjual persahabatku. Sebagai seorang teman, kau ada untuk membantu ketika mereka mengalami saat-saat yang sulit dan aku juga berpikir bahwa seseorang seharusnya tidak mengharapkan apapun sebagai imbalan."


Jika dia menerima uang tersebut, itu akan menjadi bantuan yang besar bagi dia.


Dia mengetahui penderitaan dikejar hutang untuk waktu yang lama. Dia tidak mau memberi makan keluarganya dengan uang yang diperoleh melalui menjual pertemanannya.


Lee Hyun berpikir pada dirinya sendiri.


‘Satu-satunya hal yang aku tau adalah bagaimana caranya mendapatkan uang.’

Presiden Jeong Deuk Soo tak memiliki saran yang lain.


"Aku percaya padamu, pria muda memang kuat. Mulai dari sekarang tolong bantu Seoyoon agar tidak terluka lagi."


"Aku akan berusaha sebisanya."


Setelah Lee Hyun menyelesaikan percakapannya, dia bangkit dari kursinya. Dia mengikuti para pengawal keluar dari vila tersebut, dan melihat kembali pada rumah yang mengesankan yang dimiliki oleh ayah Seoyoon.


Ayah Seoyoon hanya menyuguhkan uang pada dia untuk memastikan motifnya.

Meskipun itu adalah sebuah pertemuan yang meninggalkan kesan yang buruk, dia iri pada fakta bahwa Seoyoon masih memiliki orang tua.


Sejak pertama kali mereka bertemu, eksistensi Lee Hyun diabaikan. Kemudian dia menciptakan Patung Freya yang menyerupai Seoyoon, yang mana dikagumi oleh orang-orang. Seoyoon adalah tipe orang yang layak ditakuti, kau hanya bisa melihat dan melindungi dari kejauhan.


‘Itu pasti 10 juta won. Itu adalah hal yang bagus bahwa aku tidak mengambilnya. Mulai dari sekarang, aku akan membuat diriku sendiri melakukan lebih banyak perburuan dan bekerja keras untuk menghasilkan uang sebanyak yang baru saja aku tolak.’

Presiden Jeong Deuk Soo meminum dari gelas wine-nya.


"Kesan yang aku dapat dari dia adalah dia seorang pria yang baik. Untuk menyembuhkan hati Seoyoon, aku bisa melihat bahwa dia adalah orang terbaik untuk melakukannya. Tetap saja, untuk menolak 1 milyar won... Apakah laporan bahwa dia membutuhkan uang adalah laporan yang salah?"


* * *


Pasukan-pasukan yang kuat telah memperluas wilayah mereka dengan cepat diseluruh Benua Versailles.


Karena sudah sangat lama, master Guild Hermes, Raphael menyambut tamunya dengan senang.


"Sudah lama sekali sejak kita berpisah di Sky City Lavias. Kenapa kamu baru kembali sekarang?"


"Aku hanya berkeliaran disana-sini. Aku melakukan berbagai petualangan dan perburuan."


"Selamat datang kembali. Ada banyak orang yang, jika mereka tau, akan senang bahwa kamu telah kembali."


Dain meletakkan staff miliknya dan duduk di kursi.
 
Sejak permulaan Royal Road, para player inti dari Guild Hermes, Raphael dan yang lainnnya yang telah berburu bersama-sama, saat ini semuanya telah berkumpul.